Virus Corona
Ratusan Warga di Sekitar Karantina Virus Corona di Natuna Diajak Makan Ayam Goreng
Tentunya kegiatan ini merupakan upaya untuk mengembalikan ketakutan warga Kota Tua Penagih terhadap serangkaian ratusan
Editor:
Hendra Gunawan
Namun, sudah disiagakan tiga pesawat milik TNI AU di hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai. Ada dua pesawat jenis boeing dan satu pesawat jenis hercules.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia telah bersedia menfasilitasi pemulangan 238 WNI dari Natuna ke daerah asal masing-masing tanpa dipungut biaya.
"Jadi Garuda sudah bersedia, apabila ada pemulangan ke daerah-daerah, mereka siap untuk melaksanakan," ujar Budi.
Meskipun demikian, hal itu belum menjadi keputusan final dari pemerintah. Sebab, maskapai lain juga bersedia membantu proses pemulangan ratusan WNI ini.
"Tidak pasti (Garuda), tapi dia bersedia, yang lain-lain juga pasti mau juga semua.
Kan dulu itu isunya, dari Wuhan ke sini kok bukan Garuda, kenapa tidak Garuda kan karena mereka tidak ada line ke Wuhan.
Jawabannya adalah nanti jikalau ada yang lain, yang dia secara teknis dapat melakukan, mereka bersedia," katanya.
Menhub mengatakan pihaknya akan menggelar rapat untuk memutuskan teknis pemulangan para WNI tersebut pada hari ini.
Kerahkan Kapal Perang
Sebanyak lima Kapal Republik Indonesia ( KRI) disiagakan di perbatasan perairan antarnegara. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah masuknya virus corona ke Indonesia melalui orang-orang yang telah terjangkit maupun yang suspect (terduga).
KRI tersebut disiagakan di sejumlah perbatasan antarnegara, termasuk Kepulauan Riau ( Kepri) lantaran beberapa jalur merupakan pintu keluar masuk Singapura dan Malaysia.
Diketahui, kedua negara tetangga Indonesia itu telah merilis kasus warganya yang terinfeksi virus corona. Singapura mencatat 43 kasus. Sedangkan Singapura, 18 kasus.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan, virus corona merupakan musuh tak terlihat.
Sedangkan Kepulauan Riau sebagai jalur keliar masuk, perlu mendapatkan pengawasan ketat.
"Saat ini perairan Kepri sudah warning, makanya pengawasan dan operasi terus dilakukan, karena musuh yang dilawan merupakan musuh yang tidak terlihat dengan kasatmata," kaa Yudo.
Peningkatan kewaspadaan di Kepri bukan tanpa alasan. Sebab, selama ini menjadi pintu keluar masuk Singapura dan Malaysia adalah kota Batam, Kepri.
Selain itu, pelabuhan-pelabuhan tikus di daerah tersebut yang berpotensi menjadi pintu masuknya pendatang ilegal yang terinfeksi virus corona juga mendapat pengawasan TNI. (tribun network/tim/coz)