Virus Corona
Seorang WNI di Singapura yang Tertular Virus Corona dari Majikannya Dinyatakan Sembuh
Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya didiagnosis tertular virus corona, telah dinyatakan sembuh. WNI tersebut tinggal di Singapura.
Editor:
Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya didiagnosis tertular virus corona, telah dinyatakan sembuh.
WNI tersebut tinggal di Singapura.
Kementerian Kesehatan Singapura telah memulangkan WNI, yang menjadi orang ke 21 positif Corona itu, pada 18 Februari 2020.
"Saat ini yang bersangkutan dalam keadaan baik," ujar Ratna, dalam siaran pers yang diterima, Rabu (19/2/2020).
WNI tersebut bekerja di Singapura sebagai pekerja rumah tangga.
Ia terjangkit virus corona dari majikan.
Sang majikan yang sebelumnya melayani turis China di toko produk kesehatan bernama Yong Thai Hang.
Sang majikan bekerja di toko tersebut, pada 23 Januari 2020 lalu.
Kemudian, rombongan turis China menyambangi toko yang sudah terkenal itu.
Kemenkes Singapura menjelaskan, majikan berumur 28 tahun dan WNI sebagai pekerja rumah tangga dinyatakan positif terinfeksi virus corona, sepekan setelah majikan TKW Indonesia melayani rombongan wisatawan asal negeri Panda.
Tepatnya, pada Senin (3/2/2020) malam dan Selasa (4/2/2020) pagi waktu setempat.
Penularan virus terhadap majikan dan WNI itu diduga karena adanya kontak langsung dengan orang dari endemi coronavirus.
Pasien positif virus corona di Singapura per Kamis (13/2/2020) mencapai 58 orang.
Namun, 16 orang yang berhasil sembuh.
WNI perempuan berusia 44 tahun
Sebelumnya, seorang warga negara Indonesia ( WNI) di Singapura dilaporkan positif virus corona.
Pengumuman tersebut dilaporkan pihak berwenang Singapura pada Selasa (4/2/2020).
WNI yang diketahui perempuan berusia berusia 44 tahun dipastikan tidak memiliki riwayat perjalanan ke China.
Dia yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga itu tinggal bersama majikannya di rumahnya di Jalan Bukit Merah.
Dikutip dari straitstimes, WNI itu melaporkan gejala pada hari Minggu dan tidak meninggalkan rumahnya sejak saat itu.
Dia kemudian dirawat di Rumah Sakit Umum Singapura (SGH) pada hari Senin.
Perempuan tersebut diduga tertular virus corona dari majikannya.
Sebab majikannya yang berpofesi sebagai staf penjualan di toko produk kesehatan Yong Thai Hang di 24, Cavan Road, di Lavender, juga positif virus corona.
Sebelumnya, majikan tersebut melayani rombongan wisawatan China antara 22 Januari hingga 27 Januari 2020.
Rombongan China yang berasal dari Guangxi tersebut dua di antaranya dikonfirmasi memiliki virus corona.
"Sumbernya adalah sekelompok turis daratan China.
Kami memiliki nama mereka, kami memiliki indikasi pasien yang jatuh sakit," kata Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong.
Gan menyebut, pihaknya terus memantau situasi dengan cermat dan siap untuk meningkatkan langkah-langkah penanganan.
Hingga saat ini, Selasa (4/2/2020) di Singapura, total pasien virus corona dikonfirmasi sebanyak 24 kasus.
Wabah coronavirus tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dan sementara Singapura telah menempatkan beberapa lini pertahanan untuk memeriksa kasus-kasus yang datang dari luar negeri atau disahkan dalam masyarakat, negara itu harus bersiap untuk perjuangan panjang melawan virus, kata Gan kepada Parlemen. pada hari Senin.
Virus corona pertama kali dilaporkan di Wuhan akhir tahun lalu.
3 WNI tertular di kapal pesiar
Selain WNI di Singapura tersebut, 3 WNI lain dilaporkan tertular virus corona.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan, tiga warga negara Indonesia ( WNI) yang menjadi kru kapal pesiar Diamond Princess, di perairan Yokohama, positif terkena virus corona.
"Berdasarkan komunikasi kita terakhir, termasuk pembicaraan dengan Dubes Jepang, maka diperoleh informasi bahwa tiga dari 78 kru WNI dinyatakan confirm (positif)," ujar Retno di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Di kapal tersebut, menurut Retno, ada 446 orang yang positif corona.
Adapun WNI yang menjadi kru di sana 78 orang.
Retno juga menyampaikan, dua dari tiga WNI yang positif corona itu telah dibawa ke rumah sakit di Kota Chiba, Jepang.
"Sementara yang satunya sedang menjalani proses untuk menuju rumah sakit. Sehingga per detik ini, teman-teman, saya belum dapat menyampaikan satu WNI dibawa ke rumah sakit mana," kata Retno.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan, pemerintah membantu penyediaan logistik 78 WNI di kapal Diamond Princess yang dikarantina di perairan Yokohama, Jepang, akibat ada penumpang yang tertular virus corona.
"Tim kami dari KBRI Tokyo terus melakukan komunikasi dengan 78 kru WNI tersebut, bahkan kita sempat mengirim beberapa keperluan logistik mereka," ujar Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/2/2020).
Ia mengatakan, pemerintah melalui KBRI Tokyo terus berkomunikasi dengan 78 WNI tersebut mengingat masa karantina mereka akan berakhir pada 19 Februari 2020.
Retno sudah meminta Kementerian Kesehatan menyiapkan tim untuk berangkat ke Jepang.
Nantinya tim tersebut akan memfasilitasi kepulangan para WNI jika diperlukan.
Dengan demikian, saat ini masih ada 75 WNI di atas kapal Diamond Princess.
Menlu Retno Marsudi secara resmi telah melayangkan tiga permintaan Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Jepang terkait keberadaan WNI yang menjadi kru kapal pesiar Diamond Princess di Perairan Yokohama, Jepang.
Tiga permintaan itu disampaikan Retno Marsudi ketika bertemu dengan Dubes Jepang di Jakarta, Selasa (18/2/2020) pagi.
"Pertama meminta perhatian kondisi kesehatan para kru kapal, termasuk kru WNI yang jumlahnya 78," ujar Retno di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Permintaan kedua adalah Pemerintah Indonesia meminta informasi detail terkait akan dilaksanakannya penanganan kasus virus corona di kapal Diamond Princess oleh Pemerintah Jepang pada Rabu (19/2/2020).
Retno mengatakan, permintaan itu disampaikan lantaran sampai saat ini informasi memang masih terbatas.
"Yang ketiga meminta otoritas Jepang memastikan agar perusahaan dapat menjamin hak-hak kru tidak terbangkang," kata Retno.
Karantina selesai
Sementara, sebanyak 285 WNI yang dipulangkan dari China harus menjalani karantina di Natuna.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan selama karantina, 285 WNI itu dinyatakan negatif virus corona.
Mereka pun kemudian dipulangkan.
Sebanyak 285 warga negara Indonesia (WNI) yang sudah menjalani karantina selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau, akhirnya diterbangkan ke Jakarta.
Pesawat terakhir yang membawa WNI dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada Sabtu (15/2/2020) sekitar 13.55 WIB sudah diterbangkan menuju Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Seluruh WNI itu dijadwalkan tiba pada 15.00 WIB.
Hal ini menandai berakhirnya masa karantina yang dilakukan pemerintah terhadap WNI dari Wuhan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan 285 orang yang dikarantina dalam keadaan sehat semua.
Muhadjir mengaku masyarakat Indonesia tidak perlu cemas, karena World Health Organization memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah menjalankan SOP karantina sesuai dengan badan kesehatan dunia.
"Jadi kembali saya tegaskan 238 WNI dari Wuhan termasuk 47 tim penjemput dalam keadaan sehat dan tidak ada satupun yang positif virus yang sedang heboh di China," tegas Muhadjir, di Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai, Sabtu (15/2/2020).
Pemulangan WNI yang dikarantina di Natuna berlangsung dengan tiga kali keberangkatan.
Mereka dibawa pesawat Boeing 737 dan Hercules milik TNI AU.
Pesawat pertama berangkat pada 13.15 WIB.
Disusul dua pesawat lain setelahnya.
Pantauan Kompas.com di lapangan, sebelum dilakukannya penerbangan, terlebih dahulu dilakukan serah terima 285 orang yang dikarantina ke pemerintah.
Serah terima ini dilakukan oleh Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu Operasi Kemanusiaan Natuna (Pangkogasgabpad) Laksamana Madya Yudo Margono ke Pemerintah yang diwakilkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Bahkan dalam penyerahan ini juga disaksikan oleh Menteri Kesehatan Terawan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo serta seluruh pejabat VIP yang turut hadir di Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.tv dengan judul Kabar Gembira, WNI di Singapura Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona.