Pemindahan Ibu Kota Negara
Putra Putri Kalimantan Timur Diharapkan Masuk Dalam Struktur Pimpinan Badan Otorita Ibu Kota Negara
Presiden Jokowi diharapkan tidak melupakan putra putri terbaik Kalimantan Timur untuk dilibatkan dalam struktur pimpinan Badan Otorita Ibu Kota Negara
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Adi Suhendi
Tumiyana juga dikenal sebagai pengusaha di sektor peternakan.
Dia memiliki sebuah peternakan sapi besar di kampung kelahirannya, Klaten.
Bambang Brodjonegoro

Sebelum terjun ke birokrasi, pria bernama lengkap Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro merupakan akademisi tulen.
Karirnya banyak dihabiskan sebagai dosen di almamaternya, Universitas Indonesia (UI).
Sempat menjadi Kajur lalu Dekan FE UI, jebolan Jurusan Ilmu Ekonomi dan Pembangunan ini ditunjuk Menteri Keuangan tahun 2014 sebelum kemudian terkena reshuffle dan digantikan rekan yang juga seniornya sesama dosen FE UI, Sri Mulyani Indrawati.
Masih di era Presiden Jokowi, Bambang kemudian berganti posisi menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada tahun 2016-2019.
Di periode kedua Jokowi, Bambang kembali dipercaya sebagai anggota kabinet, kali ini diplot sebagai Menristek.
Basuki Tjahaja Purnama

BTP alias Ahok jadi calon pemimpin ibu kota baru yang paling sering masuk pemberitaan.
Terbilang sukses dengan pencapaiannya sebagai Bupati Belitung Timur, namanya mulai dikenal publik saat jadi pendamping Jokowi di Pilgub DKI Jakarta tahun 2012.
Dia sempat merantau dan bekerja di Jakarta selepas lulus kuliah di Universitas Trisakti.
Ahok kemudian pulang kampung dan menggeluti bisnis tambang sebagai kontraktor PT Timah (Persero) Tbk.
Karir politiknya dimulai sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung, lalu memenangi Pilkada Belitung Timur berpasangan dengan Khairul Effendi.
Tahun 2009, Ahok mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI dari Partai Golkar dan berhasil mengantongi 119.232 suara dan duduk di komisi II DPR RI.