Virus Corona
Curhatan Tetangga Pasien Virus Corona: Mestinya Masyarakat Indonesia dalam Suasana Duka
Mestinya masyarakat Indonesia itu dalam suasana duka, karena ada warga negara Indonesia yang positif corona yang itu tidak diinginkan siapapun.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
"Banyak warga dari perumahan kami yang tidak boleh ngantor sampai dapat surat resmi bahwa bebas dari virus corona dari pihak yang punya otoritas," ungkap Anis.
Tak hanya itu, belakangan warganya juga kesulitan untuk memasan layanan transportasi online.
Baca: 2 Pasien Virus Corona Asal Depok Sudah Tidak Demam dan Sesak, Tapi Psikologisnya Merasa Tak Nyaman
Baca: Di ILC, Firni Ceritakan Ketakutan Warga Depok akibat Virus Corona: Berita Hebohnya yang Bikin Takut
Banyak driver transportasi online yang membatalkan pesanan warganya karena takut memasuki kawasan perumahannya.
"Senin Selasa kami kesulitan memasan tranpostasi online, karena ini adalah Perumahan Studio Alam Indah yang positif corona," lanjut Anis yang juga istri dari ketua RT setempat itu.
Hal tak mengenakkan lainnya juga terjadi pada anak-anak sekolah, hal itu terjadi pada anak Anis yang ditanyai oleh teman-temannya.
"Informasi yang simpang siur tentang anak-anak sekolah yang nggak boleh sekolah terutama dari Perumahan Studio Alam Indah."
"Saya mengalami sendiri anak saya histeris karena ditanya temennya yang macem-macem, gara-gara tingal di perumahan itu," ungkapnya.
Ia berharap orang yang membagikan data informasi pasien itu dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
Selain itu, pada pemegang otoritas, ia berharap agar tak sembarangan dalam memberikan keterangan.
Kondisi Semakin Membaik
Dua pasien positif virus corona kini telah menjalani isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso di Sunter, Jakarta Utara.
Kondisi kesehatan dua pasien virus corona itu semakin membaik, keduanya tak lagi mengalami demam, dan batuk pun sudah berkurang.
"Demam sudah tidak ada lagi, kemudian batuknya sudah berkurang jauh, tidak ada sesak napas, dan mereka bisa berkomunikasi dengan keluarganya melalui HP," kata Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, Rabu (4/3/2020).
Keduanya kini menunggu pemeriksaan ulang untuk menentukan langkah selanjutnya.
Pemeriksaan ulang akan dilakukan dua kali, yakni pada lima hari pertama sejak dinyatakan positif, dan lima hari kemudian sejak pemeriksaan ulang pertama.
Diketahui kedua pasien itu mulai dirawat di RSPI pada Minggu (1/3/2020) dan dinyatakan positif pada Senin (2/3/2020).
"5 hari akan kita cek ulang, kalau dia negatif, 5 hari kemudian kami cek (lagi), kalau negatif baru dia dipulangkan. Jadi tetap laboratorium sebagai parameter untuk memulangkan pasien tersebut," kata Syahril dikutip Tribunnews.com.
(Tribunnews.com/Tio)