Pemilihan Wali Kota Solo
Rekomendasi PDIP untuk Pilkada Solo Tak Kunjung Keluar: Gibran Tunggu Arahan, Achmad Purnomo Optimis
Gibran mengaku meunggu arahan soal rekomendasi dari PDIP untuk calon usungannya dalam Pilkada Solo 2020. Achmad Purnomo pasrah namun optimis.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Rekomendasi dari PDI Perjuangan (PDIP) untuk calon usungannya dalam Pilkada Solo 2020 tak kunjung keluar.
Sebelumnya sempat beredar rekomendasi disebut akan turun pada 3 Maret 2020 kemarin.
Akan tetapi, hingga hari ini kepada siapa rekomendasi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo belum diketahui publik.
Bakal calon beserta para pendukung pun nampaknya harus kembali bersabar.
Diketahui, ada tiga nama yang telah melakukan fit and proper test di DPP PDIP untuk maju di Pilkada Solo.
Mereka adalah Gibran Rakabuming Raka, dan pasangan bakal calon Achmad Purnomo - Teguh Prakoso.
Baca: Bandara Adi Soemarmo Solo Kembali Beroperasi Setelah Terdampak Erupsi Gunung Merapi
Respons Gibran

Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming mengungkapkan, dirinya memilih menunggu arahan.
"Nunggu arahan saja," ujar Gibran dilansir TribunSolo.com, Rabu (4/3/2020).
Bos Markobar tersebut tidak mau mengira-ira kapan rekomendasi diturunkan.
Gibran memilih menunggu kabar resmi yang akan diberitahukan DPP PDIP.
Apalagi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memiliki hak prerogratif untuk memutuskan rekomendasi partai.
"Kita tunggu saja kabarnya," ucap Gibran.
Baca: Melalui Perusahaan Akselaratornya, Kaesang Pangarep Siap Beri Modal UMKM Binaan Rp 1,4 Miliar
Tanggapan Achmad Purnomo

Sementara itu, pesaing kuat Gibran Achmad Purnomo mengaku sabar menunggu keputusan rekomendasi PDIP.
Purnomo menyampaikan dirinya tidak mendapat bocoran apapun terkait waktu pengumuman keputusan rekomendasi.
"Tidak dapat bocoran apapun, jadi pasrah saja, kita tunggu saja," kata Purnomo dilansir TribunSolo.com, Kamis (5/3/2020).
Purnomo mengaku membenarkan ada kabar diumumkan pada 3 Maret 2020 lalu.
"Tapi ini sudah lewat tanggal 3 Maret 2020, belum keluar, ya, ditunggu saja," imbuhnya.
Purnomo meyakini, DPP PDIP memiliki pertimbangan tertentu hingga belum diumumkannya rekomendasi Pilkada Solo.
"Saya yakin DPP PDI Perjuangan punya pertimbangan dan alasan kenapa sampai saat ini belum dikeluarkan," ujar Purnomo.
Purnomo mengaku masih optimis rekomendasi partai besutan Megawati Soekarnoputri akan turun kepada dirinya dan Teguh.
"Orang hidup harus optimis apapun keputusannya, kita serahkan kepada Yang Maha Kuasa," tandasnya.
Baca: Survei Y-Publica: PDIP Unggul, Prabowo-Anies Kalahkan Prabowo-Puan
Tanggapan Pengamat
Pengamat politik dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS), Agus Riewanto, mengungkapkan Gibran menjadi calon terkuat untuk mendapatkan rekomendasi sebagai calon Wali Kota Solo usungan PDIP.
"Ya kalau melihat dinamika yang terjadi calonnya kan antara Gibran, Purnomo, Teguh. Kalau calon wali kota yang paling kuat pastilah Gibran," ungkap Agus saat dihubungi Tribunnews, 12 Februari 2020 lalu.
Agus mengungkapkan, dinamika politik di Solo sangat tajam.
"DPP PDIP punya keinginan Gibran. Kalau DPP gak punya keinginan, bisa cepat selesai itu (polemik pencalonan) cuma SMS apa WA aja," ungkap Agus.
Saat ditanya kandidat wakil terkuat untuk mendampingi Gibran jika maju sebagai calon wali kota, Agus mengungkapkan masih terbuka segala kemungkinan.

Agus menyebut Purnomo lebih kuat dibanding Teguh di beberapa sisi.
Akan tetapi, Agus menilai sulit bagi Purnomo untuk menerima sebagai wakil.
"Kalau dibaca siapa yang punya kapital ekonomi dan politik ya Pak Purnomo. Masalahnya apakah mau Pak Purnomo jadi wakil lagi?" ungkapnya.
"Masak mau jadi wakil selama tiga kali, kan nggak mungkin," imbuh Agus.
Agus menilai keinginan Purnomo untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo berat diwujudkan.
"Maunya kan wali kota, kan gitu. Tapi (calon) wali kota terkuat Gibran, kemungkinan besar dia tidak mau (jadi wakil)," ujar Agus.
Baca: Megawati Minta Seluruh Kader PDIP Jaga Kelestarian Flora dan Fauna
Akan tetapi, ia menilai langkah poilitik yang dinamis tidak bisa diprediksi.
"Kalau dipaksa mau ya berarti jadi wakil (wali kota) untuk ketiga kalinya. Itu nanti bisa jadi wakil wali kota terpanjang se Indonesia," ungkap Agus.
Agus memprediksi jika Purnomo enggan menjadi calon wakil wali kota, Teguh yang kemungkinan besar mendampingi Gibran dalam pemilihan Wali Kota Solo 2020.
"Kalau tidak mau ya Teguh," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)