Sebelum Meninggal Siswa SMP Tangsel Korban Bullying Koma Seminggu, Muncul Isu Sakit Tumor
Hisyam sempat dirawat di RS Colombus BSD Serpong, Tangerang Selatan sebelum dipindah ke RS Fatmawati kemudian ditempatkan di ruang ICU selama sepekan.
Ringkasan Berita:
- Hingga kini, penyebab pasti meninggalnya Hisyam belum dapat dipastikan.
- Satu minggu koma di RS Fatmawati Jakarta Selatan
- Keluarga belum lapor polisi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum menghembuskan napas terakhir, Muhammad Hisyam, siswa SMPN 19 Kota Tangerang Selatan, Banten ternyata sudah tujuh hari mengalami koma. Ia dirawat di RS Fatmawati, Jakarta Selatan usai dibully oleh teman sekelasnya dan sempat mendapatkan pukulan benda tumpul keras di bagian belakang kepala.
Baca juga: Pemkot Tangsel Soroti Kasus Perundungan Tewaskan Siswa SMP, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
“Adik sepupu saya meninggal dunia masih di ruang ICU sejak pertama masuk RS Fatmawati. Dokter belum bisa banyak menjelaskan karena kondisinya terus koma,” ujar kakak sepupu korban, Rizky di Serpong, Tangerang Selatan, Banten pada Minggu (16/11/2025).
Rizky menyebut Hisyam sempat dirawat di RS Colombus BSD, Serpong sebelum dipindahkan ke RS Fatmawati dan langsung ditempatkan di ruang ICU selama sepekan. Keluarga mengaku belum membuat laporan resmi kepada kepolisian.
“Yang saya dengar KPAI mau memberi sanksi ke pihak sekolah. Dari keluarga belum melaporkan karena kami masih fokus pada proses pemakaman,” kata Rizky.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan yang juga mengantarkan jenazah korban ke liang lahat menyampaikan turut berduka cita. "Kami dari Pemkot Tangsel mengucapkan turut berduka cita, mudah-mudahan almarhum diberi terang kubur, segala ibadah Hisyam diterima Allah. Kami mengucapkan turut berduka kepada keluarga yang ditinggalkan," ujar Pilar.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan menegaskan komitmennya untuk mendukung proses penyelidikan yang dilakukan aparat kepolisian.
“Kami dari Pemkot Tangsel tentu mengucapkan turut berduka cita. Mudah-mudahan almarhum diberi terang kubur dan segala ibadahnya diterima Allah,” ujarnya.
Dinas Pendidikan Kota Tangsel, lanjut Pilar berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk menindaklanjuti aspek perlindungan anak dalam kasus tersebut. Terkait isu perundungan di lingkungan sekolah, Pilar mengklaim Dinas Pendidikan telah melakukan sosialisasi dan koordinasi rutin telah dilakukan bersama kepala sekolah, komite, serta dewan pendidikan.
Baca juga: Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal usai Diduga Dipukul Pakai Kursi Besi, Sempat Kritis
Namun, kasus ini tetap menjadi evaluasi serius bagi pemerintah Tangsel. “Sejauh ini Dinas Pendidikan selalu melakukan sosialisasi dan koordinasi agar tidak terjadi perilaku bullying terhadap siswa. Dalam konteks permasalahan hari ini, kami mengucapkan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang remaja Muhammad Hisyam, siswa SMP Negeri 19 Kota Tangerang Selatan yang diduga menjadi korban tindak kekerasan oleh teman sebangkunya meninggal dunia pada pukul 06.00 WIB.
Perwakilan kuasa hukum keluarga korban, Alvian Adji Nugroho mengungkapkan dirinya mendapatkan kabar setelah menjalankan salat Subuh.
"Kabar duka ini disampaikan pihak keluarga, bilang Hisyam sudah “tidak ada” saat dibangunkan," ujar Alvian.
Alvian mengatakan, Hisyam telah menjalani perawatan di rumah sakit sejak Kamis pekan lalu, tak lama setelah proses mediasi yang dilakukan terkait dugaan pemukulan yang menimpanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/Pemakaman-siswa-SMP-Tangsel-korban-bully.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.