Selasa, 12 Agustus 2025

Virus Corona

1 WNA Positif Corona yang Meninggal di Bali Sempat Transit di Qatar

Achmad Yurianto menyebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan pasien kasus 25 corona di Indonesia meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020).

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
KOMPAS.com/Ihsanuddin
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto menyebut, ada beberapa faktor yang menyebabkan pasien kasus 25 corona di Bali meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020).

Ia menyampaikan, pasien yang diketahui sebagai warga negara asing (WNA) tersebut sudah memiliki penyakit saat masuk ke Indonesia.

Yuri menyebut, pasien sudah mengidap penyakit berat selama lima tahun lebih.

"Sebenarnya semenjak masuk ke tanah air sudah kita catat banyak sekali penyakit bawaan."

"Di antaranya adalah diabetes yang sudah cukup lama, kemudian ada hipertensi, ada kronik obstruktif paru yang sudah lama juga, ditambah dengan hipertiroid," jelas Yuri, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (12/3/2020).

Menurutnya, pasien sempat transit di Qatar, sebelum sampai ke Indonesia.

Sesampai di tanah air, WNA tersebut langsung dibawa ke rumah sakit.

"Sebelum masuk ke Indonesia sempat transit cukup lama di Qatar."

"Karena itu begitu sampai di Indonesia sebenarnya langsung ke rumah sakit, lebih banyak di rumah sakit untuk perawatan," ungkap Yuri.

Baca: Daftar Lengkap 16 RS Rujukan Pasien Corona di Pulau Kalimantan dan Nomor Kontaknya

Baca: Ini Dia Daftar Lengkap 19 Rumah Sakit Rujukan Pasien Corona di Sulawesi dan Nomor Kontaknya

Kondisi pasien semakin memburuk meski sudah menerima sejumlah perawatan.

Hingga akhirnya pasien kasus 25 meninggal dunia, setelah beberapa hari berada di rumah sakit.

Yuri menduga, pasien sudah tertular virus corona sebelum masuk ke Indonesia.

"Baru mengalami perburukan itu kurang lebih kemarin malam jam 23.00 WITA, terus jam 2.35 WITA dini hari meninggal," ujarnya.

"Dari pemeriksaan yang kita dapatkan positif, confirm (dikonfirmasi), kita meyakini bahwa kalau kita lihat dari tracing-nya kemungkinan masuk ke Indonesia sudah membawa penyakit," jelas Yuri.

Corona Perburuk Penyakit Pasien Kasus 25

Sebelumya, Yuri menjelaskan, pasien kasus 25 tersebut merupakan seorang perempuan berusia 53 tahun.

"Data kita perempuan 53 tahun, ini data yang saya ambil dari rumah sakit," kata Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020), dikutip dari siaran langsung YouTube Kompas TV.

Yuri membantah, pasien tersebut meninggal dunia disebabkan hanya karena virus corona.

Namun, corona ini yang memperburuk kondisi dari pasien yang sebelumnya memang sudah sakit.

"Betul bahwa coronavirus ini akan memperburuk daya tahan tubuh dia."

"Ini menyebabkan peluang-peluang penyakit dasar yang dia miliki menjadi semakin parah," jelasnya.

Baca: Virus Corona Bisa Bertahan di Plastik dan Stainless hingga 3 Hari

Baca: Antisipasi Corona, Mendikbud Nadiem Makarim Terbitkan Dua Surat Edaran

Ia menyebut, pasien corona yang meninggal dunia di berbagai negara biasanya akibat penyakit komplikasi.

"Tidak pernah kita dapatkan karena coronavirus sendiri, selalu ada komplikasi," katanya.

"Kasus yang kita pelajari yang meninggal di beberapa negara biasanya karena infeksi keseluruhan di pembuluh darahnya, yang disebabkan karena bakteri," jelas Yuri.

Dirinya menegaskan, pasien kasus 25 ini meninggal bukan hanya disebabkan karena virus corona.

"Bakteri yang semula tidak menimbulkan penyakit akan menimbulkan masalah."

"Jadi bukan karena coronavirus sebagai penyebab utama, tapi itu yang memperburuk kondisinya," jelas Yuri.

2 Pasien Corona di Indonesia Sembuh

Achmad Yurianto, menyampaikan dua pasien positif virus corona kasus 6 dan 14 boleh pulang.

Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan dari kedua pasien yang sebelumnya telah dua kali dinyatakan negatif.

Sehingga, dua warga negara Indonesia ini dinyatakan telah sembuh.

"Sudah sembuh. Ini sudah dua kali diperiksa negatif," ujar Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020), dikutip dari Kompas.com.

Namun, Yuri mengimbau dua pasien tersebut agar mengisolasi diri di dalam rumah selama 14 hari ke depan.

Tim medis sebelumnya telah memberi edukasi keduanya sebelum pulang ke rumah masing-masing.

"Kita sekarang sedang mengedukasi mereka untuk persiapan pulang dengan melaksanakan self isolated," kata Yuri, Rabu, dikutip dari Kompas.com.

"Artinya dia harus melakukan isolasi diri di lingkungan keluarganya," jelasnya.

Yuri menambahkan, kedua pasien juga diimbau untuk menggunakan masker selama berada di rumah.

Baca: Syarat agar Pemda Boleh Tangani Sendiri Kasus Virus Corona

Baca: Panduan dari Kemendikbud untuk Antisipasi Virus Corona di UN 2020

Selain itu, pasien juga diminta menghindari kontak dekat dengan anggota keluarga.

Pasien yang telah sembuh ini juga diminta tak menggunakan alat makan yang sama dengan keluarga di rumah.

Ia berujar, mereka juga diharapkan bisa mengurangi kegiatan di luar rumah dan bertemu dengan orang lain.

"Meskipun sudah negatif masih kita harapkan mereka berhati-hati," jelasnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan