Minggu, 23 November 2025

PBNU dan Dinamika Organisasinya

Gegara Tokoh Pro-Zionis, Gus Yahya Dulu Didesak Dicopot dari MWA UI, Kini Isu Ketum PBNU Dimakzulkan

Buntut mengundang tokoh Pro-Zionis, Gus Yahya telah digoyang dari dua jabatan yang dipegangnya, yakni Ketua MWA UI dan Ketua Umum PBNU.

YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama
GUS YAHYA DIDESAK MUNDUR - Dalam foto: Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. K.H. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya 'digoyang' dari dua jabatan yang dipegangnya buntut pengundangan narasumber yang diduga berafiliasi dengan dukungan terhadap Zionisme, sebuah gerakan politik yang mendukung pemulangan dan pendirian negara Yahudi ke wilayah Palestina yang nantinya disebut Tanah Israel. 

Ringkasan Berita:
  • Nama KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menuai sorotan setelah dirinya diketahui mengundang akademisi asal AS, Peter Berkowitz, yang merupakan tokoh Pro-Israel dan Pro-Zionisme pada Agustus 2025 lalu.
  • Gus Yahya kini telah didesak untuk dicopot atau mundur dari dua jabatan yang ia pegang.
  • Yakni, Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

TRIBUNNEWS.COM - K.H. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya 'digoyang' dari dua jabatan yang dipegangnya buntut pengundangan narasumber yang diduga berafiliasi dengan dukungan terhadap Zionisme, sebuah gerakan politik yang mendukung pemulangan dan pendirian negara Yahudi ke wilayah Palestina yang nantinya disebut Tanah Israel.

Dua jabatan tersebut adalah Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Petisi untuk Copot Gus Yahya dari Ketua MWA UI

Pada September 2025, muncul petisi Gus Yahya untuk dicopot dari posisi Ketua MWA UI buntut kehadiran akademisi Amerika Serikat (AS) pro-Israel atau Zionis, Peter Berkowitz, dalam acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) UI pada 23 Agustus 2025.

Selain itu, Peter Berkowitz juga diundang sebagai pemateri dakan acara Akademi Kepemimpinan Nasional yang digelar PBNU tanggal 15 Agustus 2025.

Adapun petisi tersebut dibuat oleh Komunitas UI Student for Justice in Palestine lewat situs change.org pada 12 September 2025 dan telah ditandatangani oleh ribuan orang.

Saat itu, Gus Yahya disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas hadirnya Peter Berkowitz.

Sejatinya, Gus Yahya sudah meminta maaf kepada civitas UI karena mengundang Peter Berkowitz pada akhir Agustus 2025 dan mengaku khilaf karena tidak mencermati latar belakangnya terlebih dahulu.

Selain itu, tokoh agama kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966 tersebut menyatakan PBNU tidak pernah mengubah sikap dalam mendukung perjuangan Palestina sekaligus mendukung segala upaya dalam menghentikan genosida.

Namun, dalam petisi Komunitas UI Student for Justice in Palestine, permintaan maaf dinilai tidak cukup.

"Setelah dilacak lebih lanjut melalui liputan media Tempo pada 31 Agustus 2025, dikonfirmasi bahwa Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merupakan orang yang bertanggung jawab atas pengundangan Berkowitz," bunyi petisi tersebut.

Baca juga: 3 Poin Tanggapan Gus Yahya Soal Ultimatum Mundur dari Ketua Umum PBNU: Tegas Ingin Tuntaskan Mandat

“Konsekuensinya tidak bisa diselesaikan hanya dengan permintaan maaf,” demikian salah satu butir dalam petisi.

Diketahui, petisi desakan ini muncul hanya hampir 1,5 tahun setelah Gus Yahya ditunjuk sebagai Ketua MWA UI.

Gus Yahya sendiri terpilih sebagai Ketua MWA UI Periode 2024-2029 pada Rabu, 24 April 2024.

Penetapan tersebut digelar di Graha Diktiristek, Gedung D Lantai 18, Kompleks Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI, dalam acara Pisah-Sambut Kepengurusan MWA UI periode 2019–2024 dan periode 2024–2029.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved