Virus Corona
Anies Singgung Simulasi Virus Corona dengan Skenario Terburuk
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin mengadakan simulasi demi kesiapan menghadapi merebaknya virus corona.
Penulis:
Ifa Nabila
Editor:
bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin mengadakan simulasi demi kesiapan menghadapi merebaknya virus corona.
Anies sudah menyiapkan skenario penyebaran virus corona yang terburuk dengan penghitungan sudah ada 6000 kasus selama 2 minggu.
Ia berharap dengan simulasi ini maka pemerintah setempat dan masyarakat bisa lebih waspada untuk menghadapi penularan virus corona.
Dilansir Tribunnews.com, Anies menjelaskan gagasannya itu dalam Mata Najwa unggahan YouTube Najwa Shihab, Rabu (11/3/2020).
Anies mengklaim bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebenarnya sudah siap sebelum korban virus corona berjatuhan di Indonesia.
Ia kemudian berkaca pada negara-negara lain seperti Tiongkok, Iran, Amerika Serikat, Italia, hingga Korea Selatan yang baginya terlambat dalam segi persiapan.
Ketidaksiapan negara-negara tersebut membuat jumlah kasus virus corona melonjak luar biasa.
Baca: Anies Putuskan Tunda Formula E, PSI: Tepat Walaupun Terlambat
Baca: Gejala Awal Tom Hanks dan Istri yang Positif Virus Corona
"Kita lihat Indonesia menghadapi situasi ini sekarang, tapi kita sudah punya contoh di Wuhan, Tiongkok, itu bulan Desember-Januari," ujar Anies.
"Lalu beberapa minggu ini, Eropa, Iran, Korea (Selatan), kita menyaksikan lompatan luar biasa, ada pattern di sini," sambungnya.
Anies memaparkan dua pilihan, yang pertama, negara bersikap santai di awal seperti negara-negara yang sudah ia sebutkan hingga korban terus bertambah.
"Kita bisa dua pilihan ini. Pilihan pertama, ambil rute seperti Iran, Amerika (Serikat), Korea Selatan, Italia, di awal rileks, lakukan pengetesan terbatas," jelas Anies.
"Lalu jumlahnya (korban) bertahap meningkat, di Italia saya lihat datanya pada 20 Februari itu cuma 4 kasus. Dalam 18 hari, menjadi 9172," sambungnya.
"Kemudian sesudah itu lompat, pemerintahnya bertindak untuk melakukan penutupan, pembatasan, semuanya, itu satu model."
Sementara itu pilihan kedua adalah bersikap seperti Singapura, Vietnam, dan Selandia Baru yang sudah waspada sejak awal.
"Model kedua, ada Singapura, ada Vietnam, ada Selandia Baru, mereka melakukan yang dikerjakan negara-negara itu tapi di masa awal," kata Anies.