Virus Corona
Anies Singgung Simulasi Virus Corona dengan Skenario Terburuk
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin mengadakan simulasi demi kesiapan menghadapi merebaknya virus corona.
Penulis:
Ifa Nabila
Editor:
bunga pradipta p
"Nah, Jakarta, kami kumpulkan semua dan kami katakan 'Kami akan lakukan yang dikerjakan di fase awal, supaya tidak terjadi peningkatan jumlah kasus'," paparnya.
Baca: Sejumlah Pengguna Kereta Commuter Line Gunakan Masker Cegah Virus Corona
Baca: Jangan hanya Corona, Waspadai Juga Penyebaran Demam Berdarah Dengue, Kemenkes: Ada 17.820 Kasus
Sejauh ini, Anies sudah mengkoordinir jajarannya untuk sebisa mungkin mencegah penyebaran Covid-19 ini.
Bahkan ia menyiapkan skenario terburuk seperti lonjakan kasus di Italia jika sampai persiapan tidak dilakuakn sejak dini.
"Kita menggunakan case terburuk untuk menyiapkan jarak, bukan berharap ini kejadian. Kita tidak menginginkan ini terjadi," tegas Anies.
"Tapi kalau kita rileks seperti di Italia, bayangkan 18 hari dari 4 jadi 9000. Kalau di Jakarta kita simulasi dengan kondisi sekarang," imbuhnya.
Meniru Singapura, Anies menyiapkan skenario kasus virus corona sudah mencapai 6000 dalam waktu 2 minggu.
"Kalau 2 minggu ke depan, kita tidak melakukan langkah-langkah yang serius, punya potensi bisa 6000 kasus, 840 parah, 300 kritis," kata Anies.
"Ini simulasi dengan menggunakan skenario terburuk, jika kita mengerjakan seperti yang dikerjakan Singapura, Selandia Baru, Vietnam," jelasnya.
Anies berharap simulasi dengan skenario terburuk itu diperbolehkan untuk diterapkan oleh pemerintah pusat.
Sehingga seluruh daerah berwenang untuk memeriksa suspect virus corona hingga melakukan karantina.
Diketahui, hingga saat ini tercatat sudah ada 34 kasus virus corona di Indonesia.
Di antaranya 4 pasien sudah dinyatakan negatif atau bebas dari virus corona dan 1 meninggal dunia.
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)