Minggu, 17 Agustus 2025

Virus Corona

Ditanya Soal Kemungkinan RI Lock Down, Jubir Istana: Yailah Cuma Segitu Saja. . .

Pemerintah RI belum berencana menutup akses dari luar negeri ke Indonesia (Lock Down) seperti yang dilakukan Pemerintah Italia.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Reza Deni
Juru Bicara penanganan virus corona, Achmad Yurianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (8/3/2020). 

Dengan demikian, Italia menjadi negara kedua di dunia dengan jumlah kasus dan jumlah kematian terbanyak akibat virus corona setelah China daratan.

Sebelumnya, Achmad Yurianto mengatakan, satu pasien positof virus corona (Covid-19) meninggal dunia.

Pasien tersebut merupakan perempuan berusia 53 tahun Warga Negara Asing (WNA) dengan indetitas kasus nomor 25.

"Tadi malam pukul 02 00 WIB. lewat sedikit, pasien dengan identitas nomor 25 meninggal dunia," kata Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Yurianto menjelaskan, pasien nomor kasus 25 ini memang sudah dalam keadaan sakit saat masuk ke rumah sakit.

"Karena memang ada faktor penyakit yang mendahulinya diantaranya diabetes, hipertensi, hiperteroit dan penyakit paru obstruksi menahun. Yang suda cukup lama diderita," jelas Yurianto.

Ia menyebutkan, pasien nomor kasus 25 meninggal dunia bukan disebabkan karena virus corona. Namun, virus Covid-19, kata Yurianto, semakin memperburuk kondisi pasien.

"Jadi bukan karena corona penyebab utama, tapi virus corona memperburuk kondinya," tambahnya.

Ia menambahkan, pasien meninggal tersebut sudah dalam proses pengiriman jenazah menunju negata asalnya. "Selama perawatan didampingi oleh suaminya," tutupnya.

Ada 27 Kasus

Mengutip Kontan, sampai Selasa (10/3/2020) lalu pemerintah telah mengumumkan sudah ada 27 kasus positif corona (covid-19) di Indonesia.

Dari seluruh kasus tersebut, pemerintah mengakui ada 1 kasus, yakni kasus dengan nomor kode 27, yang belum terlacak sumber penularannya.

Juru Bicara Penanganan Wabah Virus Corona Achmad Yurianto menerangkan, sampai saat ini pihaknya masih mencari tahu dari mana sumber penularan kasus 27 ini.

Yang bersangkutan tidak berasal dari luar negeri dan belum terlacak apakah berasal dari klaster yang sudah ada sebelumnya.

"Kami menduga (kasus 27) ini local transmission, yang sedang kami tracking dari mana sumbernya, karena bukan impor (imported case) dan tidak jelas bagian dari klaster lain. Sementara belum jelas," ujar Achmad, Selasa (10/3/2020).

Jas hujan plastik dan sepatu bot digunakan tim medis corona karena persediaan APD khusus habis saat akan mengantar 3 OPD Corona di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Sabtu (7/3/2020) lalu.
Jas hujan plastik dan sepatu bot digunakan tim medis corona karena persediaan APD khusus habis saat akan mengantar 3 OPD Corona di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya, Sabtu (7/3/2020) lalu. (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan