Virus Corona
Fadli Zon Anggap Indonesia Buang Waktu Dua Bulan dalam Pencegahan Virus Corona
Di acara Mata Najwa: Gara-gara Corona, Fadli Zon mengatakan sebetulnya banyak waktu terbuang begitu saja selama mungkin dua bulan untuk tangani corona
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona telah masuk ke Indonesia.
Sejumlah 34 kasus dikonfirmasi di Indonesia.
Sebelumnya, satu orang Warga Negara Asing (WNA) meninggal dunia di Indonesia.
Terkait penyebaran virus corona di Indonesia, Fadli Zon yang hadir di talk show Mata Najwa angkat bicara.
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, Indonesia membuang waktu dua bulan dalam pencegahan virus corona.
"Tetapi sebetulnya banyak waktu terbuang begitu saja selama mungkin dua bulan," kata Fadli Zon yang dikutip dari Mata Najwa.
"Karena kita sibuk dengan upaya untuk menegasikan (menyangkal-Red) bahwa tidak mungkin Indonesia ini akan terserang corona," tambah Fadli Zon.

Dalam pernyataannya, Fadli Zon juga menyoroti pernyataan Menteri Kesehatan Terawan Agus.
Menurutnya, yang disampaikan Terawan banyak mengandung pernyataan kontraproduktif.
Fadli Zon menerangkan, pernyataan yang kontraduktif dari Terawan menunjukkan public communicationnya sangat buruk.
"Misalnya mengatakan 'masker untuk orang sakit', 'difteri saja kita hadapi apalagi cuma corona',"
"Jadi pernyataan-pernyataan (Terawan) justru lebih berbahaya dari corona. Jadi menganggap enteng," kata Fadli Zon.

Kemudian, Fadli Zon menambahkan, dari pernyataan yang dilontarkan Terawan dalam menghadapi wabah virus corona yang sekarang sudah ditetapkan menjadi pandemi oleh WHO.
"Kalau kita sudah tahu sejak Desember 2019-Januari 2020. Harusnya protokol mitigasi bencana kita sudah jelas," tegas Fadli Zon.
"Saya tidak melihat mitigasi bencana itu jelas. Kita sibuk untuk melakukan self-denial, 'tidak ada-tidak ada, Indonesia bebas, Indonesia kuat'," tutur Fadli Zon.
Fadli Zon menerangkan, tentu masyarakat berharap wabah virus corona tidak terjadi di Indonesia.
Tetapi, pada waktu di awal penyebaran virus corona, negara tetangga saja sudah ditemukan banyak kasus.
"Saya termasuk yang awal pada waktu itu mengatakan perlu adanya protokol mitigasi bencana terhadap virus corona," tambah Fadli Zon.
Baca: Daniele Rugani Positif Terjangkit Virus Corona COVID-19, Inter Milan Resmi Lakukan Isolasi
Baca: Pemerintah Keluarkan 3 Kebijakan Tangani Virus Corona, Maruf Amin Ajak Masyarakat Banyak Doa
Sebelumnya diberitakan, wabah virus corona telah menewaskan lebih dari 4.600 orang di seluruh dunia.
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.
Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan, meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
Berikut ini rincian kasus, negara yang terdampak virus corona:
China: 80.788
Italia: 10.149
Iran: 9.000
Korea Selatan: 7.755
Spanyol: 2.182
Prancis: 1.784
Jerman: 1.656
Amerika Serikat: 1.016
Diamond Princess: 696
Swiss: 652
Jepang: 587
Belanda: 503
Swedia: 477
Norwegia: 456
Inggris Raya: 456
Denmark: 340
Belgia: 314
Qatar: 238
Austria: 206
Bahrain: 189
Singapura: 178
Malaysia: 149
Hong Kong: 129
Australia: 127
Kanada: 97
Yunani: 90
Islandia: 85
Israel: 76
Uni Emirat Arab: 74
Kuwait: 72
Irak: 71
Republik Ceko: 67
India: 62
San Marino: 62
Libanon: 61
Mesir: 60
Finlandia: 59
Portugal: 59
Thailand: 59
Slovenia: 57
Filipina: 49
Taiwan: 48
Irlandia: 43
Vietnam: 39
Baca: Keluarga Kremasi Jenazah Pasien Corona di Bali
Baca: Panitia Titan Run 2020 Berharap Penyebaran Virus Corona Cepat Teratasi
Baca: Saran Sandiaga Uno Soal Penyusunan RUU Omnibus Law di Tengah Wabah Virus Corona
Rumania: 36
Brazil: 35
Indonesia: 34
Palestina: 30
Polandia: 27
Georgia: 23
Arab Saudi: 21
Aljazair: 20
Rusia: 20
Argentina: 19
Pakistan: 19
Oman: 18
Chili: 17
Ekuador: 17
Kroasia: 16
Kosta Rika: 13
Estonia: 13
Hongaria: 13
Afrika Selatan: 13
Albania: 12
Serbia: 12
Azerbaijan: 11
Brunei: 11
Peru: 11
Latvia: 10
Makau: 10
Slovakia: 10
Belarus: 9
Kolombia: 9
Maladewa: 8
Meksiko: 8
Panama: 8
Afghanistan: 7
Bosnia dan Herzegovina: 7
Baca: Selain Virus Corona, Pemprov DKI Juga Tingkatkan Waspada Untuk Kasus DBD
Baca: Ketika 2 dari 27 Pasien Positif Corona di Indonesia Akhirnya Bawa Kabar Bahagia, Berhasil Sembuh
Baca: Bek Juventus, Daniele Rugani, Positif Terjangkit Corona COVID-19, Bianconeri Lakukan Karantina
Luksemburg: 7
Makedonia Utara: 7
Tunisia: 7
Bulgaria: 6
Siprus: 6
Malta: 6
Republik Dominika: 5
Guyana Prancis: 5
Maroko: 5
Selandia Baru: 5
Paraguay: 5
Senegal: 4
Bangladesh: 3
Kamboja: 3
Lithuania: 3
Martinique: 3
Moldova: 3
Bolivia: 2
Burkina Faso: 2
Kamerun: 2
Kepulauan Channel: 2
Kepulauan Faroe: 2
Honduras: 2
Nigeria: 2
Saint Martin: 2
Sri Lanka: 2
Andorra: 1
Armenia: 1
Bhutan: 1
Kongo (Republik Demokratik): 1
Gibraltar: 1
Jamaika: 1
Jordan: 1
Liechtenstein: 1
Monako: 1
Mongolia: 1
Nepal: 1
Saint Barthelemy: 1
Togo: 1
Turki: 1
Ukraina: 1
Kota Vatikan: 1
Baca: WHO Resmi Nyatakan Krisis Virus Corona sebagai Pandemi Global: Jaga Kesehatan
Baca: Lebih dari 70% Kasus di China Telah Sembuh, WHO Optimis Wabah Virus Corona Dapat Diatasi
Baca: Selain Virus Corona, Pemprov DKI Juga Tingkatkan Waspada Untuk Kasus DBD
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)