Virus Corona
Najwa Shihab Singgung Jumlah Penderita Corona Sebenarnya Jauh Lebih Besar, Ini Kata Achmad Yurianto
Pemerintah mengungkapkan kekhawatiran soal penelusuran (tracing) terkait penyebaran virus corona.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah mengungkapkan kekhawatiran soal penelusuran (tracing) terkait penyebaran virus corona.
Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto dalam acara Mata Najwa yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (12/3/2020).
"Ke khawatiran kita manakala kemudian kontak tapi tidak bisa di tracing atau dari hasil tracing nggak jelas, nah ini yang jadi rawan," terang Yurianto.
"Berarti banyak sekali sumber positif yang berada di masyarakat," lanjutnya.

Mendengar hal itu, Najwa Shihab lantas mengatakan, bahwa kekhawatiran mengenai hal itu sudah muncul di masyarakat.
"Tapi kekhawatiran itu sudah muncul Pak Yuri, kekhawatiran bahwa sesungguhnya jumlah penderitanya jauh lebih besar," kata Najwa.
Yurianto mengatakan, jika kekhawatiran tersebut muncul di masyarakat.
Tetapi, menurut Yurianto, bahwa melakukan tracing terkait penyebaran virus corona tidaklah mudah.
"Ya kami memaklumi karena kan, di dalam konteks tracing ini kan tidak gampang, tidak bisa cepat," terang Yurianto.
Lebih lanjut, Yurianto menjelaskan soal tracing yang dilakukan pada awal kasus corona muncul di Indonesia.
"Pada kasus yang awal saja kita melakukan pemeriksaan kepada 80 orang, karena kita yakini pada peristiwa itu ada kurang lebih 80 orang."
"Tapi kemudian setelah kita teliti lebih dalam, jumlah ini mengecil menjadi 20 orang," kata Yurianto.
Baca: 7 Pasien Baru Positif Corona Tak Terdeteksi di Bandara, Tidak Demam hingga Lolos Thermal Scanner
Baca: WHO Tetapkan Virus Corona Jadi Pandemi Global, Ada di 119 Negara, Tingkat Pemulihan Hampir 55 Persen
Menurutnya, dari 20 orang tersebut kemudian dilakukan pemeriksaan dan ternyata mengerucut menjadi 7 orang.
"Dari 7 orang ini punya subklaster lagi di bawahnya, ini yang kemudian kita ikuti terus," ujar Yurianto.
Najwa kemudian menanyakan soal potensi penambahan kasus virus corona di Indonesia.