Virus Corona
Tak Tutup Tempat Ramai saat Corona Mewabah, Jubir: Rakyat Pandai
Jubir Virus Corona Achmad Yurianto sebut pemerintah tak larang warga untuk kumpul di tempat ramai. Ia yakin masyarakat Indonesia sudah pandai.
Penulis:
Ifa Nabila
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
Dalam pernyataan Yurianto, tindakan lockdown malah membuat tindakan penanganan virus corona tidak maksimal.
"Kita tidak akan membuat opsi lockdown. Karena kalau di-lockdown kita malah tidak akan bisa berbuat apa-apa," ujar Yurianto.
Namun keputusan tidak akan lockdown itu nantinya akan melibatkan jajaran menteri demi keputusan final.
"Tetapi tentunya ini akan menjadi keputusan bersama yang akan segera dikoordinasikan di tingkat kementerian," kata Yurianto.
Kini pemerintah tak hanya mempersiapkan penanganan pasien virus corona di rumah sakit negeri namun juga swasta.
"Rumah sakit pasti akan kita kejar semua. Sekarang tidak hanya rumah sakit pemerintah, tidak hanya rumah sakit TNI/Polri, BUMN," ungkap Yurianto.
"Tetapi rumah sakit swasta pun banyak kapasitasnya yang bisa digunakan dan ikut berperan," sambungnya.
Bagi Yurianto, orang yang positif virus corona tidak semuanya dalam kondisi lemah tak berdaya, namun masih bisa beraktivitas layaknya orang sehat.
Sehingga, menurutnya yang paling penting dilakukan adalah isolasi diri.
Baca: Sylviana Murni Minta Peran Swasta dan Masyarakat Dalam Hadapi Virus Corona
Baca: 4 Warga Banten Positif Virus Corona Dirawat di 2 Rumah Sakit Jakarta
"Karena kalau kita lihat, pada pergerakan penyakit ini tidak seluruhnya jatuh pada kondisi severe, berat, membutuhkan peralatan," ungkap Yurianto.
"Justru sebagian besar kita lihat dari kasus yang ada, sebagian besar dari mereka dalam posisi kondisi sakit yang ringan/sedang," sambungnya.
"Oleh karena itu yang paling penting adalah melaksanakan isolasi."
Yurianto menyebut penerapan isolasi diri di India bisa dijadikan contoh.
Di mana warga yang sudah terinfeksi diberi pembinaan dan pengawasan sehingga bisa melakukan isolasi diri di rumah.
"Di beberapa negara yang sudah melaksanakan ini dan terlihat bagus, misalnya di India, untuk kasus positif tanpa gejala, maka mereka melaksanakan self-isolated, jadi tidak di rumah sakit," terang Yurianto.