Virus Corona
Mengejutkan, Ada 27 Pasien Baru Positif Virus Corona Hasil Tracing, Kini Total 96 Pasien
Achmad Yurianto menyebut, ada penambahan 27 kasus baru positif virus corona yang didapat dari hasil tracing hingga hari ini.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto merilid data terbaru pasien positif virus corona (Covid-19).
Achmad Yurianto mengatakan, kini angka positif virus corona mencapai 96 pasien.
"Jumlah kasus positif total ada 96 per hari ini. Dari terakhir kemarin kita laporkan 69, sekarang jadi jadi 96," kata Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3/2020).
Yurianto menyebut, ada penambahan 27 kasus baru positif virus corona yang didapat dari hasil tracing hingga hari ini.
"Ini didapat dari trecing," jelasnya.
Baca: BREAKING NEWS! Doni Monardo Komandani Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona
Sebelumnya, pada Jumat (13/3/2020), Yurianto mengatakan, ada 69 kasus positif corona.
Dari 69 kasus ini, total ada 4 orang yang telah meninggal dunia dan 5 pasien dinyatakan sembuh.
Baca: Dua Alasan Kuat Gubernur Anies Baswedan Liburkan Sekolah di DKI Jakarta Selama 2 Pekan
DKI Bertindak Cepat
Sementara itu, mengantisipasi makin meluasnya atas wabah virus corona, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan meniadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah di wilayah Ibu Kota selama dua pekan, terhitung sejak hari Senin, 16 Maret 2020 hingga Sabtu, 28 Maret 2020.
Keputusan ini diumumkan setelah rapat jajaran Pemprov DKI Jakarta bersama dengan Dr. Fery Rahman, M.KM (Wakil Sekjen PB IDI), Dr. Sholah Imari, MSc (anggota Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia/PAEI), Dr. Triana Damayanti Akbar (Ketua Bidang Organisasi IDAI DKI Jakarta), dan pimpinan WHO untuk Indonesia, Dr. Paranietharan.
Dari kasus Covid-19 yang telah lebih dulu menjangkiti sejumlah warga negara di berbagai belahan dunia, diketahui anak-anak akan menjadi perantara (carrier) bagi penularan antar orang dewasa, meskipun anak tersebut tidak memperlihatkan gejala Covid-19.
Sehingga, keputusan untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah selama dua pekan menjadi langkah tepat yang perlu diambil dalam meminimalisir potensi semakin meluasnya wabah Covid-19 di seluruh wilayah Jakarta.
"Mengapa keputusan ini diambil? Pertama, dari berbagai kajian menunjukkan bahwa anak-anak tidak banyak terjangkiti Covid-19. Tetapi, mereka adalah carrier (perantara) penular dari orang dewasa satu ke orang dewasa yang lainnya," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam keterangan pers, Sabtu 14 Maret 2020.
Anies menjelaskan, meskipun mereka tidak terjangkiti, angkanya kecil, tetapi mereka bisa menularkan dari satu pribadi ke pribadi lainnya.
Alasan kedua meliburkan sementara sekolah di DKI Jakarta, kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan orang dewasa.