Virus Corona
RSPI Tambah 15 Tempat Tidur Antisipasi Lonjakan Pasien Virus Corona
RSPI Sulianti Saroso berencana menambah tempat tidur di ruang isolasi guna mengantisipasi bertambahnya pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso berencana menambah tempat tidur di ruang isolasi guna mengantisipasi bertambahnya pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang RSPI Sulianti Saroso dr Dyani Kusumowardhani SpA mengatakan akan ada penambahan sekira 15 tempat tidur.
Baca: Status Darurat Bencana Akibat Corona Diperpanjang, Ini Kata BNPB
Baca: Cegah Corona, Balai Kota DKI Disemprot Disinfektan dan Sediakan Tempat Cuci Tangan Outdoor
Baca: Beredar di WhatsApp Air Rebusan Bawang Putih Bisa Sembuhkan Virus Corona, Ini Kata Dokter
"Sesuai rencana yang kemarin sudah disampaikan, akan ada kira-kira 15 tempat tidur lagi untuk bisa dipakai pasien-pasien terkait Covid-19 ini," ujar Dyani, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (17/3/2020).
Dyani mengaku penambahan tempat tidur yang dilakukan RSPI masih dalam proses persiapan.
Dia berharap besok Rabu (18/3/2020) sudah ada tambahan ruangan beserta tempat tidur bagi pasien.
"Tentang perluasan masih dalam proses persiapan InsyaAllah besok sudah bisa ada tambahan ruangan untuk pasien-pasien lainnya," katanya.
Rawat 11 pasien corona
Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso kembali menerima dua orang pasien terkait corona, Senin (16/3/2020).
Kini ada 11 pasien yang menjalani perawatan di RSPI Sulianti Saroso.
Direktur Medik, Keperawatan dan Penunjang RSPI Sulianti Saroso dr Dyani Kusumowardhani SpA, mengatakan 11 ruang isolasi yang tersedia di RSPI kini penuh.
"Kemarin pagi ada sebelas pasien kemudian pulang dua, yaitu pasien nomor urut 02 dan nomor urut 23 itu kemarin sudah diperbolehkan pulang. Sehingga pasien berkurang dua, tetapi kemudian siang hari dan malam masuk dua pasien lagi. Jadi kondisi saat ini kembali penuh 11 pasien di ruang isolasi," ujar Dyani, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (17/3/2020).
Baca: Sempat Kabur, Pasien ODP Covid-19 Dijemput Anggota Polres Demak
Dyani kemudian menjelaskan status sebelas pasien yang dirawat oleh RSPI tersebut.
Tujuh diantaranya adalah pasien positif terinfeksi virus corona, sementara empat lainnya adalah pasien dalam pengawasan (PDP).
"Tujuh diantaranya adalah pasien sudah konfirm positif Covid-19, berarti sisanya yang empat masih statusnya PDP," kata dia.
Baca: Kondisi 11 Pasien Corona di RSPI Sulianti Saroso: Sadar, Tak Pakai Ventilator, Masih Demam dan Batuk
Dyani mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dari keempat PDP tersebut.
Dia juga menegaskan bahwa dua pasien yang masuk kemarin berstatus PDP.
"Kalau pasien baru yang dirawat berarti pasien dalam pengawasan," katanya.
172 kasus virus corona
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto melaporkan peningkatan jumlah kasus terinfeksi virus corona (Covid-19) menjadi 172 orang, Selasa (17/3/2020).
Kasus terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta.
"Penambahan terbanyak adalah dari provinsi DKI Jakarta," ujar Achmad Yurianto dalam keterangan persnya di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Baca: Wabah Corona Meluas, Ikatan Motor Indonesia Hentikan Semua Aktivitas Balap
Setelah DKI Jakarta, kata dia, penambahan terbanyak berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.
"Kemudian dari Provinsi Jawa Timur, kemudian Jawa Tengah, dan dari Provinsi Kepulauan Riau," jelasnya.
Hingga hari ini, ia menjelaskan, jumlah korban meninggal masih tetap lima orang.
Sebelumnya, Achmad Yurianto mengumumkan ada penambahan 17 pasien positif COVID-19 pada Senin (16/3/2020).
Baca: Ada 2.300 Spesimen Corona, Pemerintah Tambah 10.000 Kit Pemeriksaan
“Ada penambahan kasus sebanyak 17 kasus confirm positif,” ungkap Yurianto di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (16/3/2020).
Adapun rincian penambahan kasus tersebut penambahan terbanyak terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan total 14 pasien.
Baca: Total Pasien Positif Corona jadi 172, 5 Meninggal Dunia, 9 Sembuh
“Provinsi jawa Barat satu, dari Provinsi Banten 1, dari provinsi Jawa Tengah 1, dari provinsi DKI Jakarta 14 pasien,” ungkap Yurianto.
Dengan penambahan 17 kasus ini maka total kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 134 kasus, dari data Minggu (15/3/2020) kemarin tercatat ada 117 kasus.
Kemudian data lainnya, pasien yang telah dinyatakan sembuh 8 orang dan 5 orang meninggal dunia akibat virus yang ditetapkan WHO menjadi pandemi dunia ini.
Bungkus Virus Corona Sangat Rapuh Jika Terkena Deterjen
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto mengatakan bungkus virus corona sangatlah rapuh terhadap deterjen.
Hal tersebut disampaikan Achmad Yurianto ketika menjelaskan perihal apa saja yang dilakukan orang ketika mengisolasi diri sendiri di rumah bila merasakan gejala virus corona.
Awalnya, Achmad Yurianto mengatakan orang yang mengisolasi diri sendiri harus melakukan social distancing setidaknya satu meter demi menjaga keluarga.
"Gunakan masker yang proper, upayakan ada social distancing jarak setidak-tidaknya semeter lah. Kenapa semeter? Karena kita tahu kemungkinan droplet yang keluar itu sekitar semeter sehingga kita bisa menjaga keluarga," ujar Achmad Yurianto, di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (16/3/2020).
Baca: Ikuti Arahan Jokowi, Anies Baswedan Kembalikan Jam Operasional 3 Moda Transportasi Publik
Dia mengatakan mereka juga tidak boleh berbagi penggunaan alat makan secara bersamaan.
Alat makan seperti piring hingga sendok pun tak perlu sekali pakai yang penting harus dicuci dengan sabun.
"Kalau tidur sendiri dulu, yang paling penting tidak berbagi penggunaan alat makan minum. Pakai alat makan minum yang terpisah, bukan berarti sekali pakai buang, tidak," kata dia.
Baca: Waspada Virus Corona, Tidak Menutup Kemungkinan Masa Reses DPR Diperpanjang
Menurutnya, virus corona akan mati dengan sendirinya saat bertemu dengan deterjen yang terkandung dalam sabun.
Bungkus virus corona disebutnya sangat rapuh akan kandungan deterjen.
"Tapi yakinkan selesai dipakai langsung dicuci dengan sabun karena kita tahu virus ini bungkusnya, envelopenya, sangat rapuh jika terkena deterjen. Dia akan gampang pecah. Kalau pecah maka virusnya akan mati. Ini yang penting. Deterjen apapun," katanya.