Selasa, 26 Agustus 2025

Virus Corona

Ini Alasan Driver Ojol Tolak Lockdown, Penghasilan Berkurang hingga Berdampak Negatif

Asosiasi pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Gabungan Transportasi Roda Dua (Garda) Indonesia menolak kebijakan lockdown.

Alex Suban/Alex Suban
Asosiasi pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Gabungan Transportasi Roda Dua (Garda) Indonesia menolak kebijakan lockdown. Warta Kota/Alex Suban 

Jokowi lalu mengapresiasi langkah dari Kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, dalam menangani virus corona di Indonesia.

Baca: Potret Terbaru Tom Hanks Setelah Positif Corona, Tersenyum: There is No Crying in Baseball

Baca: Solo Ada Positif Corona, Dewas RS: Jangan Panik, Dinkes Tracking

Ia menyebut, sejumlah daerah ikut berperan dalam edukasi masyarakat mengenai virus corona.

"Saya memberikan apresiasi terhadap daerah yang mampu mengedukasi ke masyarakat," katanya.

"(Daerah) memberikan penjelasan ke masyarakat yang baik, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat."

"Hal-hal seperti itu yang bisa menenangkan," ungkap Jokowi.

Presiden Jokowi di Terminal III, Bandara Soekarno-Hatta, Jumat, (13/3/2020).
Presiden Jokowi di Terminal III, Bandara Soekarno-Hatta, Jumat, (13/3/2020). (Taufik Ismail/Tribunnews.com)

Tanggapan Achmad Yurianto

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto, mengatakan mengambil opsi lockdown justru akan meningkatkan adanya peluang penularan virus corona.

"Kami tidak akan memakai opsi lockdown, karena kalau di-lockdown, malah kita tidak akan bisa berbuat apa-apa," ujar Yurianto di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis, dikutip dari Kompas.com.

Meskipun sejumlah negara sudah menerapkan kebijakan tersebut, Yuri menyebut, justru kasus di wilayah tersebut berpeluang akan bertambah.

"Konsekuensinya, kasus (Covid-19) di wilayah itu bisa jadi akan naik dengan cepat," jelasnya.

Baca: Penanyangan Film KKN di Desa Penari Diundur, Diduga Karena Virus Corona

Baca: Cerita Wanita Sembuh dari Corona, Isolasi & Tidak ke Rumah Sakit

Ia mengungkapkan, dalam waktu dekat pejabat tingkat kementerian akan melaksanakan rapat untuk menentukan langkah selanjutnya demi mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia.

"Ini akan menjadi keputusan bersama yang akan diputuskan di tingkat kementerian," ungkap Yuri.

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto.
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto. (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

Yuri lalu mencontohkan opsi lockdown pada kapal pesiar Diamond Princess.

Ia berujar, kapal tersebut menjadi satu diantara lokasi awal virus corona di China, setelah adanya upaya mengunci orang-orang di dalam kapal.

"Begitu di-lockdown (karantina di dalam kapal), (jumlah positif Covid-19) naik angkanya."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan