Sabtu, 6 September 2025

Virus Corona

Pemerintah: Pemeriksaan Virus Corona Harus atas Permintaan Dokter

"Kita tahu di beberapa hari terakhir terjadi semacam kepanikan, di mana masyarakat semuanya ingin datang untuk memeriksakan diri," ucapnya

Tribunnews.com/ Reza Deni
Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanggulangan virus Corona, Achmad Yurianto menjelaskan pemeriksaan virus corona (Covid-19) harus atas permintaan dokter.

Hal itu disampaikan Achmad Yurianto menanggapi banyaknya masyarakat meminta diperiksa Covid-19.

Baca: Pesan Aktor Hollywood yang Positif Virus Corona : Jangan Panik dan Tetap Lindungi Diri

"Kita tahu di beberapa hari terakhir terjadi semacam kepanikan, di mana masyarakat semuanya ingin datang untuk memeriksakan diri. Alhamdulillah, saat ini sudah mulai tertata," ujar Achmad Yurianto dalam keterangan persnya di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).

"Masyarakat mulai menyadari pemeriksaan swab, pemeriksaan COVID-19 ini harus ada indikasinya dan atas permintaan dokter. Tidak kemudian masing-masing merasa perlu untuk minta sendiri-sendiri," jelas Achmad Yurianto.

Baca: Menteri Basuki Hadimuljono Dinyatakan Negatif Virus Corona

Oleh karena itu dia mengajak masyarakat untuk mentaati sistem yang sudah tertata.

"Sehingga bisa menangani virus corona ini secara lebih sistematis, tanpa kepanikan, tanpa kegaduhan yang lain," ucapnya.

Laboratorium UI dan Lembaga Eijkman Akan Periksa Spesimen Corona

Pemerintah melalui Kemementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi menunjuk dua laboratorium tambahan di Jakarta untuk menangani tes spesimen virus corona atau covid-19.

Kedua laboratorium tersebut adalah laboratorium Universitas Indonesia dan Lembaga Eijkman.

Hal itu dikatakan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).

"Tidak lama lagi di Jakarta juga laksanakan oleh lembaga Eijkman, laboratorium Universitas Indonesia, dan Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan Kemenkes Jakarta. Kami harap setidaknya minggu depan pemeriksaan sudah bisa dilaksanakan banyak tempat," katanya.

Selain itu, ia mengatakan pemerintah telah menunjuk laboratorium di daerah.

Ia menyebut laboratorium Universitas Airlangga Surabaya sudah melakukan tes spesimen corona.

Yuri mengatakan ditunjuknya laboratorium tambahan di beberapa daerah itu memudahkan pemerintah dalam menangani pasien Corona.

Ia memastikan pemerintah akan terus menyiapkan laboratorium tambahan.

"Oleh karena itu, jumlah ini memperpendek pengiriman spesimen dari rumah sakit ke lab. Kita berharap Surabaya nggak hanya Unair, tapi juga Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan Surabaya, kemudian di Jogja dan Banjar Baru, akan kami siapkan balai besar lainnya untuk pemeriksaan spesimen lainnya," ujarnya.

Ratusan rumah sakit disiagakan

 Achmad Yurianto menyatakan ratusan Rumah Sakit milik TNI, Polri, BUMN dan Swasta siap merawat pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadikan banyak Rumah Sakit rujukan untuk pasien Covid-19.

Baca: Pesan Aktor Hollywood yang Positif Virus Corona : Jangan Panik dan Tetap Lindungi Diri

Menurut dia, ada dua ratusan lebih Rumah Sakit siap untuk menampung pasien virus corona.

"Sesuai arahan Presiden, 109 Rumah Sakit milik TNI, 53 Rumah Sakit Polri dan 65 Rumah Sakit BUMN sudah siap untuk melaksanakan rawatan penderita Covid-19," ujar Achmad Yurianto dalam keterangan persnya di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Bahkan kata dia, ada Rumah Sakit Swasta mendedikasikan seluruh kamarnya untuk pasien virus corona.

"Rumah Sakit Pertamina Jaya. Ini mendedikasikan seluruh tempat tidurnya untuk kasus covid-19. Demikian pula dengan Rumah Sakit Swasta lainnya yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya," jelasnya.

Hingga hari ini, Selasa (17/3/2020), tercatat 172 kasus infeksi virus corona di Indonesia.

Sejauh ini sembilan pasien infeksi virus corona (covid-19) sudah dinyatakan sembuh dan diijinkan pulang dari Rumah Sakit.

Selain itu terdapat lima orang meninggal dunia.

"Sudah ada sembilan orang dinyatakan sembuh dan bisa pulang," ujar Achmad Yurianto.

Bahkan menurut dia, masih ada beberapa pasien lain yang masih menanti pemeriksaan kedua untuk memastikan sudah sembuh.

Baca: Vanessa Angel Pakai Masker dan Topi Buru-buru Tinggalkan Polres Jakarta Barat

Karena, dia menjelaskan, pemeriksaan pertama menunjukkan mereka sudah negatif virus corona.

"Masih ada beberapa orang lagi yang Insya Allah, dengan pemeriksaan kedua jika hasilnya negatif akan dinyatakan sembuh. Karena pada pemeriksaan pertama yang dilaksanakan kemarin dan hari ini sudah negatif," jelasnya.

172 kasus virus corona di Indonesia

 Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto melaporkan peningkatan jumlah kasus terinfeksi virus corona (Covid-19) menjadi 172 orang, Selasa (17/3/2020).

Kasus terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta.

"Penambahan terbanyak adalah dari provinsi DKI Jakarta," ujar Achmad Yurianto dalam keterangan persnya di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Baca: Wabah Corona Meluas, Ikatan Motor Indonesia Hentikan Semua Aktivitas Balap

Setelah DKI Jakarta, kata dia, penambahan terbanyak berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.

"Kemudian dari Provinsi Jawa Timur, kemudian Jawa Tengah, dan dari Provinsi Kepulauan Riau," jelasnya.

Hingga hari ini, ia menjelaskan, jumlah korban meninggal masih tetap lima orang.

Sebelumnya, Achmad Yurianto mengumumkan ada penambahan 17 pasien positif COVID-19 pada Senin (16/3/2020).

Baca: Ada 2.300 Spesimen Corona, Pemerintah Tambah 10.000 Kit Pemeriksaan

“Ada penambahan kasus sebanyak 17 kasus confirm positif,” ungkap Yurianto di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (16/3/2020).

Adapun rincian penambahan kasus tersebut penambahan terbanyak terjadi di wilayah DKI Jakarta dengan total 14 pasien.

Baca: Total Pasien Positif Corona jadi 172, 5 Meninggal Dunia, 9 Sembuh

“Provinsi jawa Barat satu, dari Provinsi Banten 1, dari provinsi Jawa Tengah 1, dari provinsi DKI Jakarta 14 pasien,” ungkap Yurianto.

Dengan penambahan 17 kasus ini maka total kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 134 kasus, dari data Minggu (15/3/2020) kemarin tercatat ada 117 kasus.

Kemudian data lainnya, pasien yang telah dinyatakan sembuh 8 orang dan 5 orang meninggal dunia akibat virus yang ditetapkan WHO menjadi pandemi dunia ini.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan