Virus Corona
Menilik Wisma Atlet Kemayoran Jelang Jadi Tempat Rawat Pasien Corona, Tak Sembarang Orang Bisa Masuk
Pagar bercat abu-abu yang terkelupas dan berkarat nampak tertutup sebagian di gerbang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2020) siang.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pagar bercat abu-abu yang terkelupas dan berkarat nampak tertutup sebagian di gerbang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2020) siang.
Pantauan Tribunnews.com, terdapat petugas dengan seragam bercorak loreng berjaga di gerbang.
Matanya tampak sedang mengawasi ke arah jalanan di dekat Kali Item, Sunter, Jakarta Utara.
Dua buah mobil terlihat terparkir di sebelah kiri luar gerbang.
Sementara di sisi lainnya terlihat beberapa kendaraan roda dua terparkir rapi.
Baca: Balikpapan KLB Virus Corona, 3 Warga Positif Sempat Kontak Peserta Seminar di Bogor
Tak sembarang orang yang dapat mengakses gerbang yang dekat dengan Tower 7 Wisma Atlet Kemayoran itu.
Masyarakat dilarang masuk ke area yang sedang dipersiapkan guna menangani pasien virus corona tersebut.
Begitu juga dengan awak media, tidak diperbolehkan masuk atau mengambil gambar.
Pantauan Tribunnews.com dari pintu gerbang, terlihat beberapa petugas kebersihan dengan pakaian serba oranye sedang menyapu rumput.
Baca: Virus Corona Mewabah, DPRD Tangguhkan Paripurna Pemilihan Wakil Gubernur DKI
Di bawah terik sinar matahari, bangunan-bangunan yang memiliki warna beragam, mulai dari kuning, abu-abu, hingga biru tersebut tampak menjulang tinggi.
Dihubungi terpisah, Komunikasi Publik Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Ristyan Mega Putra mengatakan memang awak media tak bisa mengakses Wisma Atlet Kemayoran.
"Memang nggak boleh, nggak boleh masuk. Nggak ada yang boleh masuk kok dari kemarin," ujar Ristyan, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (20/3/2020).
Ristyan menjelaskan bahwa akan ada empat tower yakni tower 1, 3, 6, dan 7 di Kompleks D-10 Wisma Atlet Kemayoran itu akan digunakan untuk menangani pasien terkait virus corona.
Diketahui, di Kompleks D-10 ini terdapat tujuh tower dengan jumlah hunian sebanyak 5.494 unit.
Baca: BREAKING NEWS: Pemprov DKI Tutup Diskotek, Gerai Pijat, hingga Bioskop Selama 2 Minggu
Dia mengatakan pihaknya bertugas dalam pembersihan.
Pembersihan pun dilakukan mulai dari pemotongan rumput hingga pembersihan debu di bangunan yang akan digunakan.
Nantinya, kata dia, Sabtu (21/3/2020) bangunan-bangunan ini sudah akan digunakan.
"Pembersihan ini sudah selesai kok. Sabtu sudah harus dipakai. Kan sesuai arahan Presiden seperti itu, tanggal 21 Maret sudah harus siap operasional," kata dia.
Baca: BREAKING NEWS: Pemprov DKI Tutup Diskotek, Gerai Pijat, hingga Bioskop Selama 2 Minggu
Setelah pembersihan selesai, Ristyan mengatakan akan menyerahkan kepada tim gugus tugas dalam hal ini para dokter terkait protokol kesehatan.
Mereka lah, lanjutnya, yang akan bertanggung jawab atas operasional ruangan di Wisma Atlet Kemayoran.
"Sekarang tinggal tim gugus tugasnya dari kedokteranannya, misal ruangan ini mau untuk IGD atau laboratorium kan protokol kesehatan dari mereka, ketika sudah bersih ya kita serahkan ke mereka," katanya.
Di sisi lain, dia menegaskan pintu gerbang dekat tower 7 akan dipusatkan sebagai akses masuk dan keluar utama.
"Dari pinggir Kali Item itu kan ada tower tujuh, dari situ nanti. Jadi dipusatin (akses) masuknya dari situ semua," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan untuk dilakukan tes massal terkait virus Corona atau Covid-19.
Perintah Jokowi itu disampaikan saat memberikan pengantar pada Ratas melalui daring membahas Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19 di Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (19/3/2020).
“Saya minta alat-alat rapid tes terus diperbanyak, juga memperbanyak tempat-tempat untuk melakukan tes dan melibatkan rumah sakit, baik pemerintah, milik BUMN, Pemda, rumah sakit milik TNI dan POLRI, dan swasta, dan lembaga-lembaga riset dan pendidikan tinggi yang mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan,” ujar Jokowi dikutip dari laman resmi Setkab.
Ia menambahkan bahwa hal ini penting sekali, terkait dengan hasil rapid test ini apakah dengan karantina mandiri/self isolation ataupun memerlukan layanan rumah sakit dengan protokol kesehatan dapat dijelaskan.
Kepala Negara juga meminta untuk disiapkan rencana kontijensi kesiapan pelayanan rumah sakit baik rumah sakit rujukan yang sudah ditetapkan juga mobilisasi rumah sakit yang lain, baik milik BUMN, TNI-POLRI, rumah sakit swasta dan juga rumah sakit darurat apabila diperlukan.
“Dan jika diperlukan juga bisa memanfaatkan Wisma Atlet di Kemayoran. Ini kapasitasnya cukup besar, kalau enggak keliru 15.000 dan hotel BUMN yang juga bisa dipakai,” ujar Presiden.
Jakarta Selatan Jadi Prioritas Rapid Test Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemerintah tengah melakukan Rapid Test (tes cepat) virus corona kepada sejumlah warga di wilayah Jakarta.
Secara spresifik, Jokowi menyebut wilayah Jakarta Selatan sebagai lokasi pertama dilakukan Rapid Test.
Di prediksi wilayah Jakarta Selatan rawan penyebaran virus corona ata Covid-19.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam konferensi pers melalui siaran langsung akun Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (20/3/2020).
"Kita memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menujukan indikasi yang paling rawan. Di Jakarta. Di Jakarta Selatan," kata Jokowi.
Baca: Bahas Corona, Haris Azhar sampai Garuk Kepala saat Tak Diberi Kesempatan Bicara KSP, Lihat Reaksinya
Jokowi menjelaskan, Rapid Test dilakukan di wilayah yang terdapat pasien positif corona dan diduga melakukan kontak dengan sejumlah orang.
Rapid Test diharapkan mampu mengetahui indikasi awal seseorang positif virus corona atau tidak.
"Di wilayah yang dulu, sudah diketahui, ada kontak tracing dengan pasien positif jadi didatangi tempat tempatnya," ucapanya.
Baca: Pemerintah Klaim Sudah Miliki 2.000 Alat Rapid Test Covid-19
Kepala Negara juga memastikan, Repid Test dilakukan mulai sore ini, Jumat (20/3/2020).
"Rapid Test memang sudah dilakukan sore hari ini," kata Jokowi.