Sabtu, 4 Oktober 2025

Elite PAN Yakin Tak Banyak Kader Mau Bergabung dengan Partai Baru Bentukan Amien Rais

Viva Yoga yakin tidak banyak kader partainya yang akan bergabung dengan PAN Reformasi bentukan Amien Rais.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
MPR RI
Viva Yoga Mauladi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi merespons rencana Amien Rais untuk membentuk partai baru.

Viva yakin tidak banyak kader partainya yang akan bergabung dengan PAN Reformasi bentukan Amien Rais.

Ia mengatakan kader PAN memiliki rasionalitas. Viva meragukan klaim Ketua DPW PAN Sulawesi Barat Asri Anas bahwa ada 200 lebih pimpinan PAN di daerah yang siap bergabung dengan Amien.

Hal itu dikatakan Viva melalui keterangannya yang telah dikonfirmasi Tribunnews, Minggu (29/3/2020).

"Para kader dan pengurus PAN akan lebih rasional. Kalau diistilahkan bakal bedol desa, menurut saya itu over estimate. Kalau pun ada yang loncat pagar, itu pun hanya sedikit dan beberapa saja," katanya.

Baca: Inovasi Pedagang Pasar Handil Jambi Jualan Via Medsos, Ini Cara Pesan Sayur dari Rumah saat Corona

Baca: PT KAI Daop I Batalkan 28 Perjalanan KA Jarak Jauh Periode 1 April Hingga 1 Mei 2020

Baca: Arema FC Susun Kebijakan Baru Terkait Keputusan PSSI: Pembayaran Gaji hingga Masa Libur Pemain

Kendati demikian, Viva tetap menghormati wacana Amien yang akan membentuk partai baru.

Itu menjadi hak politik Amien sebagai warga negara dan hak politik warga negara tidak dapat dipasung.

Namun, ia mengingatkan langkah itu tidaklah mudah.

Di saat yang sama, langkah itu juga dinilai sebagai pernyataan keluar dari PAN.

"Jika partai politik baru yang dibidani Pak Amien Rais itu nantinya benar-benar ada terbentuk, maka dapat dikatakan bahwa Pak Amien telah meninggalkan PAN," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Sulawesi Barat Muhammad Asri Anas menuturkan, sejumlah ketua DPW dan ketua DPD PAN telah melakukan rapat untuk mendesak Amien membentuk partai baru.

"Ketua-ketua DPW dan 20 ketua DPD, serta tokoh PAN tadi malam mendorong Pak Amien agar membentuk partai PAN Reformasi, daripada diperlakukan tidak benar oleh Zulkifli Hasan, tidak dihormati, tidak diajak bicara sama sekali," tutur Anas saat dihubungi.

Zulkifli Hasan (ketiga kiri) usai terpilih sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2020-2025 dalam Kongres V PAN di Hotel Claro, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020). Zulkifli Hasan terpilih lagi sebagai Ketum PAN setelah mendapatkan 331 suara mengungguli calon lainnya, Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo. Tribunnews/Dennis Destryawan
Zulkifli Hasan (ketiga kiri) usai terpilih sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2020-2025 dalam Kongres V PAN di Hotel Claro, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020). Zulkifli Hasan terpilih lagi sebagai Ketum PAN setelah mendapatkan 331 suara mengungguli calon lainnya, Mulfachri Harahap dan Dradjad Wibowo. Tribunnews/Dennis Destryawan (Tribunnews/Dennis Destryawan)

Menurutnya, dalam pengurus PAN yang baru saat ini posisi Amien Rais sebagai dewan kehormatan diisi Soetrisno Bachir, karena Zulkifli menilai sosok Amien sebagai penghalang.

"Tentu itu sangat tidak etis, Pak Zul ini sudah banyak menikmati dari partai ini. Pak Amien berdarah-darah membangun partai ini," ucap Anas.

Anas mengklaim, pembentukan PAN Reformasi juga usulan dari 3 ribu kader PAN dari 200 lebih DPD dan DPW di berbagai daerah.

"Tapi Pak Amien mengatakan itu sebagai bagian dari kedua, karena fokus kita adalah memasukkan gugatan ke pengadilan tentang kongres yang benar-benar mencederai demokrasi dan merusak tatanan PAN," tutur Anas.
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved