Pemberlakuan PSBB, Jangan Lupakan Dampak Ekonomi bagi Masyarakat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah angka pasien terinfeksi coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia terus bertambah. Sampai Senin (13/4/2020) ini, tecatat sudah 4.557pasien positif Covid-19, 380 orang sembuh, dan 399 meninggal dunia.

Untuk menanggulangi penyebaran Covid-19, pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan PSBB itu sudah diterapkan di DKI Jakarta dan akan menyusul provinsi lainnya, seperti Jawa Barat.

Baca: Opsi Dihelat Kembali September, Louvre Surabaya Inginkan IBL Tak Dilanjutkan

Kader Muda Partai Amanat Nasional (PAN), Syarifah Audri Sabrina, mendukung kebijakan pemerintah memberlakukan PSBB untuk memutus mata rantai penyebaran wabah corona.

Baca: Yasonna Sebut Napi Asimilasi yang Berulah Lagi Diancam Pidana Baru

Dia mengimbau kepada masyarakat  tetap dirumah selama PSBB, menjaga kebersihan, menjaga kesehatan dan menjaga jarak, serta menggunakan masker jika keluar rumah.

"Kami juga memikirkan dampak ekonomi bagi masyarakat akibat wabah corona," kata dia, Senin (13/4/2020).

Dia meminta  seluruh komponen bangsa bersatu padu dan bergotong-royong menghentikan wabah corona yang telah memporak-porandakan sendi-sendi kehidupan rakyat dan negara.

Sebagai upaya membantu meringankan beban hidup, dia bersama dengan kader muda PAN lainnya yang tergabung di Gerakan Yandri Susanto Berbhakti Untuk Negeri menginisiasi gerakan untuk berkontribusi kepada masyarakat di tengah pandemi corona.

Mereka melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan, pembagian masker, pembagian hand sanitizer, pembagian masker kain dan pembagian sembako kepada masyarakat Kampung Aren Jaya, Bekasi Timur, Jawa Barat pada Minggu (12/4/2020).

"Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian kami sebagai kader muda PAN kepada masyarakat yang membutuhkan dan untuk mendorong suksesnya program pemerintah," tambahnya.