Penyesalan Taufik Hidayat soal Uang Titipan yang Menyeret Namanya ke Dalam Kasus Suap Menpora
"Sekarang kasarnya, ada temen gue nitip. Kasih dong ke si ini. Dia minta tolong masa iya nggak gue bantu?" katanya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama pebulutangkis Taufik Hidayat sempat terseret dalam kasus pemberian gratifikasi untuk mantan Menpora, Imam Nahrawi.
Kepada Deddy Corbuzier, Taufik Hidayat mengaku dirinya hanya sebagai mediator yang dititipkan uang oleh seseorang.
Baca: Pemerintah Siapkan Formulasi Terkait Pelonggaran PSBB, Berikut 4 Kriterianya
Dia mengaku tidak tahu menahu apa dan maksud uang tersebut dikirim.
"Sekarang kasarnya, ada temen gue nitip. Kasih dong ke si ini. Dia minta tolong masa iya nggak gue bantu? Tapi gue pun nggak tanya, walaupun gue tau itu isinya duit," ungkap Taufik Hidayat dalam akun YouTube Deddy Corbuzier.
Taufik Hidayat mengaku dirinya salah karena tidak menanyakan hal secara detail saat dititipkan uang tersebut.
Baginya penting untuk berpikir panjang sebelum mengambil sebuah tindakan.
"Gue karena baru terjun di dunia politik ada yang nitip. Oh besok diambil ya udah. Gue akuin gue salah, nggak berpikir panjang," ujar Taufik Hidayat.
Taufik menegaskan posisinya kini tidak sedang dalam tekanan.
Baca: Nigeria Terapkan Aturan Keras bagi Pelanggar Lockdown: Hotel Dirobohkan, 18 Orang Tewas Ditembak
Justru, Taufik siap untuk membantu KPK guna menyelesaikan kasus tersebut.
"Gue bukannya takut sama KPK, tapi media. Orang kalau judulnya KPK udah negatif. Padahal cuma diperiksa, tapi nge-judge salah dan nggak tau masalahnya kayak apa," ungkap Taufik Hidayat.
Kapok Masuk Lingkungan Pemerintah
Peraih medali emas tunggal putra cabang bulutangkis olimpiade Athena tahun 2004, Taufik Hidayat mengungkapkan penyesalannya berkecimpung di lingkungan pemerintah.
Gara-gara itu, namanya digadang-gadang masuk dalam skandal besar korupsi yang ada di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Baca: Fraksi PKS DPR Ingatkan Penundaan PON Akibat Pandemi Covid-19 Memerlukan Dasar Hukum
Dalam wawancaranya dengan Deddy Corbuzier di akun YouTube-nya, Taufik mengungkapkan keresahannya berkecimpung didunia pemerintahan.
"Asli sih gua kapok sih," ungkap Taufik Hidayat.
Menurut Taufik, dirinya terjun ke dunia pemerintahan sebagai birokrat karena dirinya belajar dari sang mertua, Agum Gumelar.
"Maksudnya, gua tadinya emang cuman pengin belajar karena ya, mertua gue di pemerintahan. Terus kadang ada pikiran mereka, siapa lagi sih selain bokap yang mau nerusin situ," ungkap Taufik Hidayat.
Taufik mengatakan pengalaman birokrasinya selama ini berada di dalam wadah organisasi bulutangkis.
"Akhirnya gue cuma yang memang tadinya di organisasi olahraga ya di bulutangkisnya sendiri, akhirnya masuk pemerintahan," ungkap Taufik Hidayat.
Taufik Hidayat mengungkapkan, di lingkungan pemerintah banyak sekali oknum yang bermain dibelakang layar.
Taufik bahkan meyakini permainan tersebut harus diputus.
Sebab, baginya itu sudah seperti lingkaran setan.
Karena menurutnya banyak sekali oknum-oknum yang bermain di belakangnya.
"Ternyata, waduh gue bilang gak sejalan nih. Bahkan kiamat lah, Kalo bisa dibilang kasarnya tuh gue berpikir siapapun di sana menterinya akan sama aja
"Itu harus setengah gedung dibongkar, tikusnya banyak, banyak banget," ungkap Taufik Hidayat.
Baca: Wanita Ini Tiba-tiba Meninggal di Dalam Taksi Online, Sempat Batuk-batuk, Diduga Serangan Jantung
Nama Taufik Hidayat sempat disebut-sebut dalam kasus pemberian gratifikasi kepada mantan Menpora, Imam Nahrawi.
Taufik Hidayat yang bertindak selaku Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) periode 2016-2017, mengakui menjadi perantara pemberian gratifikasi untuk mantan Menpora, Imam Nahrawi. (Wartakotalive.com/Muhammad Naufal)