Sabtu, 23 Agustus 2025

Virus Corona

Soal Virus Corona, Achmad Yurianto Sebut Kondisi Tak akan Bisa Kembali Normal

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan kondisi saat ini tidak bisa kembali normal seperti zaman dulu.

Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Warga memilih baju bekas layak pakai hasil sumbangan di RT 02 RW 04 Kelurahan Jati Padang, Jakarta, Jumat (22/5/2020). Pakaian bekas layak pakai gratis tersebut diperuntukan bagi warga yang membutuhkan karena terdampak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk pencegahan Covid-19 di DKI Jakarta yang berimbas pada berkurangnya pendapatan mereka. - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan kondisi saat ini tidak bisa kembali normal seperti zaman dulu. 

TRIBUNNEWS.COM - Terkait pandemi Covid-19 yang mewabah hampir di seluruh dunia, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan kondisi tidak akan bisa kembali normal seperti dulu.

Hal ini disampaikan Yuri dalam konferensi pers di kanal YouTube BNPB pada Minggu (24/5/2020) sore.

Dalam konferensi pers tersebut, Yuri mengingatkan masyarakat tidak boleh bersikap ataupun berpikir normal seperti kondisi sebelum pandemi corona menyerang.

Ia pun menegaskan, situasi saat ini di seluruh dunia, tidak akan bisa kembali normal seperti dulu.

"Situasi yang kita hadapi saat ini, masih belum normal."

Ibu Negara, Iriana Jokowi saat salat Idul Fitri 1441 H di halaman Istana Bogor, Minggu (24/5/2020).
Ibu Negara, Iriana Jokowi saat salat Idul Fitri 1441 H di halaman Istana Bogor, Minggu (24/5/2020). (Biro Pers Istana)

Baca: Ahli Kesehatan Jelaskan Perubahan yang Harus Dilakukan Terkait Corona Jika Sekolah Kembali Dibuka

Baca: 40 Tenaga Kesehatan di Kalimantan Barat Terinfeksi Virus Corona

"Oleh karena itu, kita pun juga tidak boleh berpikir dan berperilaku seperti keadaan yang sebelum terjadinya pandemi Covid-19 ini," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Minggu.

"Bahkan seluruh dunia pun juga sudah mengakui, bahwa kita di seluruh dunia ini tidak akan bisa kembali pada kondisi normal seperti zaman dulu lagi, sebelum pandemi Covid-19," tegas dia.

Karena itu, Yuri mengatakan ini saatnya warga harus mengubah kebiasaan saat ini menuju kebiasaan baru.

Ia juga menyebutkan, karena kondisi pandemi kini, semua harus hidup normal dengan cara baru.

"Kita harus membuat paradigma baru, kita harus merubah kebiasaan-kebiasaan kita menuju ke kebiasaan yang baru."

Baca: Di NTT Angka Kematian Akibat DBD Lebih Tinggi Daripada Covid-19

Baca: Patuhi Protokol Kesehatan, Warga Kampung Sawah Rayakan Lebaran di Rumah

"Kita harus hidup normal dengan cara yang baru," tuturnya.

Hingga saat ini, kata Yuri, para ahli di seluruh dunia masih bekerja keras memahami virus corona.

Yuri menambahkan, apabila upaya para ahli di seluruh dunia belum menemukan hasil terkait obat atau vaksin corona, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah menjaga diri agar tak tertular Covid-19.

"Sampai saat ini, para ahli di seluruh dunia masih bekerja keras untuk betul-betul bisa memahami tentang virus ini."

"Sehingga kemudian bisa diketemukan obat yang terpilih dan vaksin untuk memunculkan kekebalan," ujar Yuri.

Dalam gambar yang diambil pada 29 April 2020, seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet.
Dalam gambar yang diambil pada 29 April 2020, seorang ilmuwan menunjukkan vaksin eksperimental untuk virus corona COVID-19 yang diuji di Laboratorium Kontrol Kualitas di fasilitas Biotek Sinovac di Beijing. Sinovac Biotech, yang melakukan salah satu dari empat uji klinis yang telah disetujui di China, telah mengklaim kemajuan besar dalam penelitiannya dan hasil yang menjanjikan di antara monyet. (NICOLAS ASFOURI / AFP)

Baca: Salon Kembali Buka, 2 Tukang Cukur Positif Corona, 140 Pelanggan Terpapar Covid-19

Baca: Nenek Berusia 107 Tahun di Iran Menang Lawan Virus Corona

"Sepanjang upaya ini belum ada hasilnya, atau belum mendapatkan hasil yang terbaik yang bisa disepakati untuk dipakai seluruh dunia, maka satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah menjaga jangan sampai terinfeksi, menjaga jangan sampai tertular penyakit," tandasnya.

Ia pun mengingatkan masyarakat agar tetap menaati protokol kesehatan dan menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah penyebaran virus corona.

Seperti mengenakan masker saat ke luar rumah dan menghindari berdesak-desakan di keramaian.

Update Corona di Indonesia per Minggu, 24 Mei 2020

Jumlah pasien virus corona di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca: Perayaan Idulfitri, Kesan Ganjar Pranowo Gelar Halalbihalal Digital

Baca: Hasil Tes Covid-19 Gelombang Kedua di Liga Inggris Melahirkan Dua Kasus Baru

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Minggu (24/5/2020), ada penambahan kasus positif virus corona sebanyak 526 orang.

Dengan penambahan itu, kini total kasus pasien positif virus corona di Indonesia menjadi 22.271 orang.

Sejumlah warga berboncengan bersepeda motor melintas di berbagai jalan Semarang untuk menjalankan silaturahmi di tengah pandemi Covid-19. Tradisi Unjung-unjung atau berkunjung saat merayakan Idul Fitri 1441 H di rumah kerabatnya, Minggu (24/05/20). Tradisi masyarakat muslim Jawa berkunjung ke rumah keluarga maupun tetangga dilanjutkan mencium tangan kepada orang yang lebih tua itu sebagai ungkapan saling memaafkan sekaligus untuk mempererat tali silaturahmi saat Lebaran. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Sejumlah warga berboncengan bersepeda motor melintas di berbagai jalan Semarang untuk menjalankan silaturahmi di tengah pandemi Covid-19. Tradisi Unjung-unjung atau berkunjung saat merayakan Idul Fitri 1441 H di rumah kerabatnya, Minggu (24/05/20). Tradisi masyarakat muslim Jawa berkunjung ke rumah keluarga maupun tetangga dilanjutkan mencium tangan kepada orang yang lebih tua itu sebagai ungkapan saling memaafkan sekaligus untuk mempererat tali silaturahmi saat Lebaran. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) (TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA)

Selain penambahan kasus pasien positif, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 juga bertambah sebanyak 153 orang.

Sehingga total pasien sembuh dari virus corona di Indonesia menjadi 5.402 orang.

Sementara itu, jumlah pasien positif corona yang dinyatakan meninggal dunia juga mengalami penambahan sebanyak 21 orang.

Baca: Nenek Berusia 107 Tahun di Iran Menang Lawan Virus Corona

Baca: Lawan Stigma Negatif, Solidaritas Punk Bagi Makanan & Sumbang Baju Layak Pakai untuk Korban Corona

Total pasien meninggal dunia setelah terjangkit virus corona menjadi 1.372 orang.

Adapun jumlah pasien positif virus corona telah tersebar di 34 provinsi di Indonesia.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan