Virus Corona
Soal New Normal, Sejumlah Tokoh Beri Tanggapan, Erick Thohir hingga Mahfud MD
Erick Thohir, Mahfud MD, dan sejumlah tokoh lainnya, memberikan tanggapan terkait penerapan new normal.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
bunga pradipta p
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menilai diterapkannya new normal tanpa pengendalian yang baik akan memicu penambahan kasus Covid-19.
Mengutip Kompas.com, Mardani mengatakan sekarang belum saatnya melakukan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Karena, menurut Mardani, akan berpotensi menimbulkan bencana Covid-19 lebih besar.
"Belum saatnya melakukan relaksasi kebijakan PSBB dan mempersilakan masyarakat beraktivitas kembali secara normal," jelas Mardani Ali Sera dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
"Akan ada potensi bencana lebih besar tanpa melakukan pengendalian dalam kebijakan ini," tambahnya.
Lebih lanjut, Mardani mengaku heran melihat pemerintah berencana melakukan relaksasi PSBB dan menerapkan new normal.
"Masih belum ada vaksin resmi ditemukan. Lalu kenapa pemerintah nekat melakukan pelonggaran? Sama saja dengan bunuh diri masal," kata dia.
Dibanding aspek ekonomi, Mardani menganggap pemerintah lebih baik mengedepaknkan aspek kesehatan.
Tak hanya itu, Mardani Ali Sera juga menyarankan pemerintah membuat kebijakan pencegahan berdasarkan data ilmiah.
Pasalnya, masyarakat menjadi tidak patuh karena aturan yang tak jelas.
Baca: Menkes Keluarkan Panduan New Normal, Mahfud: Besok New Normal Live dengan Cara Itu
Baca: New Normal, Mungkinkah Terwujud?
"Ketidak disiplin masyarakat itu karena ketidak jelasan aturan, orang di larang ke mall tapi mall di buka, orang dilarang mudik tapi kendaraan boleh lewat, bandara masih dibuka," ujar Mardani.
"Ingat semua legacy ini akan jadi sejarah adanya rezim pemerintahan labil," tandasnya.
3. Achmad Dimyati Natakusumah

Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Achmad Dimyati Natakusumah, menolak berdamai dengan Covid-19.
Terlebih jika harus berdampingan dengan virus corona untuk menghadapi new normal.