Selasa, 2 September 2025

Pilkada Serentak 2020

Alasan Prabowo Tolak Berkoalisi dengan Golkar di Pilkada Sulut: Sudah Komitmen dengan PDIP

Salah satunya yakni kemungkinan koalisi di wilayah-wilayah Pilkada serentak berlangsung, termasuk di Sulut

WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambut kedatangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin(6/7/2020). Pertemuan kami membicarakan untuk mengadakan koulasi di sejumlah Pilkada terang Prabowo sementara Airlanga menyatakan kalo pertemuan tersebut hanya sebagai balasan atas kunjungan Prabowo ke kandang Golkar beberapa bulan lalu. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menolak koalisi dengan Partai Golkar dalam Pilkada 2020 di Sulawesi Utara ( Sulut).

Penolakan disampaikan langsung kepada Airlangga Hartarto dan jajaran pengurus Partai Golkar yang menyambangi kediaman Prabowo di Kertanegara Senin (6/7/2020) lalu.

Baca: Gerindra : Kalau Dimonitor Kerjanya Baik, Buat Apa Juga Reshuffle

Wakil Ketua Umum bidang Komunikasi dan Informasi Partai Golkar Nurul Arifin menceritakan, banyak yang dibahas saat pertemuan dua partai besar tersebut terjadi.

Salah satunya yakni kemungkinan koalisi di wilayah-wilayah Pilkada serentak berlangsung, termasuk di Sulut.

Mulanya, Golkar menawarkan Gerindra berkoalisi untuk mendukung Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu di Pilgub Sulut.

Namun tawaran itu ditolak Prabowo.

Prabowo menolak tawaran koalisi Golkar karena sudah berkomitmen dengan PDIP untuk mendukung petahana, Olly Dondokambey-Steven Kandouw di Pilgub Sulut.

"Yang saya ingat betul itu karena pembicaraannya agak lama, Sulut ya. Sulut itu petahananya Pak Olly, kami memajukan sendiri rencananya si Tetty. Kami bertanya, untuk Sulut dengan siapa ni?," Kata Nurul Arifin bercerita dalam diskusi online 'Garuda dan Beringin Kongkow di Kertanegara', Rabu (8/7/2020).

"Kami sama PDIP, sama Pak Olly," sambung Nurul Arifin menirukan Prabowo menolak tawaran koalisi dengan Golkar.

Mendengar jawaban Prabowo, Golkar pun sempat bernegosiasi. Meminta agar dukungan Gerindra bisa diberikan kepada Tetty. Namun tak membuahkan hasil.

"Jadi tidak bisa digeser ya? (Tanya Golkar)."

"Oh kami sudah komitmen dengan beliau,"ujar Nurul Arifin menjelaskan isi percakapan antara Prabowo Subianto dan Golkar.

Bahasa Politik Prabowo: Semua Adalah Teman

Nurul menjelaskan, pertemuan antara Golkar dan Gerindra membicarakan potensi berkoalisi di 171 wilayah pilkada.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan