Pilkada Serentak 2020
Alasan Prabowo Tolak Berkoalisi dengan Golkar di Pilkada Sulut: Sudah Komitmen dengan PDIP
Salah satunya yakni kemungkinan koalisi di wilayah-wilayah Pilkada serentak berlangsung, termasuk di Sulut
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menolak koalisi dengan Partai Golkar dalam Pilkada 2020 di Sulawesi Utara ( Sulut).
Penolakan disampaikan langsung kepada Airlangga Hartarto dan jajaran pengurus Partai Golkar yang menyambangi kediaman Prabowo di Kertanegara Senin (6/7/2020) lalu.
Baca: Gerindra : Kalau Dimonitor Kerjanya Baik, Buat Apa Juga Reshuffle
Wakil Ketua Umum bidang Komunikasi dan Informasi Partai Golkar Nurul Arifin menceritakan, banyak yang dibahas saat pertemuan dua partai besar tersebut terjadi.
Salah satunya yakni kemungkinan koalisi di wilayah-wilayah Pilkada serentak berlangsung, termasuk di Sulut.
Mulanya, Golkar menawarkan Gerindra berkoalisi untuk mendukung Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu di Pilgub Sulut.
Namun tawaran itu ditolak Prabowo.
Prabowo menolak tawaran koalisi Golkar karena sudah berkomitmen dengan PDIP untuk mendukung petahana, Olly Dondokambey-Steven Kandouw di Pilgub Sulut.
"Yang saya ingat betul itu karena pembicaraannya agak lama, Sulut ya. Sulut itu petahananya Pak Olly, kami memajukan sendiri rencananya si Tetty. Kami bertanya, untuk Sulut dengan siapa ni?," Kata Nurul Arifin bercerita dalam diskusi online 'Garuda dan Beringin Kongkow di Kertanegara', Rabu (8/7/2020).
"Kami sama PDIP, sama Pak Olly," sambung Nurul Arifin menirukan Prabowo menolak tawaran koalisi dengan Golkar.
Mendengar jawaban Prabowo, Golkar pun sempat bernegosiasi. Meminta agar dukungan Gerindra bisa diberikan kepada Tetty. Namun tak membuahkan hasil.
"Jadi tidak bisa digeser ya? (Tanya Golkar)."
"Oh kami sudah komitmen dengan beliau,"ujar Nurul Arifin menjelaskan isi percakapan antara Prabowo Subianto dan Golkar.
Bahasa Politik Prabowo: Semua Adalah Teman
Nurul menjelaskan, pertemuan antara Golkar dan Gerindra membicarakan potensi berkoalisi di 171 wilayah pilkada.