Erick Thohir Masuk dan Keluar Gedung KPK Lewat Pintu Belakang
Erick Thohir diam-diam mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (8/7/2020).
Penulis:
Ilham Rian Pratama
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diam-diam mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (8/7/2020).
Menumpangi mobil Toyota Vellfire berpelat nomor RI 45, kedatangan Erick tak banyak terpantau pewarta.
Itu lantaran ia masuk ke markas KPK melalui pintu belakang.
Usai melakukan pertemuan dengan pihak KPK, Erick keluar sekira pukul 11.48 WIB, dari pintu yang sama ketika ia datang.
Erick mengaku bertemu dengan semua pimpinan KPK jilid V.
Baca: Erick Thohir Temukan 53 BUMN Tersangkut Kasus Korupsi, KPK Minta Data-datanya
Ia tak mau bicara banyak soal pertemuan yang dimaksud. Erick bergegas masuk mobil.
"Diskusi PEN [Pemulihan Ekonomi Nasional]. [Ditemui] semua pimpinan," ucap Erick di bagian belakang Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Seperti diketahui, Erick Thohir mengungkap bahwa saat ini sudah ada 53 kasus korupsi di tubuh BUMN yang merugikan negara.
"Ya memang sekarang ini sudah 53 kasus korupsi yang saya temukan saat ini," ungkap Erick Thohir dalam sesi webinar, Kamis (2/7/2020).
Dia kemudian memetakan mana saja BUMN yang bergerak di bidang pelayanan publik, bisnis, atau campuran dari keduanya.
Langkah itu dimaksudkan agar tidak timbul kecurigaan antar sesama perusahaan pelat merah.
"Ini kita mapping supaya KPI [Key Performance Indicator] direksi jelas dan tidak ada iri-irian satu sama lain," jelas dia.
Atas pengakuan Erick, KPK memintanya menyerahkan data-data soal puluhan perusahaan pelat merah yang diduga melakukan tindak pidana korupsi.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango sebelumnya mengaku siap menjemput bola agar mendapatkan bukti dugaan korupsi yang dilakukan sejumlah perusahaan BUMN tersebut.
"Sebaiknya Pak Erick enggak cuap-cuap saja, beliau kan tau alamat kantor KPK. Malahan tercatat sudah sampai 2 kali berkunjung ke kantor KPK dan kami juga sudah pernah courtesy call ke kantornya," ujar Nawawi kepada wartawan, Minggu (5/7/2020).
"Atau jika perlu, KPK yang akan datang menjemput data-data kasus korupsi yang dimiliki Pak Erick," sambungnya.
Menurut dia, ini bukan pertama kalinya Erick Thohir mengungkap dugaan praktik korupsi di kementeriannya.
Erick Thohir sebelumnya pernah buka-bukaan soal adanya mafia alat kesehatan.
"Saya jadi tertarik untuk 'meminta' data tersebut dari beliau, mungkin luput dari pantauan dan monitoring KPK," kata Nawawi.