Virus Corona
Dokter TNI: Melihat Wajah Ceria Pasien Sembuh yang Keluar dari RS Wisma Atlet Hilangkan Rasa Lelah
Menangani rata-rata ribuan pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran tentunya sangat melelahkan.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menangani rata-rata ribuan pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran tentunya sangat melelahkan.
Harus berhadapan siang malam dengan banyaknya pasien yang terdiri dari berbagai latar belakang dan berbagai tingkat kekhawatiran adalah tantangan yang menguras energi dan pikiran.
Meski di tengah padatnya aktivitas penanganan pasien covid-19 di rumah sakit itu, ada secercah kegembiraan yang dirasakan oleh Komandan Batalyono Kesehatan Denma Mabes TNI AU Letkol Sus dr Heru Wishnu M. SpAn M. Kes.
Baca: Update RS Wisma Atlet 20 Agustus: Pasien Positif Covid-19 yang Dirawat Bertambah 38 Orang
Kegembiraan yang menghapus rasa lelahnya itu ia dapatkan ketika melihat wajah-wajah ceria dan gembira para pasien yang telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit tersebut.
Hal itu diungkapkan Wishnu dalam tayangan Podcast Puspen TNI Episode 5 yang diunggah di kanal Youtube resmi Puspen TNI pada Sabtu (15/8/2020) lalu.
"Ada kegembiraan, setiap hari kita secara rutin ada jadwal memulangkan pasien, itu bahkan seperti diacarakan. Jadi melihat wajah-wajah ceria mereka, gembira, keluar dari wisma atlet dinyatakan sembuh, itu seperti menghilangkan rasa lelah kita yang sudah bekerja siang malam merawat mereka," ungkap Wishnu.
Baca: Retno Marsudi Jadi Menteri Luar Negeri Pertama yang Mengunjungi China Saat Pandemi Covid-19
Sebagai seorang dokter TNI, ia mengungkapkan banyaknya jumlah pasien yang harus ditangani di rumah sakit tersebut dihubungkan dengan perubahan-prerubahan protokol kesehatan di rumah sakit itu menjadi kendala tersulit yang dihadapinya ketika bertugas.
Ia mengakui, untuk mengatasi tantangan tersebut dibutuhkan kesabaran.
Selain itu, ia juga harus bisa memahami bagaimana kondisi kejiwaan para pasien yang masa perawatannya bervariasi.
Bahkan menurutnya, ada pasien yang harus dirawat lebih dari 60 hari.
"Nah itu pasti mereka merasakan tertekan, makanya ada beberapa pasien yang ada tentamen suicide atau percobaan bunuh diri. Karena mungkin memikirkan covid yang dari sisi negatifnya. Jadi waktu itu sampai ada yang sudah keluar jendela. Kita ketahui bahwa Wisma Atlet itu towernya ada 32 laintainya. Itu bayangkan kalau ada orang-orang yang sudah putus asa, tentunya sangat putus asa," ungkap Wishnu.
Meski begitu, ia mengungkapkan pasien-pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit itu diperiksa perkembangannya setiap hari.
Di setiap lantai rumah sakit itu, kata Wishnu, ada dokter, perawat, serta profesi lainnya yang selalu berjaga.
Selain bersama dokter TNI lainnya, Wishnu menjelaskan di rumah sakit itu ia bertugas bersama dokter umum, dokter spesialis, perawat, ahli psikologi, ahli gizi, operator rontgen, tenaga laboratorium, juga tim nubika (nuklir, biologi, dan kimia) dari tiga matra TNI yang punya keahlian dekontaminasi.