Virus Corona
Presiden Soroti Lemahnya Kampanye Penggunaan Masker
Salah satu indikatornya yakni angka kesembuhan pasien Covid-19 telah melampaui rata-rata kasus sembuh dunia.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Presiden telah memerintahkan untuk memasifkan kampanye menggunakan masker.
Hal itu disampaikan Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, (24/8/2020).
"Presiden mengarahkan agar kampanye mengenai masker lebih dimasifkan. Karena salah satu yang bisa mencegah penularan adalah penggunaan masker," kata Airlangga.
Menurutnya sejauh ini pengendalian Covid-19 di Indonesia sudah cukup baik.
Salah satu indikatornya yakni angka kesembuhan pasien Covid-19 telah melampaui rata-rata kasus sembuh dunia.
Baca: Menteri Tak Pakai Masker, Sekjen MUI: Harusnya Pemerintah Jadi Teladan
"Kasus sembuh sudah mencapai 70 persen. Di mana 70 persen ini, lebih tinggi daripada global secara rata-rata yang 68,1 persen," katanya.
Tidak hanya itu tingkat kematian atau vatality rate pasien Covid-19 di Indonesia dapat terus ditekan setiap harinya. meskipun angkanya saat ini masih berada di atas rata-rata dunia.
"Tingkat vatality rate bisa ditekan sampai 4,35 persen, walau masih sedikit di atas global rata-rata. Namun sudah jauh menurun dibanding bulan-bulan sebelumnya," pungkasnya.
Sebelumnya dalam rapat terbatas perkembangan penanganan Covid-19, Presiden kembali menyoroti kampanye penggunaan masker tang masih rendah. Baik itu kampanye di media maupun di lapangan.
"Saya rasa ini perlu saya ingatkan," katanya.
Padahal menurut Presiden, kunci dalam pengendalian Covid-19 yakni penggunaan masker sebelum adanya penyuntikan vaksin. Oleh karena itu Presiden meminta jajaran kabinetnya untuk memasifkan kampanye penggunaan masker.
"Tolong ini betul-betul yang berkaitan dengan ajakan memakai masker, membagi masker pelaksanaannya bisa dipercepat karena juga akan memperkuat confident (kepercayaan diri) dari masyarakat, dari dunia usaha, dari pasar mengenai cara penanganan yang kita lakukan," pungkasnya.