Senin, 25 Agustus 2025

Istana Sebut Gatot Nurmantyo Kebablasan Kaitkan Pencopotan Panglima TNI dengan Film G30S/PKI

Donny Gahral Adian menyebut Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo kebablasan mengaitkan pergantian jabatan Panglima TNI dengan pemutaran film G30S/PKI.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
YouTube Kompas TV
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail,

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian menyebut Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo kebablasan mengaitkan pergantian jabatan Panglima TNI dengan pemutaran film G30S/PKI.

Sebelumnya dalam chanel Youtube Hersubeno Arief, Gatot Nurmantyo mengaku diancam dicopot dari jabatan Panglima TNI karena menyerukan nonton bareng film G30S/PKI.

"Jadi saya kira terlalu jauh dan agak kebablasan mengaitkan antara pemutaran film G30S/ PKI dengan pencopotan beliau," kata Donny kepada wartawan, Rabu, (23/9/2020).

Menurut dia, lengsernya Gatot Nurmantyo dari pucuk pimpinan TNI karena akan memasuki massa pensiun.

Baca: Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Ziarah ke Makam Sunan Kalijaga

Sudah tradisi di TNI atau Polri pergantian jabatan dilakukan menjelang masa pensiun.

"Karena kita tahu semua pimpinan apakah TNI-Polri pasti kan ada masa jabatan dan ketika memang masa itu berakhir kan pasti akan ada pergantian. Kan beliau tidak dicopot di tengah jalan kan? beliau memang sesuai dengan masa jabatan dan sifatnya rutin," katanya.

Untuk diketahui Gatot secara resmi digantikan Marsekal Hadi Tjahjanto pada 8 Desember 2017 lalu dalam upacara pelantikan di Istana Negara.

Gatot digantikan Hadi kurang lebih 4 bulan sebelum memasuki masa pensiun pada 1 April 2018.

Sebelumnya Mantan Panglima TNI yang juga Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo menduga tentang bangkitnya komunisme di Indonesia.

Baca: Gatot Nurmantyo Tak Bisa Pakai KAMI Kendaraan Politik, Banyak yang Ingin Jadi Presiden Disitu

Gatot menyebut, bangkitnya Partai Komunis Indonesia gaya baru, terendus semenjak tahun 2008.

Saat itu, Gatot mendapatkan berbagai informasi tentang adanya gerakan tersebut.

"Saya mengamati tentang kemungkinan2 bangkitnya gerakan Partai Komunis Indonesia gaya baru. Ini diawali sejak 2008," ujar Gatot dikutip Wartakotalive.com dari channel Youtube Hersubeno Arief, Rabu (23/9/2020).

Meski demikian, saat itu Gatot tidak bisa menyampaikan informasi itu secara terang-terangan.

"Setelah saya mendapat informasi-informasi, sehingga saya memaksakan membungkus semua gerakan ini dengan proxy war. Karena belum saatnya saya membuka gerakan mereka. Memang gerakan ini tidak bisa dilihat bentuknya, tetapi dirasakan bisa," katanya.

Gatot menyebut, terjadi penyusupan gerakan komunisme di Indonesia.

Ia mencium itu dari sejumlah fenomena yang terjadi sejak 2008.

Baca: Sosok Gatot Nurmantyo, Eks Panglima TNI Kini jadi Deklarator KAMI, Sempat Masuk Bursa Pilpres 2019

"Sejak tahun 2008 seluruh sekolah segala tingkatan pelajaran sejarah tenang G-30 S/PKI ditiadakan. Ini sesuatu hal yang sangat berbahaya karena kalau yang paling junior adalah kelas enam SD, maka merka yang duduk di universitas saat ini mereka tidak pernah mengenyam pelajarn tersebut," jelasnya.

Gatot kemudian membuat semacam 'proxy war', dimana ia kerap mengisi kuliah umum dan menyelipkan bahaya kebangkitan komunisme kepada para generasi muda.

"Sehingga pada tahun 2017, bahwa generasi muda 90 persen lebih tidak percaya adanya PKI. Maka dengan data-data yang ada, pertama kali pada 10 maret 2015 saya masih jabatan Pangkostrad saya beranikan memberikan kuliah umum tentang proxy war di UI (universitas Indonesia). Dan sampai dengan saya panglima TNI sudah 59 kali saya melaksanakan kuliah umum."

Gatot melihat adanya upaya-upaya pelemahan mental pemuda bangsa. Sehingga, ia memutuskan untuk menyerukan untuk menonton film Pemberontakan G-30S PKI ketika ia menjabat sebagai panglima TNI.

"Pada saat saya jadi panglima TNI, saya perintahkan jajaran saya untuk menonton fil G30S-PKI," ungkapnya.

Gatot bercerita, ketika ia menyerukan untuk menonton film itu, ada pihak yang mengingatkannya agar tidak melakukan hal itu.

Gatot, secara terang-terangan menyebut, orang yang memberikan nasihat tersebut berasal dari sebuah partai.

Orang tersebut, bahkan, mengingatkan, Gatot akan dicopot dari jabatannya jika melanjutkan seruannya tersebut.

Tapi Gatot tidak gentar. Ia tetap menyerukan agar masyarakat menonton film itu.

"Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai, menyampaikan 'Pak Gatot hentikan itu Kalau tidak pasti Pak Gatot akan diganti. Saya bilang terimakasih, Tapi saya gas, karena ini adalah benar-benar berbahaya. Dan benar-benar saya diganti," jelasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan