Bagaimana Nasib Polisi yang Bubarkan Demo Mahasiswa Pakai Helikopter? Ini Reaksi Marah Kapolri
"Cuma sekarang enggak boleh main tempeleng-tempeleng, jadi diperiksa propam aja. Kalau masih boleh saya tempeleng itu."
Mahasiswa mengelar aksi hingga malam hari dan polisi membubarkan aksi dengan menembakkan gas air mata hingga ke Jalan Martandu, bundaran tank, Kendari.
Demo ini dilakukan oleh ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi intra kampus, antara lain dari Fakultas Teknik UHO, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Organisasi IMM, HMI dan mahasiswa yang menamakan dirinya keluarga besar Randi dan Yusuf.
Sebelumnya, Bidang Profesi dan Pengamanan ( Propam) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) tengah meminta klarifikasi satu pilot dan empat orang kru helikopter yang membubarkan aksi demonstrasi mahasiswa di perempatan markas Polda Sultra, Sabtu (26/9/2020).
Saat itu helikopter milik polisi terbang rendah sebanyak tiga kali di lokasi unjuk rasa mahasiswa, mengenang satu tahun peristiwa kematian dua rekannya yakni Randi dan Muh Yusuf Kardawi saat demonstrasi di gedung DPRD Sultra menolak pengesahan sejumlah RUU pada Kamis (26/9/2020) lalu.
Kabid Propam Polda Sultra Kombes Pol Bambang Satriawan mengungkapkan bahwa pilot dan empat orang kru helikopter itu masih sementara dimintai klarifikasi.
"Anggota masih melakukan proses klarifikasi terhadap pilot dan kru 4 orang. Nanti hasilnya kita sampaikan melalui humas," kata Bambang dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Senin (28/9/2020).
Baca: Tak Mampu Bubarkan Konser Dangdut yang Digelar Wakil Ketua DPRD Tegal, Kapolsek Dicopot
Ia pun belum mengetahui pelanggaran apa yang dilakukan oleh pilot dan empat kru helikopter itu.
"Soal pelanggaran atau tidak, nanti kita tunggu hasil klarifikasi selesai ya bu," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan menjelaskan perihal aksi helikopter yang terbang rendah di kerumunan mahasiswa.
Ia mengaku bahwa pilot terbang tanpa izin dan sepengetahuan Kapolda Sultra.
"Pilot manuver sendiri Mbak, tanpa izin. Saat ini sedang dalam riksa, " singkat Ferry.
Baca: Polisi Ancam Bubarkan Balap Lari Liar di Masa Pengetatan PSBB, Sanksi Pidana Jika Melawan
Diberitakan sebelumnya, sebuah helikopter milik Polda Sultra terbang rendah sebanyak tiga kali di tengah massa aksi mahasiswa memperingati setahun kematian dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, yakni Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi pada Sabtu (26/92020) di sekitar Mapolda Sultra.
Manuver sang pilot helikopter itu membuat para demonstran dan juga polisi berhamburan menyelamatkan diri karena debu dan sampah kering yang berterbangan.
Aksi membubarkan massa unjuk rasa menggunakan helikopter ini mendapat kritik dari Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.