Bagaimana Nasib Polisi yang Bubarkan Demo Mahasiswa Pakai Helikopter? Ini Reaksi Marah Kapolri
"Cuma sekarang enggak boleh main tempeleng-tempeleng, jadi diperiksa propam aja. Kalau masih boleh saya tempeleng itu."
Menurut Neta hal tersebut terlalu berlebihan. “Tindakan itu juga melanggar SOP, sebab penggunaan Helikopter dalam mengendalikan massa tidak ada dalam SOP,” ucapnya.
Ia pun sangat prihatin apa yang dilakukan oleh Polda Sultra tersebut lantaran sudah diluar kendali karena sangat beresiko tinggi.
“Ini sudah di luar kendali karena apa yang mereka (polisi) lakukan sangat berbahaya dan beresiko tinggi, mengingat helikopter terbang rendah itu sangat berbahaya dan rawan jatuh,” tambahnya
Neta mengatakan jika saat pembubaran masa aksi dengan Helikopter tersebut terjadi sedikit kesalahan maka akan berakibat fatal.
Ia pun meminta Kapolri untuk mengingatkan dan menegur Polda Sultra.
“Jika misalnya jatuh tentu akan banyak yang menjadi korban. Kapolri perlu mengingatkan Polda Sultra agar kasus ini tidak terulang lagi,” katanya.
Sebagian berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Bubarkan Demo Mahasiswa dengan Helikopter, Pilot dan 4 Kru Diperiksa Propam dan Marah Anak Buahnya Pakai Helikopter, Kapolri: Kalau Masih Boleh, Saya Tempeleng!