UU Cipta Kerja
20 Halte Rusak dan Rugi Lebih dari Rp 55 Miliar, Anies Sayangkan Buku-buku untuk Siswa Ikut Terbakar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaporkan aksi demo yang berakhir anarkis membuat 20 halte rusak hingga merugi Rp 55 miliar.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Tiara Shelavie
"Apalagi ini terkait perbukuan," kata Anies saat meninjau kawasan Senen, Jakarta Pusat, Jumat (9/10/2020), masih dikutip dari Kompas.com.

Baca: Analis: Pelaku Pasar Masih Waspada Imbas Kisruh Demo Tolak UU Cipta Kerja
Baca: Mahfud MD Tanggapi Kisruh Demo Tolak UU Cipta Kerja, Fahri Hamzah : Pemerintah Harus Introspeksi
Anies amat menyayangkan tindakan anarkis massa saat demo turut membakar buku-buku yang digunakan sebagai media ajar siswa.
Padahal, buku-buku tersebut merupakan ilmu yang penting bagi pembelajaran anak-anak.
"Ini adalah materi ajar, materi pembelajaran sehingga terbakarnya buku itu punya makna yang berbeda."
"Kita semua kerugian ekstra ketika buku-buku itu terbakar karena di sana ada ilmu."
"Ada kesempatan pembelajaran bagi anak-anak kita," kata Anies.
Demo menolak UU Cipta Kerja ricuh
Buntut pengesahan UU Cipta Karya, gelombang aksi demo di sejumlah daerah di Indonesia terjadi.
Satu di antaranya di DKI Jakarta, yang menggelar aksi unjuk rasa pada Kamis (8/10/2020) ini.
Aksi demo yang ditunggangi kelompok buruh dan mahasiswa, terpusat di sekitar Istana Kepresidenan dan dan Gedung DPR.
Sayangnya, demo berujung pada tindakan anarkistis dengan merusak dan membakar sejumlah fasilitas.

Baca: Sikap 4 Gubernur Temui Pendemo Tolak UU Cipta Kerja, Dialog Tertutup hingga Nyanyian Bagimu Negeri
Baca: Fasilitas di Kota Surabaya Dirusak Pendemo Tolak UU Cipta Kerja, Tangis Walkot Risma Pecah: Tega!
Mulai dari gedung perkantoran hingga halte Transjakarta, bahkan bekas gedung bioskop di Senen juga ikut.
Akibatnya, empat ruko dan dua toko buku di sekitarnya ikut terdampak dan terbakar.
Massa bertindak brutal hingga Kamis menjelang dini hari.
Perusakan mulai terjadi ketika aparat Kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa yang terpusat di Simpang Harmoni hingga kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Ryana Aryadita Umasugi/Rindi Nuris Velarosdela)