Selasa, 2 September 2025

Punya Elektabilitas Tertinggi di Survei, Ganjar Pranowo Bakal Diusung PDIP Jadi Capres di 2024?

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI Perjuangan memiliki elektabilitas tertinggi dalam survei tersebut. Bakal jadi capres?

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indikator Politik mengeluarkan hasil survei terkait elektabilitas sejumlah tokoh yang berpeluang menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDI Perjuangan memiliki elektabilitas tertinggi dalam survei tersebut.

Di urutan kedua ada nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Akankah Ganjar dimajukan jadi Capres di 2024?

Baca juga: Reaksi Ganjar saat Ditanya soal Hasil Survei yang Tempatkan Namanya di Urutan Teratas Pilpres 2024

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan siapa yang akan menjadi capres dan cawapres dari PDIP akan ditentukan Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum.

"Bagi PDIP terkait dengan siapa yang akan menjadi capres cawapres 2024 yang akan datang, mekanisme yang dibangun di partai telah menempatkan Ibu Megawati Soekarnoputri Ketum PDIP dengan mandat yang diberikan oleh kongres untuk menentukan pasangan calon tersebut," ujar Hasto, menjawab pertanyaan selepas peresmian 13 kantor, patung Soekarno, dan sekolah partai secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Hasto mengatakan menjadi pemimpin bagi PDIP juga menjalankan sebuah representasi dari rakyat itu sendiri.

Karenanya, pertimbangan-pertimbangan yang penting akan diambil Ketua Umum dengan melihat kepentingan bangsa dan negara.

Baca juga: Nama Ganjar Teratas dalam Bursa Pilpres 2024 Versi Survei Indikator, Harta Kekayaanya Capai Rp 9,9 M

Dengan demikian, kata dia, tugas PDIP adalah kerja konkrit di tengah rakyat bukan untuk memelototi survei.

Dengan kerja itulah, gambaran ideal tentang politik untuk mensejahterakan rakyat dilakukan PDIP.

"Skala prioritas yang akan dilakukan partai adalah bekerja untuk rakyat, memberikan direction untuk pergerakan rakyat, terlebih di tengah pandemi ini, dan partai terus melakukan fungsi dan kaderisasi politik," jelasnya.

Selain itu, politikus asal Yogyakarta tersebut menuturkan berdasarkan sistem demokrasi Indonesia masyarakat memiliki kedaulutan tertinggi untuk menentukan pemimpin masa depan.

"Tentang Pilpres 2024 yang akan datang Ibu Ketum dalam arahannya tadi sudah sangat jelas bahwa kita telah menganut sebuah proses demokrasi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertingi dalam menentukan pemimpinnya, termasuk siapa yang nanti menjadi presiden pada tahun 2024," katanya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sendiri enggan memberi tanggapan terkait hasil survei lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkan namanya di urutan teratas dalam bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Tidak (ada tanggapan)," kata Ganjar dalam pesan singkat melalui Whatsapp kepada Tribunnews.com, Senin (26/10/2020).

Hasil survei

Sebelumnya, Survei Indikator Politik Indonesia mengumumkan sosok calon presiden yang kemungkinan dapat suara banyak dari publik, jika kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) dilakukan saat ini.

Pilihan capres tersebut dengan menyodorkan 15 nama kepada responden. Di mana hasilnya, Ganjar Pranowo mendapat suara tertinggi sebesar 18,7 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dari
survei yang dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya hingga terakhir, Ganjar terus
mengalami kenaikan keterpilihan dari responden.

Tercatat, pada Februari 2020 sebesar 9,1 persen. Pada Mei 2020 sebanyak 11,8 persen, dan Juli 2020 sebesar 16,2 persen.

Baca juga: Survei IPI: Responden Sependapat, Aparat Semena-mena Terhadap yang Berseberangan Secara Politik

"Kenaikan itu disokong dari Jawa Tengah dan Jawa Timur terjadi konsolidasi elektoral
Ganjar, dan menguatnya basis PDI Perjuangan memilih Ganjar.

Pemilih beretnis Jawa pun lebih memilih Ganjar," ujar Burhanuddin saat merilis hasil survei Indikator secara online, Jakarta, Minggu (25/10).

Sementara urutan kedua yaitu, Prabowo Subianto mendapat respon dari publik sebesar
16,8 persen, naik dari bulan sebelumnya hanya 13,5 persen.

Tetapi, jika dibandingkan dengan survei sebelum pandemi Covid-19, yakni pada Februari 2020. Perolehannya
sangat terjun bebas karena saat itu menjadi teratas sebesar 22,2 persen.

Baca juga: Hasil Survei Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jaksa Agung ST Burhanuddin Sebesar 44,0 Persen

Sedangkan, Anies Baswedan memperoleh 14,4 persen, atau turun dari survei bulan
sebelumnya sebesar 15 persen.

Adapun 15 nama yang diajukan Indikator kepada
responden dengan pertanyaan, "Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa
gang akan bapak/ibu pilih sebegai presiden"

  • Ganjar Pranowo 18,7 persen.
  • Prabowo Subianto 16,8 persen.
  • Anies Baswedan 14,4 persen.
  • Sandiaga Salahuddin Uno 8,8 persen.
  • Ridwan Kamil 7,6 persen.
  • Agus Harimurti Yudhoyono 4,2 persen.
  • Khofifah Indar Parawansa 4,0 persen.
  • Gatot Nurmantyo 1,4 persen.
  • M. Mahfud MD 1,3 persen.
  • Airlangga Hartarto 1,2 persen.
  • Puan Maharani 0,9 persen.
  • Erick Thohir 0,8 persen.
  • Tito Karnavian 0,4 persen.
  • Muhaimin Iskandar 0,2 persen.
  • Budi Gunawan 0,1 persen.

Survei Indikator dilaksanakan pada 24-30 September 2020 terhadap 1.200 responden
yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel yang pernah diwawancarai langsung
oleh Indikator Politik Indonesia.

Survei terhadap 1.200 responden dilakukan melalui telepon karena dalam negeri sedang pandemi Covid-19.

Adapun margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Gerindra Melesat

Selain kandidat capres, Indikator Politik juga melakukan survei terkait elektabilitas partai
politik. Hasilnya, partai Gerindra mengalami kenaikan elektabilitas yang signifikan.

"Partai Gerindra naik kencang, PDIP stagnan, Demokrat dan PKS juga naik, paling
tinggi Gerindra," kata Burhanuddin.

Meski mengalami kenaikan yang signifikan, PDI Perjuangan masih memiliki elektabilitas
tertinggi, meski tidak mengalami pertambahan alias stagnan.

Burhanuddin menduga naiknya elektabilitas Partai Gerindra karena kemampuannya memainkan dua kartu. Dia menjelaskan Gerindra yang saat ini berada di pemerintahan, tapi di sisi lain partai ini juga menjaga beberapa tokoh yang tetap mengkritik pemerintah sehingga memberikan keseimbangan pemilih.

Berikut ini perkembangan elektabilitas partai politik di bulan September:

  • PKB: 5,0% turun menjadi 4,1%.
  • Gerindra: 17,7% naik menjadi 21,1%
  • PDIP: 26,3% turun menjadi 25,2%
  • Golkar: 8,3% turun menjadi 6,7%
  • NasDem 4,5% turun menjadi 3,1%
  • PKS: 4,4% naik menjadi 5,9%
  • PPP: 1,7% turun menjadi 0,6%
  • PAN: 2% turun menjadi 1,1%
  • Demokrat: 5,7% naik menjadi 5,9%
  • PSI: 0,1% naik menjadi 0,3%
  • Perindo: 0,3% naik menjadi 1%

Sumber: Tribunnews.com/Vincentius/Seno Tri

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan