Kamis, 28 Agustus 2025

Kementerian Pertahanan Revisi Rencana Strategis TNI

Revisi tersebut sangat penting untuk membangun profesionalisme TNI dalam menghadapi ancaman-ancaman terkini.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto S.I.P. terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Sebelas Maret (MWA UNS) Periode 2020-2023 dalam Rapat yang dibuka Ketua Senat Akademik (SA) UNS Prof. Adi Sulistiyono S.H. dan kemudian dipimpin Prof. Dr. Weidy Murtini MPD dan Muhammad Zainal Arifin tersebut secara musyawarah mufakat di Rektorat UNS, Surakata, Jawa Tengah, Senin (2/11/2020). Selain Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto S.I.P. terpilih jadi Ketua, rapat juga memilih Prof. Dr. Tri Atmojo Kusmayadi MSc, PhD dan Prof. Hasan Fauzi MBA., PhD, CA, CSRA, masing-masing sebagai Wakil Ketua dan Sekretaris. TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebut saat ini Kementerian Pertahanan sedang melakukan revisi terhadap Rencana Strategis (Renstra) TNI.

Hadi mengungkapkan revisi Renstra tersebut di antaranya terkait dengan pembangunan kekuatan TNI sebagai kekuatan pokok.

Ia menilai revisi tersebut sangat penting untuk membangun profesionalisme TNI dalam menghadapi ancaman-ancaman terkini.

Hal tersebut disampaikan Hadi dalam tayangan Podcast Puspen TNI Episode 16 Edisi Khusus bertajuk 30 Menit Bersama Panglima TNI yang tayang perdana pada Minggu (8/11/2020).

"Saat ini Kementerian Pertahanan juga sedang melaksanakan revisi Renstra yang tentunya di dalamnya terkait dengan pembangunan kekuatan TNI sebagai kekuatan pokok dan hal ini sangat penting bagi TNI untuk pembangunan kekuatan agar TNI lebih profesional menangani ancaman-ancaman yang saat ini sangat kompleks atau multidimensi," kata Hadi.

Baca juga: Panglima TNI: Renstra Ketiga Era Digitalisasi Alutsista

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Hadi mengatakan saat ini TNI telah melakukan sejumlah upaya di antaranya membangun Satuan Siber TNI untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.

Hadi mengatakan di antaranya pada tahap ketiga Rencana Strategis (Renstra) TNI saat ini tengah berupaya untuk mengubah seluruh sistem yang ada di semua alat utama sistem persenjataan (alutista) ke arah digitalisasi.

Hal tersebut merupakan upaya TNI dalam menjawab kemajuan teknologi di mana saat ini revolusi industri 4.0 telah mengubah peralatan hingga konsep peperangan yang ada.

Tidak hanya itu, Hadi mengatakan saat ini TNI tengah meningkarkan kapasitas sumber daya manudianya agar bisa beradaptasi dengan perubahan tekonolgi tersebut.

"Saat ini kita juga terus dalam renstra ketiga ini mengubah seluruh sistem yang ada di alutsista semuanya menggunakan digital, kita sebut dengan era digitalisasi dari alutsista yang tadinya menggunakan analog kita ubah dengan menggunakan digital," kata Hadi.

Namun demikian upaya tersebut bukan berarti tanpa konsekuensi.

Satu di antara konsekuensi yang mungkin muncul dalam upaya tersebut adalah TNI harus menyiapkan pertahanan dari serangan siber dan peretasan.

Untuk itu, kata Hadi, selain menyiapkan peralatan untuk menangkal ancaman tersebut, TNI juga telah membentuk Satuan Siber TNI beberapa waktu lalu.

"Oleh sebab itu pada saat ini kita juga bisa melihat bahwa di Mabes TNI mempunyai satuan Siber itu adalah dalam rangka kita juga menghadapi ancaman siber, oleh karena itu saya sampaikan tadi ancaman kita saat ini adalah multidimensi," kata Hadi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan