Kamis, 21 Agustus 2025

Local Heroes

Reinventing Local Heroes (1): Dari Patih Serunai, Sungai Deli Sampai Manggrove Balikpapan

Sang Patih sebagai ketua Adat Suku Talang Mamak Jambi sangat gigih memperjuangkan hak ulayatnya yang sampai saat ini belum diakui penuh.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com
Reinventing Local Heroes Award 2020 yang digelar Tribun Network dan Tribun Institute, Kamis (17/12/2020). 

PATIH Serunai tak bisa bicara panjang lebar tentang perjuangannya saat memberikan testimonial pada penganugerahannya sebagai Local Heroes.

Givano Tahalele host acara hanya memberinya waktu singkat karena ada 20 Local Heroes lainnya yang harus memberikan testimonial.

Belakangan Givano mengaku sebenarnya tak enak hati dan sedih karena saat itu Patih Serunai ingin memaparkan tentang perjuangannya demi eksistensi Suku Talang Mamak Jambi.

Saat itu Patih Serunai hadir dalam event Reinventing Local Heroes Award 2020 yang digelar Tribun Network dan Tribun Institute, Kamis (17/12/2020). Ia bersama kompatriotnya, Bukhori terpilih.

Memakai pakaian khas Suku Talang Mamak, di depan layar sebuah laptop terhubung dengan zoom meeting, Patih Serunai tampil sebagai Local Heroes pertama yang memberikan testimoni.

Nama Patih Serunai dan Bukhori terpilih setelah Tribun Jambi mengajukannya. Sang Patih sebagai ketua Adat Suku Talang Mamak Jambi sangat gigih memperjuangkan hak ulayatnya yang sampai saat ini belum diakui penuh.

"Tolong segera," saat kalimat itulah testimonial Patih terpotong.

Sebelumnya ia panjang lebar memaparkan tentang keadaan sukunya yang makin marginal.

"Sungai itu berbunga pasir, hutan itu berbunga kayu. Kami tidak mau kehilangan wilayah, aturan dan pepatah adat warisan," katanya.

Ia mengaku sudah menyiapkan draf peraturan daerah semerangkat adat di Dusun Semerantihan suku talang mamak.

Reinventing Local Heroes Award 2020 yang digelar Tribun Network dan Tribun Institute, Kamis (17/12/2020).
Reinventing Local Heroes Award 2020 yang digelar Tribun Network dan Tribun Institute, Kamis (17/12/2020). (Tribunnews.com)

"Pemerintah daerah tidak mau mengesahkannya," katanya.

Padahal dari tahun 1980 Suku Talang Mamak sudah diakui sebagai warga negara Indonesia.

"Tapi wilayah kami tak diakui, ada wilayah perusahaan sangat membuat resah. Wilayah saya tidak mau terganggu dengan pihak lain. Kuburan orang tua leluhur sumber usaha dari hutan bisa rusak," katanya.

Patih Serunai meminta pertolongan agar pengakuan wilayah suku-nya segera disahkan.

Kiprah dan determinasi dari Patih Serunai dan Bukhori membuat Tribun Jambi memutuskan mengusulkan nama ini ke Reinventing Local Heroes.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan