Senin, 29 September 2025

Pengakuan Kak Seto Sering Ditawari Jabatan Menteri, Singgung Amanat Guru hingga Sebut Tak Berbakat

Tokoh pemerhati anak Indonesia, Seto Mulyadi atau Kak Seto rupanya sering ditawari jabatan Menteri. Begini pengakuannya.

Penulis: Inza Maliana
Istimewa
Kak Seto dalam jumpa pers film Koki Koki Cilik 2. Tokoh pemerhati anak Indonesia, Seto Mulyadi atau Kak Seto rupanya sering ditawari jabatan Menteri. Begini pengakuannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto rupanya sering ditawari jabatan Menteri.

Namun, ia selalu menolak karena merasa tidak berbakat untuk menjadi menteri.

Ketimbang menjadi menteri, ia mengaku ingin tetap fokus dalam bidang perlindungan anak.

Baca juga: Datang ke Petamburan, Kak Seto Soroti Kondisi Anak-anak dalam Baku Tembak Laskar FPI vs Polisi

"Saya tidak berbakat jadi menteri, sudah beberapa kali mendapat tawaran itu," kata Kak Seto dalam diskusi tanya jawab di kanal Youtube siKomo X siKopat, Senin (21/12/2020).

Menurut penuturannya, ia sempat ditawari menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga hingga Menteri Pendidikan.

Tetapi kedua jabatan tersebut selalu ia tolak.

Kak Seto di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Handayani, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (17/5/2020).
Kak Seto di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Handayani, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (17/5/2020). (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Hal itu lantaran ia mengingat pesan guru besarnya, sang tokoh pendidikan Indonesia, almarhum Soerjono atau dikenal Pak Kasur.

"Pernah untuk Menteri Pemuda dan Olahraga, pernah juga untuk Menteri Pendidikan."

"Tapi ini amanat dari Pak Kasur, beliau mengatakan 'kalau saya mati, tolong lanjutkan terus perjuangan saya mendidik dan melindungi anak-anak Indonesia," kata Kak Seto meniru amanat Pak Kasur.

Baca juga: Gaya Rambut Kak Seto Tak Berubah Lebih dari 50 Tahun, Sebut Terinspirasi dari Band The Beatles

Kak Seto menuturkan, dirinya hanya berbakat untuk momong atau mengasuh anak-anak Indonesia.

Ia pun hanya ingin dikenal sebagai tokoh yang dekat di hati anak-anak Indonesia, bukan sebagai menteri.

"Jadi mohon izin, bakat saya atau kemampuan saya adalah tukang momong anak-anak saja, anak-anak Indonesia, jadi biarkanlah saya terus berada di dunia ini."

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi sedang menghadiri media talk di Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Program yang sedang dirancang oleh Lembaga Perlindungan Anak Indonesia yaitu menerbitkan buku cerita tentang bencana supaya yang berada di daerah bencana tetap semangat dan selalu waspada, membuat lagu-lagu dan memberikan seminar-seminar pelatihan-pelatihan untuk orang tua yang intinya kampanye untuk stop kekerasan terhadap anak. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi sedang menghadiri media talk di Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019). Program yang sedang dirancang oleh Lembaga Perlindungan Anak Indonesia yaitu menerbitkan buku cerita tentang bencana supaya yang berada di daerah bencana tetap semangat dan selalu waspada, membuat lagu-lagu dan memberikan seminar-seminar pelatihan-pelatihan untuk orang tua yang intinya kampanye untuk stop kekerasan terhadap anak. TRIBUNNEWS/MUHAMMAD FADHLULLAH (Tribunnews/MUHAMMAD FADHLULLAH)

"Dan biarkanlah saya tidak ke mana-mana, tapi ada di mana-mana, di hati setiap anak Indonesia. Itu yang saya inginkan," tuturnya.

Untuk itu, tokoh pemerhati anak ini mengatakan tawaran sebagai menteri biarlah menjadi masa lalu saja.

Kini, dirinya akan terus berjuang untuk bersama-sama melindungi kepentingan anak-anak Indonesia.

Baca juga: Viral Foto Selfie Kak Seto Tunjukkan Rambutnya Asli, Ini Alasan Unggah Foto Tersebut

"Biarlah itu masa lalu saja. Yang penting sekarang saya akan terus bekerja sama semua pemangku perlindungan anak dan pendidikan anak."

"Ayo kita bergandeng tangan dengan penuh senyum, senyum persatuan dan semua mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak-anak Indonesia, kita meredam berbagai perbedaan, semua untuk Indonesia," paparnya.

Kak Seto Jelaskan Maksud Kedatangannya di Petamburan

Sebelumnya diberitakan, Kak Seto sempat menuai kritik tentang maksud kedatangannya ke rumah pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

Kala itu, ia hendak melihat kondisi dari cucu Rizieq Shihab yang ikut terlibat dalam rombongan insiden baku tembak laskar FPI dengan anggota kepolisian.

Namun, beberapa masyarakat justru menilai kunjungannya itu memiliki maksud tertentu.

Baca juga: Rasa Penasaran Terjawab, Kak Seto Tunjukkan Potret dengan Penampilan Berbeda,Rambut Asli atau Palsu?

"Belakangan ini saya banyak dapat komentar tentang kunjungan saya ke Petamburan beberapa hari yang lalu."

"Ada sebagian besar yang memberikan apresiasi, dukungan, mungkin juga pujian."

"Namun, ada juga komentar yang bersifat kritik atau koreksi yang kadang-kadang juga sangat keras," kata Kak Seto, dikutip kanal Youtube siKomo X siKopat, Senin (21/12/2020).

Massa pendukung Habib Rizieq Shihab mendatangi Mapolres Garut, Senin (14/12/2020). Mereka meminta ikut dipenjara karena jadi bagian kerumunan di Petamburan, Jakarta.
Massa pendukung Habib Rizieq Shihab mendatangi Mapolres Garut, Senin (14/12/2020). Mereka meminta ikut dipenjara karena jadi bagian kerumunan di Petamburan, Jakarta. (Tribun Jabar/Firman Wijaksana)

Menurutnya, kunjungannya kala itu hanya untuk menaruh perhatian pada keselamatan dan kesehatan anak-anak yang bersangkutan.

Kak Seto mengingatkan, agar masyarakat bersikap bijak memandang kasus ini, terlebih memandang insiden yang melibatkan anak-anak.

"Saya menyimak pemberitaan tentang sejumlah anak yang dikabarkan berada dalam mobil rombongan keluarga HRS."

Baca juga: Rambutnya Terlihat Rapi, Kak Seto Bantah Pakai Wig, Kadang Gunakan Hair Spray Biar Antibadai

"Mereka disebut akan mengunjungi pengajian keluarga," ujar Kak Seto dalam rilis yang diterima Tribunnews, Selasa (15/12/2020).

Ia pun meminta agar dalam situasi apapun, keselamatan dan kesehatan anak-anak harus diprioritaskan.

"Saya pandang masyarakat perlu bijak bersikap. Terlebih dalam situasi kompleks ini, semua pihak harus terus-menerus berupaya keras."

"Dalam situasi apa pun, keselamatan dan kesehatan anak-anak tetap didahulukan, diprioritaskan, dinomorsatukan," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan