Selasa, 7 Oktober 2025

Cerita Risma Kelola Dana Bansos, Ingin Pakai Sistem Cegah Korupsi hingga Kaget Lihat Jumlah Anggaran

Cerita Menteri Sosial Tri Rismaharini mengenai pengelolaan dana bantuan sosial Covid-19 yang jumlahnya sangat besar.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
Tribunnews/Jeprima
Menteri Sosial, Tri Rismaharini (depan kiri) berbincang dengan stafnya dalam acara serah terima jabatan Menteri Sosial di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020). Tri Rismaharini resmi diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos). Dalam pidatonya, Risma menargetkan seluruh bansos akan cair 100 persen pada akhir 2020. Berikut cerita Menteri Sosial Tri Rismaharini mengenai pengelolaan dana bantuan sosial Covid-19 yang jumlahnya sangat besar. 

TRIBUNNEWS.COM - Dua hari setelah dilantik Presiden Joko Widodo, Menteri Sosial Tri Rismaharini sudah blak-blakan mengenai tata kelola anggaran di Kementerian Sosial (Kemensos).

Ditemui awak media, Risma bercerita secara gamblang mengenai anggaran negara untuk membantu rakyat di masa pandemi.

Ia mengaku kaget dengan anggaran Rp 1,3 triliun yang digunakan untuk perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) pada 2021.

Baca juga: Pengamat: Pemberhentian Risma sebagai Wali Kota Surabaya Tetap Harus Melalui Rapat Paripurna DPRD

Baca juga: Risma Resmi Jadi Menteri Sosial, Politisi Nasdem: Saya Optimis Bisa Cepat Beradaptasi

"Yang aku kaget itu duitnya buanyak sekali... Butuh kehati-hatian betul mengelola uang."

"Masalahnya bukan duitku, sementara masyarakat mengumpulkan duit itu dengan keringat."

"Aku harus hati-hati sekali karena itu dari pajak rakyat," kata Risma saat diwawancarai wartawan di Surabaya (25/12/2020).

Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat memaparkan program kerjanya
Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat memaparkan program kerjanya (Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden)

Risma pun berupaya untuk mengontrol dengan baik keuangan Kemensos.

Sebab, dana yang nantinya dikelola oleh Kemensos bukan dari APBN saja, tetapi juga dana Non-APBN.

"Masalahnya, Kementerian Sosial itu ternyata bukan hanya mengelola dana APBN."

Baca juga: Cerita Risma Soal Tanda Jabatan Wali Kota Hingga Penutupan Gang Dolly dalam Acara Sertijab Mensos

Baca juga: Soal Klaim Rangkap Jabatan Tri Rismaharini, Ini Tanggapan Kemendagri, Khofifah hingga Pakar

"Ternyata ada beberapa anggaran (Non-APBN) yang jumlahnya besar, jadi itu yang memang berat."

"Yang paling penting adalah bagaimana kontrol keuangan ini bisa dilakukan dengan tepat," tutur Risma, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV.

Saat ini, ia tengah memikirkan cara khusus melalui sistem elektronik untuk mengelola dana tersebut.

Menteri Sosial, Tri Rismaharini memberikan keterangan pers seusai acara serah terima jabatan Menteri Sosial di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020). Tri Rismaharini resmi diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos). Dalam pidatonya, Risma menargetkan seluruh bansos akan cair 100 persen pada akhir 2020. Tribunnews/Jeprima
Menteri Sosial, Tri Rismaharini memberikan keterangan pers seusai acara serah terima jabatan Menteri Sosial di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020). Tri Rismaharini resmi diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos). Dalam pidatonya, Risma menargetkan seluruh bansos akan cair 100 persen pada akhir 2020. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Nantinya, menurut Risma, cara tersebut akan diterapkan guna mencegah terjadinya tindakan korupsi di lingkungan Kemensos.

Namun, ia mengaku masih harus mendiskusikan langkah tersebut di kalangan internal.

Hal itu agar tata kelola penyaluran dana bansos Covid-19 dapat berjalan baik.

"Kalau semua pakai sistem elektronik kemungkinan berkurang (terjadinya korupsi, red).

Baca juga: Ini Program Kerja 6 Menteri Baru, Risma Realisasikan Bansos dan Wahyu Trenggono Lakukan Evaluasi

Baca juga: Jadi Tahanan KPK, Mantan Mensos Juliari Berkomentar Soal Risma: Presiden Nggak Salah Pilih

"Kalau ada (yang korupsi, red) itu sudah manusianya," tutur Risma.

"Manajemen harus diperbaiki, memang berat, saya tahu itu tidak mudah."

"Tapi harus saya lakukan karena ini mengelola uang amanat rakyat. Itu luar biasa besar duitnya," tambahnya.

Diketahui, satu di antara gebrakan Risma telah terlihat untuk menyalurkan bantuan sosial Covid-19.

Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menunjukkan sampel barang bukti berupa paket bantuan sosial (Bansos) COVID-19 yang akan diserahkan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (16/12/2020). Berdasarkan penelusuran MAKI, paket Bansos COVID-19 yang disalurkan kepada masyarakat oleh Kementerian Sosial berupa 10 kilogram beras, dua liter minyak goreng, dua kaleng sarden 188 gram, satu kaleng roti biskuit kelapa 600 gram, satu susu bubuk kemasan 400 gram dan satu tas kain tersebut hanya seharga Rp188 ribu dari nominal yang seharusnya bernilai Rp300 ribu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menunjukkan sampel barang bukti berupa paket bantuan sosial (Bansos) COVID-19 yang akan diserahkan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (16/12/2020). Berdasarkan penelusuran MAKI, paket Bansos COVID-19 yang disalurkan kepada masyarakat oleh Kementerian Sosial berupa 10 kilogram beras, dua liter minyak goreng, dua kaleng sarden 188 gram, satu kaleng roti biskuit kelapa 600 gram, satu susu bubuk kemasan 400 gram dan satu tas kain tersebut hanya seharga Rp188 ribu dari nominal yang seharusnya bernilai Rp300 ribu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Ia menegaskan, bantuan sosial tunai mulai Januari 2020 akan langsung diantar petugas ke alamat masing-masing penerima.

Menurut Risma, program bantuan sosial tunai yang biasanya diambil masyarakat di kantor pos akan diubah.

Nantinya, bantuan akan langsung diantar oleh petugas pos ke alamat penerima bantuan.

Baca juga: Penunjukan Menteri dan Wamen Prerogatif Presiden, Jika Butuh Bisa Tunjuk Wakil untuk Risma

Baca juga: Cerita Tri Rismaharini Masih Belum Percaya Jadi Menteri Sosial Hingga Minta Diantar Menko PMK

Tanpa masyarakat harus berbondong-bondong ke kantor pos.

Bahkan kedepannya, bantuan sosial tersebut tidak akan diberikan dalam bentuk cash tunai ataupun sembako.

Namun, akan ditransfer ke nomor rekening penerima bantuan ataupun diantar langsung oleh petugas ke alamat penerima.

Diketahui sebelumnya, Tri Rismaharini mengaku ingin percepat realisasi bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat terdampak pandemi.

BANSOS GUBERNUR DKI JAKARTA TAHAP AKHIR - Pengurus Rw 14 Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dibantu petugas PPSU, siap menyalurkan bansos Gubernur DKI Jakarta tahap ke-11 (tahap akhir) kepada warga setempat yang terdampak Covid-19, Rabu (9/12/2020). Sebanyak 428 paket yang baru tiba di kantor kelurahan setempat langsung disalurkan kepada warga yang berhak menerimanya. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
BANSOS GUBERNUR DKI JAKARTA TAHAP AKHIR - Pengurus Rw 14 Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, dibantu petugas PPSU, siap menyalurkan bansos Gubernur DKI Jakarta tahap ke-11 (tahap akhir) kepada warga setempat yang terdampak Covid-19, Rabu (9/12/2020). Sebanyak 428 paket yang baru tiba di kantor kelurahan setempat langsung disalurkan kepada warga yang berhak menerimanya. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Realisasi bansos ini akan dilakukan pada triwulan keempat tahun ini dan awal tahun mendatang.

Ia juga menuturkan, bantuan-bantuan tersebut akan diarahkan agar langsung berdampak bagi masyarakat.

Sejumlah mekanisme akan ia kembangkan bersama-sama dengan jajaran di kementeriannya.

"Kami tidak bisa sendiri tentunya. Kami akan gandeng Gubernur dan kepala daerah."

"Utamanya adalah perguruan tinggi setempat yang mengetahui persis bagaimana permasalahan di daerahnya," ujar Risma.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas TV)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved