Kamis, 4 September 2025

Gejolak di Partai Demokrat

Profil Nazaruddin Eks Demokrat Disebut Ikut Andil Isu Kudeta Partai, Pernah Tuding Anas Urbaningrum

Nama mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin menggaung seusai disebut-sebut diduga akan mengambil alih kepemimpinan AHY,

(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) (Kolase/TribunWow.com)
Setya Novanto, Nazaruddin, Anas Urbaningrum 

"Mungkin dasarnya foto-foto, ya orang dari, ada dari orang Indonesia Timur, dari mana-mana kan pengin foto sama saya, ya saya terima aja, apa susahnya," kata dia.

Pesan ke AHY, Moeldoko mengaku tak keberatan isu ini digulirkan oleh Demokrat. 

Hingga akhirnya muncul pernyataan AHY terkait dugaan ada sekelompok orang yang akan mengambil alih paksa kepemimpinan Partai Demokrat.

Di sisi lain Moledoko juga menanggapi pun keberatan adanya kata-kata Istana.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2013).
Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat dilantik di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8/2013). (KOMPAS.COM/Sandro Gatra)

Dalam hal ini Moeldoko meminta agar jangan mudah membawa nama Istana dalam masalah tersebut.

"Sekali lagi, jangan dikit-dikit Istana, dan jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini, karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, nggak tahu apa-apa dalam hal ini," ujar Moeldoko.

Moeldoko menambahkan dalam hal ini Presiden Jokowi tak mengerti sama sekali.

Moeldoko pun juga mengatakan masalah yang tengah beredar tersebut merupakan murni urusannya, di luar KSP.

Baca juga: Respons Moeldoko saat Namanya Disebut Terlibat Kudeta Demokrat, Sebut Jangan Ganggu Presiden

Sementara terkait isu kudeta Partai Demokrat, Moeldoko mengaku prihatin melihat situasi yang berkembang saat ini.

Sebab, sejatinya ia turut mencintai Partai Demokrat.

Ia pun menegaskan bahwa kudeta atau penggulingan kekuasaan hanya bisa dilakukan dari dalam kekuasaan itu sendiri, tidak dari luar.

Moeldoko juga memberikan pesan untuk AHY, sebagai seorang pemimpim Partai Demokrat.

"Saran saya ya, menjadi seorang pemimpin harus seorang pemimpin yang kuat. Jangan mudah baperan, jangan mudah terombang-ambing," kata Moeldoko.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Sri Juliati) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa/Icha Rastika/Abba Gabrillin)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan