Cerita di Balik 1.000 Pemuda Asli Papua yang Direkrut Jadi Prajurit TNI AD
Sebanyak 1.000 pemuda asli Papua direkrut menjadi anggota TNI AD lewat program 1.000 prajurit otonomi khusus.
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Choirul Arifin
Dari pihak-pihak yang dijajaki tersebut semuanya menyambut baik program 1.000 prajurit otonomi khusus.
Pendaftaran pun dibuka mulai Agustus-September 2020 untuk merekrut 1.000 calon Bintara Otonomi Khusus Papua Barat.
"Ya sudah kita langsung pasang baliho di seluruh Papua Barat di kabupaten sampai di pelosok-pelosok," ujarnya.
Saat itu, ia berharap setiap kabupaten dan kota di Papua Barat bisa merekrut 100 orang.
Baca juga: Basis Kelompok Separatis Papua Terkonsentrasi di Daerah Tertinggal Salah Satunya Intan Jaya
Baca juga: Bloomberg Prediksi Indonesia Bebas Pandemi 10 Tahun Lagi, Moeldoko: Suruh Belajar Dulu Lah!
Sehingga dari 12 kabupaten dan satu kota bisa dikumpulkan kurang lebih 1.300 pemuda Papua.
"Dari 1.300 ini kita seleksi pasti akan menyusut itu, sampai pas 1.000, sudah sesuai dengan kemampuan dan kekuatan dana yang ada dari otonomi khusus kita bisa laksanakan pendidikan itu, akhirnya syukur Alhamdulillah," katanya.
Saat proses rekrutmen berjalan, Ali Hamdan Bogra kemudian dipanggil KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa mendapat promosi jabatan menjadi Koordinator Staf Ahli KSAD.
Pangkat di pundak Ali Hamdan Bogra bertambah dari Mayor Jenderal menjadi Letnan Jenderal atau bintang tiga.
Namun, program 1.000 calon Bintara Otonomi Khusus tetap berjalan dan dilanjutkan Pangdam XVII/ Kasuari penggantinya Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.
"Pangdam yang berikutnya langsung melanjutkan apa yang sudah dicanangkan saya karena pemerintah provinsi juga sudah mulai menyiapkan anggarannya untuk pendidikan," katanya.
Sebelum mengemban jabatan baru di Mabes AD, Ali Hamdan Bogra pun menitipkan pesan kepada Gubernur Papua Barat agar program 1.000 calon Bintara Otonomi Khusus tetap berjalan supaya pemuda dan pemudi Papua bisa bergabung menjadi prajurit TNI AD dalam rangka membangun Sumber Daya Manusia (SDM).
"Syukur Alhamdulillah akhirnya sudah dilanjutkan, saya sudah pindah ke Mabesad sudah jadi Koorsahli dan dilanjutkan Pangdam yang baru Mayjen Cantiasa melanjutkan apa yang sudah saya kerjakan, dia tinggal melanjutkan sampai dengan merekrut 1.000 orang asli Papua dan dikirim ke pulau Jawa," katanya.
Kini berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/80/I/2021 tanggal 26 Januari 2021, Letjen TNI Ali Hamdan Bogra menjadi perwira tinggi di Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.
Sementara itu, Pangdam XVIII/ Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan ide dan perintah KSAD merekrut 1.000 pemuda Papua menjadi prajurit TNI AD sangat luar biasa dalam rangka mempercepat pengisian sumber daya manusia di Papua.
"Memang ini ide dituangkan Pangdam yang sebelumnya dan pas saya menjabat kita yang mengeksekusi. Kita berharap pemuda dan pemudi yang terpilih memang potensi yang terbaik anak-anak Papua. Mudah-mudahan mereka nanti bisa kembali untuk mengisi kodim-kodim, koramil yang ada di Kodam XVIII/Kasuari," katanya.