8 Fakta AHY Jadi Sorotan: Pilgub DKI, Popularitas, Masalah Internal, hingga Intrik
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Hari murti Yudhoyono (AHY) menjadi perbincangan publik belakangan ini
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
"Bagi saya ini sangat fenomenal dan mengejutkan. Ini pertanda baik, karena KLB bukanlah suatu kudeta kekuasaan partai politik atau pengambil alihan kekuasaan pimpinan partai secara ilegal."

"KLB merupakan suatu misi yang jelas dan tegas tertuang pada AD/ART partai sebagai mekanisme demokrasi yang dapat dilakukan oleh para tokoh atau kader untuk menyelamatkan partai," katanya kepada Tribunnews.com, Selasa (9/2/2021).
Salah satu pendiri Partai Demokrat ini juga membantah tujuan KLB untuk menyingkirkan keluarga Cikeas.
Dia beralasan, tindakan KLB justru menyelamatkan Partai Demokrat dan merebut kembali kejayaaan politik yang pernah dicapai.
Hal itu, lanjut Darmizal, demi mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik.
"Kami hanya ingin melihat partai Demokrat kembali meraih suara gemilang pada Pemilu 2024 nanti," kata dia.
3. Ujung dan Pangkal Tidak Jelas
Artikel lain Tribunnews.com menuliskan, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut polemik rencana pengambilalihan paksa atau kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat, tidak jelas akhir persoalannya.
"Semrawut, ujung pangkalnya tidak jelas," ujar Jazilul saat dihubungi, Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Jazilul enggan mengomentari sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak membalas surat dari AHY, terkait adanya dugaan keterlibatan pejabat tinggi negara dalam rencana kudeta.
"PKB tidak mau terlibat dan dilibatkan dalam pusaran masalah internal rumah tangga orang," ucap Jazilul.
4. Playing Victim
Aktivis Barigade 98 Aznil Tan meminta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak mengaitkan Presiden Jokowi dengan isu kudeta Partai Demokrat lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB).
"Tidak adanya untungnya buat Jokowi mau dorong orang sekitarnya untuk ambil Demokrat. Malah Jokowi rugi karena tidak ada balance of power. Jokowi komit dengan demokrasi," ujar Aznil Tan dalam rilisnya, Jumat (5/2/2021) diberitakan Tribunnews.com.
Aznil Tan yang tergabung dalam relawan pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 dan sempat berseberangan dengan Moeldoko menyindir AHY sedang memainkan playing victim dan seolah-olah terzalimi.