Elektabilitas Risma Bisa Ancam Anies dalam Pilkada DKI Mendatang, PDI-P Enggan Berkomentar
Menurut survei, elektabilitas Anies Baswedan bersaing cukup ketat dengan Tri Rismaharani dalam Pilkada DKI mendatang, PDI-P Enggan berkomentar.
Penulis:
Inza Maliana
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
Lebih lanjut, ia berpendapat PDI-P kini masih fokus untuk membantu pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Terutama dalam merealisasikan janji-janji pembangunan.
Selain itu, PDI-P juga memilih fokus mendukung pemerintah dalam mengatasi pandemi global Covid-19.
Daripada sibuk membicarakan siapa sosok calon yang diusung dalam Pilkada DKI.
Elektabilitas Risma Meningkat Tajam
Sementara itu, Ade menyatakan, elektabilitas Risma di pilkada DKI memang meningkat signifikan dalam setahun terakhir.
Dalam survei semi terbuka, yakni responden diberi 16 nama calon gubernur, Risma mendapat elektabilitas sebesar 23,5 persen.
Angka itu meningkat signifikan ketimbang survei pada Juli 2020 saat elektabilitas Risma sebagai cagub DKI hanya 4,2 persen.
"Ini saya pikir ada efek dari kehadiran beliau setelah ditunjuk jadi Menteri Sosial."
"Ada kegiatan beliau blusukan yang langsung dirasakan masyarakat Jakarta," kata Ade.

Baca juga: Survei Median: Elektabilitas Risma di DKI Jakarta Melesat Karena Rajin Blusukan
Baca juga: Survei Median: Anies dan Risma Bersaing Jika Pilgub DKI Diadakan Saat Ini
Baca juga: Beri Motivasi ke Mantan Anak Jalanan di Mojokerto, Risma: Kalau Ada Masalah Jangan Lari
Sementara itu, elektabilitas Anies justru cenderung stagnan dalam setahun terakhir.
Pada Juli lalu, dengan survei metode semi terbuka, Anies dipilih oleh 40 persen responden.
Pada survei kali ini, elektabilitasnya hanya naik sedikit ke angka 42,5 persen.
"Kalau kita lihat, Anies cenderung stagnan," kata Ade.
Artinya, Ade menilai bukan tidak mungkin Risma bisa mengancam elektabilitas Anies.
Terlebih, masih ada cukup waktu sampai pilkada DKI selanjutnya.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Ihsanuddin/Nicholas Ryan Aditya)