Selasa, 12 Agustus 2025

Gejolak di Partai Demokrat

Peringatkan AHY soal Kader Demokrat, Ruhut Sitompul: Mereka Mau KLB

Ruhut Sitompul memperingatkan Ketum Partai Demokrat, AHY, mengenai para kadernya. Ruhut mengatakan banyak yang akan menggelar KLB.

Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
KOMPAS.com Kristian Erdianto/Andreas Lukas Altobeli
Ruhut Sitompul dan AHY. Ruhut Sitompul memperingatkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengenai para kadernya. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua DPP Partai Demokrat yang kini menjadi politikus PDIP, Ruhut Sitompul, memperingatkan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), soal para kadernya.

Pasalnya, Ruhut mengaku ia menerima banyak pesan singkat dari beberapa kader Demokrat yang mengaku akan menggelar Konferensi Luar Biasa (KLB).

Bahkan, Ruhut mengatakan beberapa kader telah berkumpul di Jakarta.

“Jangan mengatakan semua kader (Partai Demokrat) sudah solid. Banyak yang telepon saya dari daerah, mereka mau mengeluarkan KLB."

"Kalau solid buktinya ada DPC yang dipecat. Sudah solid kok mecat-memecat. Mereka enggak takut, mereka sudah kumpul di Jakarta,” beber Ruhut, Jumat (19/2/2021), dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Tim Advokasi Bravo 5, Ruhut Sitompul berikan keterangan mengenai rencana pertemuan Menteri Koordinator Kemaritiman, Jend. TNI. Purn. Luhut Binsar Panjaitan dengan calon presiden nomor urut 02 Letjend. TNI. Purn. Prabowo Subianto, di kantor Bravo 5, Jalan Maluku, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2019).
Tim Advokasi Bravo 5, Ruhut Sitompul berikan keterangan mengenai rencana pertemuan Menteri Koordinator Kemaritiman, Jend. TNI. Purn. Luhut Binsar Panjaitan dengan calon presiden nomor urut 02 Letjend. TNI. Purn. Prabowo Subianto, di kantor Bravo 5, Jalan Maluku, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2019). (Lendy Ramadhan/Tribunnews.com)

Baca juga: Tudingan SBY Restui Kudeta Dibantah AHY, Ungkap Tak Ada Matahari Kembar dalam Kepemimpinan Partai

Baca juga: Masih Pantau Isu Kudeta, AHY: Kelompok Ini Sangat Ingin Seseorang jadi Calon Presiden 2024

Tak hanya itu, Ruhut juga mengaku banyak kader yang mengontak dirinya untuk meminta bantuan.

Namun, ia menegaskan tak bersedia ikut campur masalah Demokrat karena kini telah bergabung dengan PDIP.

“Banyak yang kontak saya, tetapi saya tegaskan. Bahwa saya tidak bisa ikut campur lagi, saya sekarang sudah bersama Ibu Megawati,” pungkas dia.

Tak hanya memperingatkan soal kader Demokrat, Ruhut juga meminta agar AHY minta maaf pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal ini terkait AHY yang pernah menyebut Jokowi tahu-menahu soal konflik internal Partai Demokrat.

Ruhut menilai, AHY telah melempar bola panas pada Jokowi terkait isu kudeta partai berlambang Mercy tersebut.

Karena itu, Ruhut menganggap sifat AHY kekanak-kanakan dan menyarankan agar Ketum Demokrat ini meminta maaf pada Jokowi.

“Ini menunjukan bahwa AHY itu childish. Sudah lempar bola panas, dan menuduh enggak-enggak pada Presiden Jokowi."

"Seharusnya AHY minta maaf karena sudah menduga Presiden Jokowi mengetahui semua."

"Walaupun dia pakai asas praduga tak bersalah tetap dia harus minta maaf,” tutur Ruhut.

Baca juga: Di Tengah Isu Kudeta Demokrat, AHY Sebut Hubungan SBY dan Jokowi Baik-baik Saja

Baca juga: Pilgub DKI Jakarta Partai Demokrat Siapkan 9 Kader: Hinca Panjaitan, Emil Dardak Hingga Dede Yusuf

Seperti diketahui, awal Februari 2021 lalu, AHY sempat mengumumkan adanya rencana kudeta terhadap Demokrat di bawah kepemimpinannya.

Hal tersebut diungkapkan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam konferensi pers virtual di Taman Politik DPP Demokrat pada Senin (1/2/2021).

Saat itu, AHY sempat menyebut Jokowi tahu soal rencana kudeta Demokrat dan mengirim surat ke Istana untuk mengonfirmasi.

"Tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," ujar AHY, dilansir Tribunnews.

Namun, lewat keterangan tertulisnya pada Rabu (17/2/2021), AHY menegaskan Jokowi tidak tahu-menahu.

Ia mengatakan semua itu hanya akal-akalan gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).

"Saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Bapak Presiden tidak tahu-menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu."

"Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader," kata AHY, dilansir Kompas.com.

AHY Minta agar Kader Demokrat Tak Berkhianat

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Partai Demokrat)

Ketua Umum Partai Demokrat, AHY, meminta agar para kader tidak berkhianat.

Baca juga: Tanggapi Marzuki Alie soal Megawati Kecolongan 2 Kali, Demokrat: Mungkin Frustasi Gerakannya Gagal

Baca juga: Bimo Suryono: Pemilihan Ketum KBPP Polri Harus Dilakukan Secara Demokratis

Ia menegaskan, pengkhianat dalam bentuk apapun tidak bisa diterima di organisasi manapun.

Mengutip Kompas.com, hal ini disampaikan AHY dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/2/2021).

"Saya mengajak semua: Jangan nodai partai yang kita cintai ini dengan para pengkhianat."

"Dalam bentuk apapun, pengkhianat tidak bisa diterima kehadirannya di tengah organisasi manapun," ujar AHY.

Meski begitu, AHY percaya semua kader Demokrat bukan pengkhianat.

Namun, ia menilai kesetiaan tidak cukup untuk membawa Demokrat bangkit dan besar kembali.

Karena itu, ia mengajak seluruh kader untuk melawan para pengkhianat partai.

"Untuk itu, saya instruksikan kepada segenap jajaran pimpinan dan pengurus serta seluruh kader Partai Demokrat di mana pun berada, mari kita lawan, cegah, tangkal, dan hadapi para pelaku GPK-PD dengan keberanian seorang Patriot," tandasnya.

Baca juga: Andi Arief: Pak Marzuki Alie Jangan Buat Ketegangan Antara Demokrat dan PDIP

Baca juga: Tanggapi Marzuki Alie, Demokrat: Ini Bukan Biru Melawan Merah, Apalagi SBY dan Megawati

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Chaerul Umam, Kompas.com/Tatang Guritno/Rakhmat Nur Hakim/Nicholas Ryan Aditya)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan