Berita Populer Hari Ini
POPULER Nasional: Gatot Tak Khianati 2 Presiden | Paslon Kedua Terbanyak Bisa Menang Pilkada
Inilah berita populer nasional dalam 24 jam, mulai Gatot Nurmantyo diajak kudeta AHY hingga paslon kedua terbanyak bisa menang Pilkada
TRIBUNNEWS.COM - Inilah berita populer nasional dalam 24 jam.
Mulai dari berita Gatot Nurmantyo pernah diajak kudeta AHY di Partai Demokrat
DKI Jakarta keluar dari zona merah COvid-19.
Annisa Pohan sebut ada pembiaran dari yang punya kuasa soal jabatan Ketum Demokrat hasil KLB.
Lalu mantan Panglima GAM temui AHY.
Hingga berita paslon suara terbanyak kedua bisa menang Pilkada.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Ajak Investor Tanam Modal Kembangkan KEK Likupang
1. Gatot Nurmantyo Soal Kudeta AHY dan Sindir Moeldoko
Kudeta Partai Demokrat diduga sudah dipersiapkan sejak lama.
Sebelum benar-benar terjadi dengan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) yang diselenggarakan di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) kemarin, upaya kudeta terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi ketua umum Partai Demokrat sebelumnya juga sudah pernah dilakukan.
Dalam KLB di Deli Serdang, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko didaulat sebagai ketua umum.
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo membuat pengakuan dalam sebuah rekaman video FNN, dia juga sempat diajak menggulingkan AHY dari kursi ketua umum Partai Demokrat.
Ajakan tersebut dilakukan sebelum dilakukan KLB Sumut yang menetapkan Moeldoko menjadi Ketua Umum Demokrat.
Namun ajakan kudeta Partai Demokrat ditolak oleh Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo mengaku langsung teringat jasa SBY dan kenangan di Istana saat SBY menjabat Presiden RI.
Gatot Nurmantyo yang juga Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini mengaku pernah didatangi seseorang untuk terlibat dalam upaya kudeta atau penggulingan inskonstitusional terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.
2. Kata Ketua DPRD Tanggapi Kabar DKI Jakarta Keluar Zona Merah Covid-19
Baca juga: Heboh WNA Rencana Gelar Terapi Seksualitas di Bali, Peserta Bayar Rp 8 Juta, Kini Dibatalkan
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengapresiasi kinerja Gubernur Anies Baswedan dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Ia menyebut, kerja keras Anies dan jajarannya berbuah manis setelah Jakarta tak lagi jadi episentrum penularan Covid-19.
Hal ini terbukti setelah Satgas Covid-19 pemerintah pusat telah mengkonfirmasi Jakarta keluar dari zona merah penularan virus berbahaya dari Cina itu.
"Walaupun tetap bertambah setiap harinya kasus Covid-19 di Ibu kota, tetapi angkanya tidak terlalu tinggi seperti bulan kemarin," tulisnya dalam unggahan di instagram resminya @prasetyoedimarsudi dikutip TribunJakarta.com, Minggu (7/3/2021).
Dibandingkan bulan lalu, kasus Covid-19 di ibu kota memang mengalami penurunan cukup signifikan.
Kini, angka penambahan kasus Covid-19 di ibu kota hanya berkisar di angka 1.000 hingga 2.000 per hari.
3. Istri AHY Buka Suara Tentang Upaya Kudeta Demokrat
Istri Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Annisa Pohan ikut bersuara soal aksi kudeta terhadap Partai Demokrat.
Diketahui, pada Jumat (5/3/2021) kemarin, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pada KLB itu, disepakati Kepala Staf Presiden Moeldoko menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, menggantikan posisi AHY.
Menanggapi hal tersebut, Annisa Pohan menyinggung ada sikap pembiaran dari dari pihak penguasa dalam aksi KLB itu.
Hal itu diungkapkannya melalui akun Twitter-nya, @AnnisaPohan, Sabtu (6/3/2021).
4. Mantan Panglima GAM Temui AHY
Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf menemui Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Sekjen Teuku Riefky Harsya, Sabtu (6/3/2021) malam di Markas DPP Demokrat Wisma Proklamasi Jakarta.
Muzakir Manaf menemui AHY di tengah situasi politik yang sedang memanas akibat KLB di Sibolangit Jumat 5 Maret 2021 lalu.
Kehadiran mantan Panglima GAM Mualem untuk memberikan support dan simpati atas peristiwa yang menimpa Partai Demokrat.
“Kita sokong agar Ketum AHY dan para kader Demokrat tetap semangat dan masalah ini cepat berlalu," ujar Muzakir Manaf.
5. Paslon Kedua Terbanyak Bisa Menang Pilkada
Mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Maruarar Siahaan mengatakan Mahkamah Konstitusi (MK) bisa saja memenangkan pasangan calon (paslon) pemilik suara terbanyak kedua sebagai kandidat terpilih di dalam pilkada.
Terutama, kata dia, ketika paslon pemilik suara terbanyak pertama di pilkada, terbukti melakukan kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).
"Tentang putusan sampai kepada diskualifikasi dan paslon yang memiliki suara terbanyak kedua ditetapkan sebagai paslon yang dilantik, tetap dimungkinkan," kata Maruarar dalam pesan singkatnya kepada awak media, Sabtu (6/3/2021).
Namun, kata dia, MK perlu memeriksa kinerja Bawaslu sebelum memenangkan paslon pemilik suara kedua sebagai kandidat terpilih.
Misalnya kemungkinan Bawaslu tidak menangani atau bekerja tidak sesuai dengan aturan.
(Tribunnews.com)