Jumat, 3 Oktober 2025

Bom di Makassar

3 Poin Instruksi Kapolri Soal Pengamanan Pasca Insiden Bom Bunuh Diri di Makassar

Pasca insiden bom bunuh diri di Makassar, Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo keluarkan 3 instruksi ke anggotanya soal pengamanan. Berikut isinya

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM/Muhammad Nursina
Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan pernyataan saat sidak Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan, Solo, Kamis (25/3/2021) sore. - Pasca insiden bom bunuh diri di Makassar, Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo keluarkan 3 instruksi ke anggotanya soal pengamanan. Berikut isinya 

Menurut Zulpan, L juga terkait dengan terduga teroris yang ditangkap di Villa Mutiara Makassar pada Januari 2021.

Sebagai informasi, bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) sekitar 10.30 Wita.

Saat menjalankan aksinya, pelaku masuk ke halaman gereja melalui pintu gerbang.

Namun, mereka dihalau petugas keamanan gereja. Tidak lama setelah dihalau, bom meledak.

Baca juga: Densus 88 Masih Dalami Keterkaitan 4 Terduga Teroris di Jakarta-Bekasi dengan FPI dan Bom Makassar

Baca juga: SOSOK Wanita Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar, Pengantin Baru hingga Penjual Makanan Online

Kedua pelaku bom bunuh diri itu diketahui mengendarai sepeda motor bernomor polisi DD 5984 MD.

Dari hasil pemeriksaan, sepeda motor matic tersebut atas nama H yang beralamat di Pampang, Kecamatan Panakukang, Makassar.

Selain dua pelaku yang tewas, ada 20 korban lain yang mengalami luka.

Dari jumlah itu, tinggal 13 di antaranya yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara.

IPW Sarankan Polres-Polda Perkuat Wilayahnya

Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti kasus teror bom di halaman Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) kemarin.

IPW mencatat ini merupakan kasus teror bom pertama di era Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

"Kasus bom bunuh diri ini juga merupakan peringatan buat jajaran kepolisian bahwa akan ada teror-teror susulan lainnya," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam siaran pers yang diterima Tribunnews, Senin (29/3/2021).

Baca juga: Selain Katedral Makassar, Bom Panci Juga Pernah Mengguncang Kota Bandung dan Terminal Kampung Melayu

Neta berharap kasus teror bom yang menyerang rumah ibadah ini merupakan yang pertama dan terakhir di era kapolri Sigit.

Adapun dirinya menilai hal ini dikarenakan masih adanya kelompok kelompok teror dan kelompok radikal yang belum berhasil diciduk jajaran kepolisian, seperti di Poso atau tempat lainnya.

"Sementara para teroris yang sudah selesai menjalani hukuman, kini bebas melakukan aktivitas tanpa terpantau jejaknya," katanya.

Sejumlah kendaraan melintas di depan Gereja Katedral, Jl Kajaolalido, Makassar, Senin (29/3/2021). Sejumlah ruas jalan di sekitar gereja mulai dibuka setelah sebelumnya ditutup pascaledakan bom bunuh diri yang terjadi pada Minggu (28/3/2021) di depan gereja tersebut. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah kendaraan melintas di depan Gereja Katedral, Jl Kajaolalido, Makassar, Senin (29/3/2021). Sejumlah ruas jalan di sekitar gereja mulai dibuka setelah sebelumnya ditutup pascaledakan bom bunuh diri yang terjadi pada Minggu (28/3/2021) di depan gereja tersebut. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)

Baca juga: Masyarakat Diminta Tidak Terprovokasi Atas Aksi Teror Bom Makassar

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved