Selasa, 9 September 2025

Mabes Polri Diserang Teroris

Cerita Mantan Napi Teroris Ungkap Temannya Ditinggal Istri Karena Menolak Gabung Kelompok Teror

Mantan narapidana terorisme, Haris Amir Falah, bercerita bahwa dulu kelompok teroris tidak melibatkan wanita dan anak-anak dalam melancarkan aksi.

Editor: Adi Suhendi
PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA
Ilustrasi densus 88. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan narapidana terorisme, Haris Amir Falah, bercerita bahwa dulu kelompok teroris tidak melibatkan wanita dan anak-anak dalam melancarkan aksi.

Sebagaimana diketahui, sejumlah aksi terorisme yang terjadi belakangan ini melibatkan wanita serta anak-anak.

Seperti bom Surabaya (pelaku sekeluarga), Makassar (pasangan suami istri), dan Mabes Polri (wanita).

"Saya terakhir (bergabung kelompok terorisme) 2010, saya ditangkap, ya. Ini memang trennya justru dulu tidak ada. Artinya wanita itu tidak kami sertakan, apalagi anak-anak," kata Haris dalam diskusi Polemik 'Bersatu Melawan Teror', Sabtu (3/4/2021).

Baca juga: Mantan Napi Teroris Ungkap Kesamaan Pandangan Pelaku Teror di Makassar dan Mabes Polri

Kendati demikian, Haris berpendapat bahwa saat ini tren pelaku terorisme ialah wanita.

Bahkan, laki-laki sudah kalah jauh dibanding perempuan dalam aksi terorisme.

"Dari temuan saya di lapangan itu, justru wanita itu lebih militan daripada laki-laki. Banyak yang suaminya ikut, bukan karena suaminya yang ngajak istrinya, tetapi justru istrinya yang ngajak suaminya," ujarnya.

Baca juga: BIN: Milenial Jadi Target Utama Rekrutmen Kelompok Teroris

Haris mencontohkan salah satu temannya di kawasan Jakarta Selatan terpaksa ditinggal istrinya.

Sebab, temannya itu tidak mau mengikuti keinginan sang istri masuk dalam kelompok terorisme.

"Dia dianggap kafir, tidak mau ikut JAD," kata Haris.

Ia juga menilai aksi terorisme di Komplek Mabes Polri yang dilakukan ZA usia 25 tahun membutuhkan keberanian yang besar.

"Jadi memang ini luar biasa munculnya wanita yang terakhir, begitu nekatnya di Mabes Polri," kata Haris.

Milenial Jadi Target Utama Rekrutmen Kelompok Teroris

Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan generasi milenial menjadi target utama perekrutan kelompok teroris.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan