Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur
Jokowi Minta Menkes Perbanyak Tempat Pelayanan Kesehatan di Lokasi Bencana NTB dan NTT
Presiden memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengirimkan tim secepatnya ke lokasi bencana, perbanyak layanan kesehatan.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan sejumlah jajarannya melakukan penanganan dengan cepat dampak bencana di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara (Timur).
Presiden memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengirimkan tim secepatnya ke lokasi bencana.
"Pastikan hadirnya pelayanan kesehatan dan penanganan korban yang memerlukan pertolongan medis," kata Jokowi dalam rapat terbatas penanganan bencana di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, (6/4/2021).
Baca juga: Polri Kerahkan Mobil Dapur Umum, Kapal hingga Perahu Karet Bantu Korban Banjir NTT
Presiden juga meminta Menteri Kesehatan mendirikan atau memperbanyak tempat-tempat pelayanan kesehatan.
Termasuk mendirikan rumah sakit di sekitar lokasi bencana untuk menangani para korban
"Serta memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat-obatannya," pungkasnya.
Sebelumnya Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, siklon tropis Seroja ini berdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota di NTT.
Ada pun wilayah yang terdampak antara lai Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor.
Baca juga: Jokowi Minta Sejumlah Alat Berat Dikerahkan untuk Tembus Lokasi Bencana di NTT dan NTB
Raditya juga menyebutkan, bahwa ada total 128 warga yang meninggal dunia akibat bencana tersebut.
"Total warga meninggal dunia (MD) berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut, dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12," kata Raditya dalam keterangan pers resmi BNPB, Selasa (6/4/2021).
Selain itu, ia juga mengupdate data terkait total korban hilang yang mencapai mencapai 72 orang.
Yakni, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.

Bencana cuaca ekstrem di beberapa wilayah tadi juga berdampak pada sejumlah kerugian total antara lain 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat (RB), 118 unit rumah rusak sedang (RS) dan 34 unit rumah rusak ringan (RR), sedangkan fasilitas umum (fasum) 14 unit RB, 1 RR dan 84 unit lain terdampak.
Rincian kerusakan sektor pemukiman sebagai berikut.
1. Kota Kupang
- 10 unit rumah RS
- 657 unit rumah terdampak
2. Kabupaten Flores Timur
- 82 unit rumah RB
- 34 unit rumah RR
- 97 unit rumah terdampak
- 8 unit fasum RB
3. Kabupaten Malaka
- 1.154 unit rumah terdampak
- 65 fasum terdampak
Baca juga: Jokowi Perintahkan Tambahan Personel Tim SAR Bencana NTT dan NTB
4. Kabupaten Ngada
- 4 unit rumah RB
- 2 unit rumah RS
- 1 fasum terdampak
5. Kabupaten Sumba Barat
- 54 unit rumah terdampak
6. Kabupaten Sumba Timur
- 7 fasum terdampak
7. Kabupaten Rote Ndao
- 12 unit rumah RB
8. Kabupaten Alor
- 21 unit rumah RB
- 106 unit rumah RS
- 6 fasum RB
- 1 fasum RR
- 11 fasum terdampak
Baca juga: Risma Pastikan Kebutuhan Pengungsi di NTB dan NTT
Terkait pascakejadian, BPBD kabupaten dan kota dibantu dengan multipihak masih terus melakukan penanganan darurat bencana, seperti evakuasi, penyelamatan, pelayanan di pengungsian, distribusi logistik maupun pembukaan akses ke wilayah terisolir.
Kementerian dan lembaga di bawah kendali BNPB juga memberikan dukungan kepada pemerintah daerah terdampak siklon tropis tersebut.