Kuliner Bipang Ambawang
Pidato Jokowi soal Bipang Ambawang Jadi Polemik, Roy Suryo: Maafkan Saja, Presiden Hanya Baca Teks
Pakar telematika, Roy Suryo, memberi tanggapan soal pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Bipang (babi panggang) Ambawang.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Mantan politikus Partai Demokrat, Roy Suryo, memberi tanggapan soal pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Bipang (babi panggang) Ambawang.
Pernyataan Jokowi yang mempromosikan kuliner khas nusantara termasuk Bipang Ambawang itu menjadi polemik.
Sebab, Jokowi menyebut makanan khas Kalimantan Barat itu sebagai kuliner yang biasanya dibawa mudik.
"Untuk bapak ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online," ujar Jokowi dalam YouTube Kementerian Perdagangan, Rabu (5/5/2021).
"Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," lanjutnya.
Baca juga: Polemik Bipang Ambawang, Sufmi Dasco: Jauhkan Buruk Sangka kepada Presiden Jokowi

Mengenai polemik itu, Roy Suryo membenarkan ada kata Bipang dalam pidato Jokowi.
Hal tersebut ia sampaikan dalam cuitannya di akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Sabtu (8/5/2021).
"Viral statemen Pidato (yg diunggah resmi Akun KemenDag 05/05/21) ini karena ada jelas kata "Bipang (=baBI PANGgang) Ambawang"," tulisnya.
Baca juga: Harga Bipang Ambawang, Makanan Khas Kalimantan yang Dipromosikan Jokowi dan Tuai Polemik
Roy Suryo kemudian mengajak masyarakat untuk memaafkan Jokowi.
Menurut Roy, Jokowi hanya membaca teks yang sudah disiapkan sebelumnya.
Meski begitu, dirinya meminta agar pihak istana melakukan evaluasi.
"Sudahlah, ini bulan baik, Maafkan saja Presiden yg juga manusia biasa karena hanya membaca Teks yg sdh disiapkan," ungkapnya.
"Tapi ini harus jadi Evaluasi Tim Istana," sambung Roy Suryo.

Kata Istana
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan, promosi kuliner nusantara merupakan acara dari Kementerian Perdagangan.
Ajakan Jokowi untuk membeli kuliner khas daerah itu ditujukan untuk semua masyarakat yang rindu pada kampung halaman.
"Acara ini adalah acara yang digelar oleh Departemen Perdagangan dalam rangka mempromosikan, kan kita cinta pada produk-produk nusantara kita," ujarnya dalam program Sapa Indonesia Malam, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (8/5/2021).
"Jadi memang kalau bicara soal lebaran, orang mengidentikkan dengan pulang kampungnya orang Islam," lanjut dia.
Baca juga: PBNU: Tes Wawasan Kebangsaan Melenceng, Menjijikkan dan Langgar HAM, Jokowi Harus Batalkan
Menurutnya, pemerintah memang sedang menggalakkan mencintai produk lokal.
Sehingga, Ngabalin berharap pernyataan Jokowi itu disikapi secara tenang.
"Pemerintah sedang menyiapkan dan menggalakkan produk-produk khas lokal," katanya.
"Mari kita lihat ini lebih tenang, lebih teduh," ajak dia.
Baca juga: Video Jokowi Promosikan Bipang Ambawang Viral di Medsos, Ini Kata Mendag

Ia kembali menegaskan, pada libur lebaran ini tak hanya umat Islam yang berlibur.
Kemudian, tak ada yang salah dengan pernyataan Jokowi soal kuliner Bipang Ambawang.
Sehingga, pihak istana tak perlu memberi filter atas pernyataan Jokowi tersebut.
"Kalau dilihat dari orang mulai berlibur, kan bukan orang Islam yang hanya menggunakan waktu liburnya."
"Yang mudik ini bukan hanya orang Islam," papar Ngabalin.
"Tidak ada yang perlu difilter, pernyataan itu tidak ada yang salah, salahnya di mana?" tanya dia.
Baca juga: Polemik Pidato Presiden, SAS Institute: Pendukung Jokowi Jangan Memperkeruh Keadaan
(Tribunnews.com/Nuryanti)