Rabu, 3 September 2025

Data Kependudukan Bocor

Dugaan Data Kependudukan Bocor, Roy Suryo Sentil Badan Siber dan Sandi Negara

Pakar Telematika KRMT Roy Suryo menanggapi dugaan bocornya jutaan data kependudukan Indonesia yang diperjualbelikan di internet.

Tribunnews.com
Pakar Telematika KRMT Roy Suryo menanggapi dugaan bocornya jutaan data kependudukan Indonesia yang diperjualbelikan di internet. 

Sementara itu, pengguna Twitter dengan handle @Br_AM mengungkap bahwa dataset yang diduga berisi data pribadi penduduk Indonesia itu dijual dengan harga 0,15 bitcoin, atau sekitar Rp 84,4 juta.

Informasi pribadi yang bocor meliputi NIK (Nomor Induk Kependudukan), nama, alamat, nomor telepon bahkan kabarnya juga jumlah gaji.

Penelusuran Tribunnews, data diunggah pertama kali oleh sosok dengan nama online kotz di Raid Forums.

Postingan di raiforums.com yang menjual jutaan data penduduk Indonesia.
Postingan di raiforums.com yang menjual jutaan data penduduk Indonesia. (raidforums.com)

Belum jelas dari mana dia berhasil mendapatkan data-data itu.

Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh saat dikonfirmasi Tribun membenarkan hal tersebut.

Nama user yang mengiklankan data tersebut adalah Kotz.

Baca juga: Kemendagri Bantah Kebocoran Data Penduduk di Sosial Media dari Dukcapil

"Pada iklan di website tersebut yang bersangkutan memberikan link sampel data individu yang bisa didownload sebagai sampel data, data yang sudah didownload berbentuk file CSV (comma separated value) dan setelah diimport berjumlah 1 juta rows," kata Zudan saat dikonfirmasi Tribunnews, Kamis (20/5/2021).

Berdasarkan hasil analisis Tim Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri pada kasus kebocoran data individu yang infonya berasal dari Twitter, didapat fakta bahwa pelaku mengiklankan penjualan data individu di website dengan alamat https://raidforums.com/Thread-SELLING-Indonesian-full-Citizen-200M-NIK-KPT-PHONE-NAME-MAI-LADDRESS-Free-1Million.

Lebih jauh, Zudan mengungkapkan, hasil penelusuran tim dari hasil import data sampel tersebut, diperoleh struktur data yang terdiri dari kolom-kolom sebagai berikut: PSNOKA, PSNOKALAMA, PSNOKALAMA2, NAMA, NMCETAK, JENKEL, AGAMA, TMPLHR, TGLLHR, FLAGTANGGUNGAN, NOHP, NIK, NOKTP, TMT, TAT, NPWP, EMAIL, NOKA, KDHUBKEL, KDSTAWIN, KDNEGARA, KDGOLDARAH, KDSTATUSPST, KDKANTOR, TSINPUT, TSUPDATE, USERINPUT, USERUPDATE, TSSTATUS, DAFTAR.

"Berdasarkan hal itu, dari struktur dan pola datanya, saya memastikan itu bukan data yang bersumber dari dukcapil. Karena struktur data di Dukcapil tidak seperti itu. Struktur data di dukcapil tidak ada tanggungan, email, npwp, no hp, tmt, tat," ujar Zudan.

Tentang BSSN

Dikutip dari situs resmi, BSSN merupakan instansi pemerintah yang bergerak di bidang Keamanan Informasi dan Keamanan Siber.

BSSN dipimpin oleh Kepala Badan yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Sebelumnya pada 19 Mei 2017, Perpes Nomor 53 tahun 2017 tentang BSSN yang selanjutnya disempurnakan dengan Perpres Nomor 133 tahun 2017 bertanggal 16 Desember 2017 ditandatangani.

BSSN bukan merupakan lembaga baru, namun merupakan penguatan dari lembaga yang telah ada sebelumya, yaitu Lembaga Sandi Negara dan Direktorat Keamanan Informasi, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan