Selasa, 19 Agustus 2025

Gerhana Bulan

Gerhana Bulan Total Terjadi pada 26 Mei 2021, Berikut Deretan Fenomena Astronomi di Bulan Mei 2021

Mulai 26 Mei hingga 31 Mei 2021 akan terjadi sederetan fenomena astronomi, simak penjelasan berikut ini.

Editor: Gigih
SPL
Gerhana bulan total - Mulai 26 Mei hingga 31 Mei 2021 akan terjadi sederetan fenomena astronomi, simak penjelasan berikut ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut deretan fenomena astronomi yang akan terjadi pada bulan Mei 2021.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menyampaikan bahwa akan terjadi beberapa fenomena astronomi pada bulan ini mulai dari 26 Mei hingga 31 Mei 2021.

Fenomena yang terjadi adalah Gerhana Bulan Total Perigee (Super Blood Moon), Fase Bulan Purnama-Antares, Matahari di atas Ka'bah, Retrograde Merkurius hingga Konjungsi Tripel Bulan-Jupiter-Saturnus.

Ini merupakan fenomena astronomi bagian keempat pada bulan ini.

Baca juga: Wilayah Indonesia yang Dilewati Gerhana Bulan Total 2021, Lengkap dengan Waktu Terjadinya

Dikutip dari Instagram @lapan_ri, berikut deretan fenomena astronomi yang terjadi pada Mei 2021:

1. Gerhana bulan total perige (super blood moon) akan terjadi pada 26 Mei 2021

Gerhana ini akan berlangsung dengan durasi persialitas selama 3 jam 8 menit 12 detik dan dengan durasi totalitas yang cukup singkat, yaitu selama 18 menit 28 detik.

Puncak gerhna ini akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB / 19.18.43 WITA / 20.18.43 WIT (delta T = 69 detik).

Kejadian tersebut terjadi dengan magnitudo umbra 1,0153 dan magnitude penumbra 1,9787.

Gerhana kali ini dapat dilihat ketika bulan terbit dari arah Timur-Tenggara hingga Tenggara dekat konstelasi Scorpius.

Gerhana bulan total
Gerhana bulan total (Smita Nashikkar)

Baca juga: Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, Ini Fase Terjadinya Super Blood Moon

2. Fase Bulan Purnama - Antares akan terjadi pada 27 Mei 2021

Setelah bulan mengalami gerhana ketika terbit, bulan akan berkonjungsi dengan Antares.

Puncak konjungsi bulan dengan Antares terjadi pada 27 Mei 2021 pukul 02.53.03 WIB / 03.53.03 WITA / 04.53.03 WIT.

Fenomena ini dapat disaksikan dari arah Barat-barat daya atau di sekitar 49,6 derajat hingga 14,6 derajat hingga bulan terbenam menjelang matahari terbit.

Baca juga: Dua Hari Lagi Fenomena Gerhana Bulan Total, Bulan akan Tampak Lebih Merah dan Lebih Besar

3. Matahari di atas Ka'bah akan terjadi pada 27 Mei 2021

Puncak fenomena ini terjadi pada pukul 16.17.52 WIB / 17.17.52 WITA / 18.17.52 WIT.

Namun sebelumnya akan terjadi kalibrasi jam menggunakan jam bmkg.go.id.

Gunakan tongkat atau bandul untuk menandai bayangan.

Pastikan tegak lurus dan amati bayangan pada jam yang telah ditentukan.

4. Retrograde Merkurius

Retrograde Merkurius mulai terjadi pada 30 Mei 2021 pukul 05.45 WIB / 06.45 WITA / 07.45 WIT.

Puncak terjadinya Retrograde Merkurius adalah ketika berkonjungsi inferior di tanggal 11 Juni dan berakhir pada 23 Juni pukul 01.45 WIB / 06.15 WITA / 07.15 WIT.

Sehingga, retrogade Merkurius kali ini bedurasi selama 24 hari.

5. Konjungsi Tripel Bulan - Jupiter - Saturnus akan terjadi 30 Mei - 3 Juni

Fenomena konjungsi tripel bulan dapat disaksikan setelah tengah malam waktu setempat hingga berakhirnya fajar bahari.

Fenomena terjadi selama 20-24 menit sebelum matahari terbit, dari arah Tiimur-Tenggara.

Kecerlangan Jupiter ketika konjungsi tripel bervariasi dari -2,39 hingga -2,42.

Baca juga: Link Live Streaming Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, Berikut Fase Terjadinya Gerhana

Sementara kecerlangan Saturnus bervariasi antara +0,55 hingga +0,53.

Sementara untuk fenomena gerhana bulan total yang akan terjadi pada 26 Mei, dapat dilihat bertepatan dengan hari raya Waisak 2565.

Dikutip dari Lapan.go.id, gerhana bulan total terjadi ketika bumi, matahari, dan bulan membentuk satu garis lurus dan bulan berada di sekitar simpul orbit.

Nantinya akan muncul warna merah, yang lama kelamaan akan semakin intens jika polusi, awan, dan ketebalan partikel atmosfer cahaya yang ditembus bias cahaya tersebut makin besar.

Warna merah dari gerhana bulan total itu sendiri dikarenakan pembiasan cahaya matahari karena atmosfer bumi.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Berita lain terkait Fenomena Astronomi Gerhana Bulan Total

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan