Selasa, 2 September 2025

Virus Corona

Daftar Klaster Penyebab Lonjakan Kasus Corona di Pulau Jawa, Ada Klaster Mudik hingga Perkantoran

Berikut daftar klaster Covid-19 yang menjadi penyebab lonjakan kasus di Pulau Jawa, ada klaster keluarga, klaster mudik hingga perkantoran.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
Warta Kota/Henry Lopulalan
Warga Negara Indonesia (WNI) usai menjalani isolasi di Tower 8, Rumah Sakit Darirat, Wisma Atlet Pandemangan, Kemayoran Jakarta Pusat Selasa(15/6/2021). WNI yang baru selesai berpergian keluar negeri wajib menjalani isolasi selama 5 hari kecuali dari India harus menjalani isolasi 12 hari untuk memutus penularan Covid-19. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

"Untuk itu, kami mengingatkan warga untuk menghindari keluar rumah membawa anak-anak," kata Dwi Oktavia dalam keterangannya, Kamis (17/6/2021), dilansir Tribunnews.

Selain itu, Dwi Oktavia mengatakan, klaster mudik cukup mendominasi lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta.

Dari catatan periode 21 Mei-17 Juni 2021, terdapat penularan Covid-19 dari klaster mudik sebanyak 1.172 klaster dengan total 2.358 kasus positif.

Baca juga: Puncak Kasus Covid-19 Diprediksi Akhir Juni, Pakar Sebut Lockdown Total Perlu Diberlakukan

Sementara, klaster perkantoran juga mengalami kenaikan cukup tinggi dalam satu pekan terakhir, dari semula 64 kasus kini menjadi 227 kasus positif.

"Kami juga menyarankan warga mengurangi mobilitas, keluar rumah jika benar-benar penting, untuk sama-sama mencegah kenaikan kasus ke depannya," kata Dwi.

"Kami juga menyarankan warga mengurangi mobilitas, keluar rumah jika benar-benar penting, untuk sama-sama mencegah kenaikan kasus ke depannya," tambahnya.

2. Klaster Keluarga di Jawa Tengah

Jawa Tengah juga menjadi satu dari tiga daerah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Bahkan, dari catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 13 Juni 2021, Jawa Tengah menjadi daerah dengan kasus corona varian Delta terbanyak di Tanah Air.

Dari temuan 104 kasus, varian yang pertama kali ditemukan di India ini menyebar di Jawa Tengah dengan 75 kasus.

Untuk itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo meminta masyarakat untuk merealisasikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro secara baik untuk menekan penyebaran kasus di Jawa Tengah.

Baca juga: Gencarkan Gerakan Jogo Tonggo, Ganjar Pranowo: Bantuan Sosial Jangan Dipakai Rebutan, Memalukan

Prasetyo juga mengatakan, sebaran kasus Covid-19 di Jawa Tengah sebenarnya meluas di ruang lingkup komunitas mikro seperti RT/RW.

Menurutnya, 73 persen kasus Covid-19 di Jawa Tengah berasal dari temuan kasus pada klaster keluarga.

"Jujur klaster keluarga yang paling menguasai di Jateng, ada sekitar 73 persen, disusul klaster perusahaan."

"Beberapa klaster itu kita dorong tetap waspada pada level RT/RW lewat pendekatan yang kita sebut 'Jogo Tonggo'," kata Prasetyo, dikutip dari tayangan YouTube BNPB Indonesia, Kamis (17/6/2021).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan